Selasa, 01 September 2015

Book Review: Destroy Me by Tahereh Mafi

Author: Tahereh Mafi
Genre: Dystopia, Young-adult fiction
Followed by: Unravel Me
Preceded By : Shatter Me
Country: United States of America
Rating : 5/5




Sinopsis:

Set after Tahereh Mafi's Shatter Me and before Unravel Me, the spellbinding sequel, Destroy Me is a novella told from the perspective of Warner, the ruthless leader of Sector 45.

In Shatter Me, Juliette escaped from The Reestablishment by seducing Warner—and then putting a bullet in his shoulder. But as she'll learn in Destroy Me, Warner is not that easy to get rid of . . .

Back at the base and recovering from his near-fatal wound, Warner must do everything in his power to keep his soldiers in check and suppress any mention of a rebellion in the sector. Still as obsessed with Juliette as ever, his first priority is to find her, bring her back, and dispose of Adam and Kenji, the two traitors who helped her escape. But when Warner's father, the Supreme Commander of The Reestablishment, arrives to correct his son's mistakes, it's clear that he has much different plans for Juliette. Plans Warner simply cannot allow.


MY REVIEW:


Juliette tidak menembak Warner sampai mati. Itu jelas. Juliette mengarahkan pistol ke jantung Warner namun tembakannya meleset dan mengenai pundaknya. Warner masih hidup, tapi dalam keadaan terluka baik fisik maupun hati, tidak pernah terlintas dalam kepalanya kalau Juliette akan menembaknya. Dia begitu malu karena dia mencium Juliette dengan sepenuh hati, karena Warner mencintai Juliette, sangat mencintai Juliette dan kesungguhannya itulah yang membuat dia luar biasa malu. Seandainya dia hanya mencium Juliette hanya karena nafsu sesaat, tembakan Juliette tidak akan menimbulkan luka yang dalam di hati nya. Tapi Warner sungguh-sungguh mencintai Juliette, kenyataan itu memperburuk segalanya. Ia berusaha melupakan Juliette tapi bayangan Juliette terus muncul dalam kepalanya tanpa bisa dicegah.



"If it were nothing but sexual attraction I'm sure I would not suffer such unbearable humiliation. But I wanted so much more than her body"

Bukan saatnya untuk bergalau ria dengan Juliette, karena ayahnya datang. Letnan-nya (Delalieu) tidak sengaja menyebarkan informasi mengenai pelarian Juliette, Adam dan Kenji ke sektor lain sehingga berita itu menjadi national issue. Letnannya hanya berusaha membantu Warner mendapatkan mereka dengan cepat tapi tidak mengantisipasi efek dari berita tersebut, namun saat menyadari itu semuanya sudah terlambat. Ayahnya mendengar kabar itu dan memutuskan untuk datang ke sektor 45. Ayahnya mengira kabar ini akan memicu pemberontakan di kalangan rakyat sipil. Menurut ayahnya, semua ini karena kesalahan Warner. 

Hal terakhir yang diinginkan Warner adalah campur tangan ayahnya dalam masalah ini. Namun Warner tidak bisa berbuat apa-apa karena ayahnya benar-benar datang dan itu menambah beban di dalam dirinya. Ia harus menghadapi ayahnya lagi. Berada dalam atap yang sama dengan ayahnya, ayah yang ia benci setengah mati. Sebegitu bencinya Warner pada ayahnya, ia bahkan jijik ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit ayahnya. Warner selalu berusaha mengosongkan pikirannya ketika berbicara dengan ayahnya. Ia berusaha keras untuk berada di tempat lain saat ayahnya mulai mengungkapkan kekecewaan dan hinaan yang menyakitkan kepadanya. Ia selalu berusaha mengabaikan ayahnya, sementara dalam hati ia begitu terintimidasi dan tidak sanggup melawan.

Ayahnya lah yang menyebabkan ia menjadi seorang pemimpin yang dingin dan sekeras baja di Sektor 45. Tidak itu saja, kali ini ayahnya berusaha menghukumnya dengan melakukan hal yang sangat ditakutkan Warner. Untuk mencegah hal itu terjadi Warner harus menemukan Julitte terlebih dahulu dibanding ayahnya. Sungguh saat-saat yang fatal bagi Warner untuk terluka ketika ayahnya ada di dekatnya.

Demi menemukan Juliette kembali, Warner menugaskan tentaranya untuk mencari informasi sedetail apapun mengenai Adam dan Kenji. Warner memerintahkan tentaranya memeriksa ransum milik Adam dan Kenji, tapi semuanya bersih dari jejak. Adam dan Juliette memang sudah mempersiapkan pelarian mereka dengan sangat baik tanpa meninggalkan petunjuk. Tapi ada satu hal yang luput dari perhatian semua orang, jurnal pribadi milik Juliette yang ditemukan oleh Warner sebelum Juliette melarikan diri dengan Adam. Akibat kekacauan itu, Juliette tidak sengaja menjatuhkannya, dan Warner, yang memeriksa secara pribadi kamar Juliette, menemukannya.


Source: Here

Meskipun menyakitkan bagi Warner untuk membuka jurnal Juliette, karena itu hanya akan membuatnya semakin memikirkan Juliette, Warner tetap membaca dan membuka jurnal Juliette. Di dalam jurnal itu tertulis semua hal yang ia ingin ketahui dari Juliette, isi pikiran Juliette.



Destroy Me adalah SEMUA yang kuinginkan setelah aku jatuh cinta setengah mati dengan Warner. Bisa dibilang obsesiku ke Warner sama seperti obsesi Warner ke Juliette hahaha. Sumpah aku jadi ikutan sakit kaya Warner karena kesukaanku sama dia. Aku ga pernah menyangka bahwa Tahereh Mafi akan membuat novel pendek sebelum ia merilis sequel dari Trilogy Shatter Me, Unravel Me. Destroy Me merupakan cerita pendek yang menghubungkan Shatter Me dengan Unravel Me, namun ditulis dari sudut pandang Warner. Apabila Shatter Me, Unravel Me, dan Ignite Me (buku ketiga Trilogy ini) ditulis dari sudut pandang Juliette, maka di Destroy Me kita akan diajak untuk lebih mengenal Warner. Apa yang ada di dalam pikiran Warner, si iblis kejam yang dengan tega memanfaatkan Juliette dan ingin menggunakan Juliette sebagai senjata.

Karena kesukaanku pada karakter kejam satu ini, aku melahap Destroy Me hanya dalam satu malam. Novel ini memang pendek karena bukan termasuk sequel. Bisa dibilang ini adalah novel 1.5 dari trilogy Shatter Me. Tidak tersedia dalam bahasa Indonesia, betapapun aku mencari di toko buku dan online shop, aku hanya bisa menemukan versi aslinya dalam bentuk pdf di internet. Bisa dibilang ini adalah semua yang aku inginkan dari Trilogy ini. More and more about Warner.

I grieve nothing

I take everything

It's the only way I know how to live in this battered body. I empty my mind of the things that plague me and burden my soul, and I take all that I can from what little pleasantness comes my way. I do not know what it is to live a normal life...


Daaannnn... keputusanku untuk lebih memilih Warner dibanding Adam memang tepat. Aku menemukan banyak hal mengenai Warner yang membuatku SHOCK tak terperi dan semakin jatuh cinta dengan karakternya. Jelas sekali bahwa karakter Warner yang (kelihatannya) gila kontrol dan kejam berasal dari didikan ayahnya yang juga kejam kepadanya. Kayanya kejam saja ga cukup untuk menggambarkan ayah Warner, sangat kejam, itu baru cocok. Warner mengalami penganiayaan sedari kecil dari ayahnya. Dia telah diajar menembak orang lain semenjak umur 9 tahun. Belum ditambah dengan hinaan dan kata-kata pahit dari ayahnya mengenai semua hal yang sudah dia lakukan untuk memuaskan keinginan ayahnya. Warner adalah korban bully dari ayahnya sendiri. Dia produk keluaran ayahnya yang kejam dan tidak punya belas kasihan.

Warner, komandan yang disiplin dan hidup dalam keteraturan jadwal setiap hari. Dia menghabiskan dua jam setiap harinya untuk melatih tubuhnya. Ia makan 6x sehari dalam porsi kecil setiap kali makan. Ia menjaga tubuhnya, waspada setiap saat terhadap tentaranya, tidak pernah berhenti mengawasi siapa saja, mengontrol keadaan, melakukan tugasnya seperti robot, dan selalu bisa tahu perasaan orang lain terhadapnya. Ia tahu bahwa semua tentaranya membencinya, menginginkannya mati, dan mencari celah untuk menggulingkannya. Karena itu Warner tidak pernah punya teman, tidak berniat juga untuk berteman, dan selalu waspada.  Hidupnya adalah kewaspadaan setiap saat. Warner tidak pernah hidup tenang atau merasa rileks. 



(Oya, satu lagi.. Warner adalah fashion mode lover. Lemarinya digambarkan begitu lengkap. Sempurna. Berbagai jenis pakaian dikelompokkan sendiri-sendiri dan diurutkan berdasarkan gradasi warna. Oh. My. God. Di luar dugaan dia ternyata menyukai hal-hal yang di luar pikiranku. Fashion jelas-jelas hal terakhir yang aku pikirkan tentang Warner. Emang dia digambarkan selalu mengenakan pakaian yang body fit dan sempurna dari kepala sampai kaki, tapi benar-benar berminat dalam fashion? I never think about it, even in my dream... What a surprise!)


Source: here

Hanya seorang tentara tua yang ia perlakukan berbeda dengan yang lain. Delalieu. Tentara yang melayani ayahnya (dan juga ia) sedari ia kecil. Bahkan sebelum Tatanan Baru mengambil alih pemerintahan dunia. Delalieu selalu ada di rapat-rapat penting bersama ayahnya. Delalieu, letnan yang ia pilih untuk melayani-nya, yang ia berikan hak khusus untuk berbicara karena kesenioran-nya tapi malah menolak hak itu, yang pernah ia tawari gaji dan pangkat lebih tinggi tapi selalu menolak dan terlihat puas bahkan cukup dengan apa yang ia miliki saat ini. Hanya pria tua itu yang memberikan pengabdian utuh dan setia. Tanpa mengharapkannya mati. Tanpa membencinya. Justru kelihatannya Delalieu peduli pada Warner. Dia yang benar-benar khawatir dan bersedih akan luka tembak yang diderita Warner, bahkan menangis ketika ia mengira Warner sudah meninggal. Kurasa hanya Delalieu pula yang benar-benar tidak ingin menggulingkan posisi Warner, walaupun sebenarnya ia mampu. Ia bahkan jauhhh lebih tua dan berpengalaman dibanding Warner. Tapi masih belum jelas siapa Delalieu sebenarnya, mengapa ia begitu setia pada Warner dan bahkan membuat Warner luluh dan merasa perlu untuk mengambil sikap yang berbeda kepadanya. Bahkan, Warner percaya pada Delalieu. Hanya Delalieu. 

Aku sangat tersentuh waktu tahu bahwa jauh sebelum Warner bertemu Juliette, Warner sudah mengawasi Juliette siang dan malam. Ia mempelajari semua data Juliette. Ia memperhatikan Juliette berada di sel-nya, memperhatikan kapan Juliette bangun, makan, tidur bahkan mengucapkan kata. Ia bisa duduk berjam-jam hanya untuk menonton perkembangan yang dilakukan Juliette di sel-nya di rumah sakit jiwa. Saat-saat itulah yang membuat Warner penasaran setengah mati dengan Juliette. Warner jadi ingin mengenal Juliette, ingin menjadi orang yang mengetahui semua hal mengenai Julitte, sedari awal dia ternyata TIDAK PUNYA niat jelek ke Juliette. Ia punya motif-nya sendiri dan itu BUKAN untuk menjadikan Juliette senjata pemusnah massal. Sama sekali bukan. Itu dikatakannya untuk membuat ayahnya menginjinkan ia mengeluarkan Juliette dari rumah sakit jiwa dan membawanya ke pangkalan. OH MY GOD! 


"My research had led me to her files by pure accident. Coincidence. I did not seek her out in search of a weapon. I never had. Far before I'd ever seen her on film, and far, far before I ever spoke a word to her, I had been researching something else. For something else.
My Motives were my own.
Utilizing her as a weapon was a story I fed to my father; I needed an excuse to have access to her, to gain the necessary clearance to study her files. It was a charade I was forced to maintain in front of my soldiers and the hundreds of cameras that monitor my existence. I did not bring her on base to exploit her ability. And I certainly did not expect to fall for her in the process"

Goddammit! Warner lies! Lies to all of us! This is incredibly shocked me!



Buku ini membongkar isi pikiran Warner yang sesungguhnya dan perasaannya yang terdalam. Ternyata dia adalah orang yang selalu mempertimbangkan segala sesuatu, mengkalkulasi, dan bertindak berdasarkan alasan yang kuat. Dia tidak melakukan apapun tanpa alasan yang mendasarinya. Semuanya ternyata bukan untuk alasan yang kejam dan keji. Tidak ada kekejaman dalam dirinya yang terdalam. Bahkan kita diberitahu alasan sesungguhnya Warner menembak mati Seamus Fletcher (salah satu pasukannya yang didakwa mencuri persediaan bahan makanan) di buku Shatter Me (orang yang memberikan laporan saat itu tidak lain adalah Delalieu). Benar-benar plot twist, Warner ternyata tidak sekejam yang aku duga. Dia malah berhati lembut dan sangat peduli dengan kehidupan rakyat sipil yang ada di Sektor 45.


Rasanya benar-benar terkejut mendapati perasaan Warner ke Juliette sedalam itu. Setulus itu. Seindah itu. Aku awalnya berpikir dia hanya menginginkan Juliette untuk dirinya sendiri, kekuatan dan kecantikannya merupakan sesuatu yang memang sangat disukai Warner, aku pikir masih lama sampai dia benar-benar mencintai Juliette, aku masih meragukan perasaan nya ke Juliette, memangnya siapa yang ga bisa melihat bahwa satu-satunya orang yang mencintai Juliette dengan tulus adalah Adam? Tapi semua itu benar-benar kamuflase. Buku ini bikin aku kegi berat karena terbukti meskipun aku menyukai Warner tapi aku ga punya pemikiran sedikitpun bahwa di balik semua sikap kejamnya, tersimpan kebaikan, kelembutan, dan ketulusan yang nyata. 


"Friendship is not a thing I have ever experienced. Not as a child, and not as I am now.
Except.
One month ago, I met the exception to this rule. There has been one person who's ever looked me directly in the eye. The same person who's spoken to me with no filter; someone who's been unafraid to show anger and real, raw feeling in my presences; the only one who's ever dared to challenge me, to raise her voice to me..."

Dengan hebatnya kita di-kadali Tahereh Mafi. Kita dibuat jatuh cinta dengan Warner lewat Destroy Me. Karena Detsroy Me adalah isi hati seorang Warner yang sesungguhnya. Buku ini membuat kita tercengang dengan karakter asli Warner. Bagimana dia terus memikirkan Juliette dan memikirkan keselamatannya! Bagaimana kita bisa menganggap Warner kejam sesudah membaca Destroy Me? Bahkan untuk kejadian terakhir dengan Juliette (dimana Juliette dipaksa menyelamatkan anak kecil di ruangan penuh tombak) itu bukanlah seperti yang kita sangka. Itu semua ternyata simulasi, untuk membuat kita berhadapan dengan ketakutan kita yang sesungguhnya dan mengalahkannya. 

Source: here

Oh My God Warner.. you make me falling deeply with you! Dan aku BANGGA karena sejak awal aku memilih Warner! Aku suka-nya dengan Warner. Semua yang bisa kusuka dari trilogy ini adalah Warner. Mungkin terlalu cepat kalau aku menyimpulkan bahwa Warner adalah tokoh protagonis yang terselubung, masih banyak misteri yang belum terpecahkan, tapi paling tidak kita tau alasan dia begitu dan kita diajak memahami Warner.

Sekarang aku ga sabar mau baca Unravel Me, karena aku mau tau lebih banyak tentang Warner. Aku ga sabar liat Warner ketemu Juliette lagi! Ending buku ini sungguh menggantung sampai-sampai aku bisa gila saking penasarannya. Arrrggghhh.. this book really kill me right on my head! 

"Never in my life have I felt this. Nothing like this. I've felt shame and cowardice, weakness and strength. I've known terror and indifference, self-hate and general disgust. I've seen things that cannot be unseen.

And yet I've known nothing like this terrible, horrible, paralyzing feeling. I feel crippled. Desperate and out of control. And it keeps getting worse. Every day I feel sick. Empty and somehow aching.

Love is a heartless bastard.” 
― Tahereh Mafi, Destroy Me

Aku juga ga bisa berhenti terpukau dan mengulang-ngulang kata-kata Warner mengenai Juliette. Pengakuan cinta tunggal Warner kepada Juliette. Bagaimana ia mendeskripsikan perasaanya ke Juliette. Buatku pengakuan Warner itu sangat indah. Luar biasa indah-nya sampai kata-kata itu terus terekam di kepalaku. Aku takjub bahwa ternyata manusia yang kejam seperti Warner bisa jatuh cinta sampai sedalam itu. Bukan cuma pernyataan cinta Warner aja tapi semua ungkapan hati Warner, bagaimana dia mengungkapkan perasaannya dan menerangkan siapa dirinya. Semua yang diungkapkan Warner itu benar-benar indah. Seandainya keindahan itu punya wujud, aku berharap bisa menyentuhnya. Oh ya ampun Tahereh Mafi, you really didi this? You really make me feel this way to your story? To your character? You really a Silver bullet! 


Sebenernya aku bukannya mendukung Adam dengan Juliette atau Warner dengan Juliette, sepertinya itu menjadi dua golongan tersendiri bagi pembaca Shatter Me. Tapi aku lebih menyukai Warner-nya sendiri ketimbang memilih dia harus berakhir dengan siapa. Entah itu dengan Juliette atau yang lain, aku hanya merasa bahwa Warner memiliki pikiran yang luar biasa indah. Warner seutuhnya adalah sesuatu yang indah. Itu cukup untuk "menyelematkan" ku dari rasa marahku pada Tahereh Mafi, karena ia memberikan ayah yang luar biasa kejam kepada Warner. Ayannya adalah ayah terburuk yang pernah ada. Dia begitu keji, kejam, mengintimidasi, dan tidak punya hati! Aku rasa buku ini penting untuk dibuat dan dibaca karena setiap pembaca harus mengenal siapa Warner. Harus tau seperti apa ia disiksa oleh ayahnya. Harus tahu sebejat apa ayahnya, ayah yang rela menyiksa anaknya, yang ingin membunuh anaknya sendiri namun tidak melakukannya hanya karena tidak ingin kehilangan kesenangan menyiksa anaknya sendiri! Para pembaca harus tau semua itu mengenai Warner. Setelah itu baru bisa mengetahui seharusnya Juliette berakhir dengan siapa. Beberapa detail mungkin akan terbuka melalui Unravel Me, and you know.. I just can't wait! Let's read that damn book!


"My entire life has changed. My priorities, shifted. My concentration, destroyed.Everything I care about right now revolves around one person, and for the first time in my life, it’s not myself."

And now, who's agree with me that Warner is so damn beautiful??


Buku Sebelumnya:

Buku Lanjutannya:

2 komentar:

  1. karya tahereh mafi emang bener-bener keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bakalan ada 3 buku lanjutan untuk series ini.. sudah tahu? :D

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...