Sabtu, 27 Juli 2013

Tribute for Episode 16 - I Hear Your Voice (Korean Drama)


I'm giving up.... Aku selalu ga bisa menahan diriku sendiri setiap nonton drama ini. Ada aja nilai-nilai yang bagus di setiap episode. Episode 16 ini termasuk episode yang buagussssss bangetetttt! (oke, lebay..gak perlu sepanjang itu nulisnya). Aku nangis terus liat persidangan Hwang Dal Joong T.T What I get from this episode is very unpredictable..

This drama really... Truly Amazing...
Well, this is from my deepest heart, can we meet writer-nim? I think we have a lot of common inside our mind!! I really like your script!



Oke, episode 16 dibuka dengan lanjutan sidang Hwang Dal Joong di episode 15 akhir. Ketika Do Yeon akhirnya menyerah dengan kecuekannya dan memohon ke Hye Sung untuk menyelamatkan ayahnya. Aku suka banget adegan ini! Adegan ini menggambarkan titik balik seorang Do Yeon. Do Yeon yang arogan, angkuh, tidak mau mengakui kelemahannya, tidak mau kalah, tidak mau disalahkan, menghindari kenyataan dan Do Yeon yang dingin, semua akhirnya runtuh. Untuk sampai ke titik ini, banyak yang harus dialami Do Yeon. Thanks to Soo Ha, dia membiarkan Do Yeon menyelesaikan perdebatan hatinya sendiri tanpa dirong-rong oleh Hye Sung. Butuh waktu untuk menerima kenyataan yang gak kita sukai. Seringkali orang memilih untuk mengelak dari kenyataan pahit itu. Do Yeon pun sama, awalnya dia mengelak dan tidak mau menerima kenyataan tapi setelah menjalani sidang ini akhirnya Do Yeon menerima kenyataan pahit itu (kalau ayah kandungnya adalah Hwang Dal Joong). Dia, secara mengejutkan, menemukan dirinya jatuh sayang kepada ayah yang baru ia temui di usianya yang ke 29 tahun. It's really not easy. Ga mudah lo menerima kenyataan seberat itu, aku bisa membayangkan bagaimana rasanya. That's why I just can't help my self, I'm crying when I saw Do Yeon crying... She can't help it, it's all natural. It's just love from daughter to her father... (aktingnya Le Dae Hee jempolan deh, nangisnya keliatan real banget!)



Kasus Hwang Dal Joong. Well, kasihan banget orang ini. Dia dituduh membunuh dan memutilasi istrinya, padahal yang berhasil ditemukan cuma potongan tangan kiri istrinya. Atas tuduhan itu dia dihukum penjara selama 30 tahun. Bayangkan, potongan tubuh lainnya belum ditemukan sudah main dihukum aja, penjara 30 tahun lagi. Kalo aku yang jadi Hwang Dal Joong aku ga terima pastinya, temuin dulu potongan tubuh lainnya. Kalo cuma sepotong tangan kiri ya orang kan masih bisa hidup?? 



Ternyata istrinya memang masih hidup! Mereka ketemu lagi di rumah sakit 26 tahun kemudian saat Hwang Dal Joong sekarat karena tumor otak. Istrinya ini rada psycho ya sepertinya, soalnya pas ketemu bukannya kabur atau minta ampun dia malah memprovokasi Hwang Dal Joong dan menyalahkan Hwang Dal Joong. Sakit jiwa! Wajar kalo Hwang Dal Joong naik darah dan akirnya menusuk leher istrinya dengan pecahan kaca (vas bunga dari kaca yang dijatuhkan istrinya). Pasti yang ada di kepalanya cuma satu: "Sialan banget nih orang! Gua bikin mampus beneran loe!" Untuk orang yang ia kira sudah mati (dan emang dipastikan mati secara hukum) akhirnya ia harus berurusan lagi dengan hukum. Istri Hwang Dal Joong sudah berganti identitas tentu saja, jadi Hwang Dal Joong dianggap melukai seseorang yang berbeda. Persidangan kali ini adalah untuk menjatuhi hukuman kepada Hwang Dal Joong atas percobaan pembunuhan kepada seorang suster rumah sakit yang aslinya istri Hwang Dal Joong sendiri.



Persidangan Hwang Dal Joong jadi terasa pedih dan menyakitkan karena jaksa penuntut kasus ini tidak lain adalah Do Yeon sendiri! Pendapatku pribadi, hukum memang bersalah kepada Hwang Dal Joong. Ah, kuralat: para penegak hukum bersalah kepada Hwang Dal Joong. Seperti yang aku bilang tadi, kenapa sebelum seluruh potongan tubuh korban ditemukan tersangaka buru-buru dijatuhi hukuman? Itu lo belum ketemu kepalanya, kemungkinan korban masih hidup sangat besar. Well, karena kasus itu ceritanya terjadi 26 tahun silam ya masuk akal juga kalau orang-orang yang terlibat masih kurang cerdas seperti sekarang. Jaman itu mungkin CCTV belum menjamur di Korea dan fasilitas untuk pencarian mayat belum memadai, apalagi diasumsikan keadaan korban hanya berupa potongan-potongan, ambil gampangnya ya korban dinyatakan meninggal. Tapi pikirkan akibat dari kesimpulan salah ini. Hwang Dal Joong membusuk di penjara karena dosa yang tidak pernah dia lakukan. Hidupnya berhenti di penjara. Anaknya menghilang dari kehidupannya. Trus kena tumor otak. Tidak adil. So insane. Sekarang dia bahkan akan dihukum lagi karena menyerang orang yang seharusnya sudah ia mutilasi 26 tahun lalu!! Hwang Dal Joong memang salah karena ia melukai istrinya dan main hakim sendiri. Tapi dia sudah dipenjara 26 tahun karena dipikir bunuh ini orang, tapi ternyata orangnya masih hidup, sekarang dia cuma lepas kontrol dan melukai orang itu, kenapa harus dihukum lagi? Di logika nya Hwang Dal Joong ini ga masuk akal. Kalo emang dia sekarang salah karena melukai orang, lalu waktu yang kuhabiskan 26 tahun itu apa? Gimana kamu mengembalikannya? "Sorry, kita salah memutuskan. Kamu ndak salah ternyata, tapi kali ini kamu salah jadi ya terimalah hukumanmu", gitu aja? Aku setuju dengan pernyataan Hye Sung saat menyampaikan pembelaan penutup:

Hye-sung: “Tentu saja, seperti yang dikatakan oleh jaksa, saat dia bertemu dengan korban, dia seharusnya menyelesaikan masalah dengan hukum. Tapi apa arti dari hukum (keadilan) untuk terdakwa? Hukum dengan salah membuat separuh hidupnya menjadi seorang pesakitan dalam penjara.”



Sebelumnya ada cerita menarik yang disampaikan Hye Sung dalam pembelaan tertutupnya. Cerita itu ia dengar dari Lawyer Cha. Lawyer Cha selalu mendengarkan musik klasik sebelum memasuki ruang sidang, musik klasiknya itu soundtrack dari sebuah opera berjudul "Overture to La Gazza Ladra". Pertunjukan opera berdasarkan kisah nyata, biasa disebut "The Thieving Magpie Overture" (Pencuri Pembual). Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis yang dituduh mencuri piring perak sampai akhirnya di eksekusi. Setelah sang gadis di eksekusi, ternyata ketahuan bahwa pelakunya adalah orang lain, si cerewet. 



Hye-sung : “Apa yang kalian pikirkan setelah mendengar cerita ini? ‘Si gadis sangat tidak beruntung. Jika pelaku sebenarnya (si cerewet) ingin menghancurkan si gadis, mengapa hanya piring perak yang dicuri si cerewet?’ Kalian memiliki pikiran seperti itu kan? Tidak, gadis itu di hukum karena ketidakberuntungan. Si cerewet tidak melakukan kesalahan apapun. Tapi kasus ini jelas memiliki terdakwa. Tanpa mengerti secara penuh kasus ini, semua orang di pengadilan yang menghukum gadis itu dengan hukuman mati adalah penjahatnya.”

The point is, dimana keadilan saat itu? Dimana hukum saat itu? Bisakah kita menyelamatkan seseorang dan menegakkan keadilan hanya dengan hukum? Maksudku bukannya hukum gak kompeten, tapi seringkali manusia tidak dapat menegakkan keadilan hanya berdasarkan hukum. Liat aja kisahnya Hwang Dal Joong. Lihat kisahnya Min Joon Guk. Lihat kasus mamanya Hye Sung. Dimana keadilan saat itu? Apa fungsi hukum saat itu? Gigi ganti gigi, mata ganti mata. Itulah hukum. Ini bukan hanya di drama kan? Lihat di Indonesia, seringkali maling ayam dipenjara bertahun-tahun, tapi para koruptor tetap berkeliaran disana-sini seperti buaya, siap mencaplok mangsa (masyarakat) yang lemah. Lalu, apa essensi hukum itu sebenernya? Manusia bisa mempermainkan hukum dengan lidah dan otak mereka. So, what's the point from this drama?



I found it interesting cause I get the point from script writer view. Manusia itu terbatas. Banyak kali mereka tidak bisa menolong dirinya sendiri. Manusia berusaha menegakkan keadilan bagi diri mereka sendiri, tapi semuanya bisa digagalkan oleh berbagai macam tipuan licik. Menurutku, drama ini ingin menyampaikan tentang fungsi hukum sebenernya. Hukum digunakan untuk menegakkan keadilan secara merata baik untuk pelaku dan korban. Hukum tidak boleh memandang bulu, status sosial, jenis kelamin, hubungan darah dll. Hukum, seperti yang direpresentasikan oleh patung di kantor pengadilan dalam drama ini, buta dan memegang timbangan untuk mengukur keadilan se adil-adilnya. Apa yang kamu tabur, itu yang kamu tuai. Itulah guna hukum disini. Bukan untuk menghukum secara semena-semena, tapi membuat seseorang menerima konsekuensi dari semua tindakannya. Itulah hukum yang ingin digambarkan melalui drama ini. Apakah cuma sebatas itu? Let's back to the case...



Pembelaan penutup Hye Sung yang penuh perasaan menggugah keputusan juri. Apa gunanya hanya untuk menggugah perasaan? Tentu aja enggak! Hye Sung pengen menyampaikan bahwa ada yang salah dari sistem hukum di Korea. Kesepuluh juri akhirnya setuju Hwang Dal Joong tidak bersalah. Tapi Hakim Kim tidak bisa begitu saja mengikuti keputusan juri, ia harus menyesuaikan dengan sistem hukum yang ada. Sebelas-dua belas deh sama Jaksa Cho. Dia juga ngotot banget kalau hukum harus didahulukan dari pada pendapat para juri. Ternyata pendapat juri itu berlaku sebagai referensi aja tapi mereka ga punya wewenang apapun terhadap hukum. Well, juri ini mewakili opini masyarakat kali ya...




Perdebatan di antara pembela umum, hakim dan jaksa cukup ini seru. Aku ga terlalu mengerti hukum sih jadi ini yang aku tangkap secara sederhana dari perdebatan mereka. Jaksa Cho ngotot supaya hakim memutuskan berdasarkan hukum tapi dia langsung bungkam waktu Hye Sung nge-bentak dia untuk diem. (Aku ngakak-ngakak liat ekpresinya Jaksa Cho waktu Hye Sung manggil dia "Kepala Rumput" bruakakakakaka. Precious banget itu, dia shock sambil terperengah liat Hye Sung :)) 



Sebenernya Hye Sung dan pengcara Shin itu kehilangan suara dalam perdebatan ini karena bagaimanapun mereka ga bisa mengubah sistem hukum di Korea secara mendadak. Do Yeon lalu menyelamatkan keadaan. Dia mengajukan penarikan tuntutan. Hakim Kim langsung lega, kalau itu dilakukan maka hakim bisa melepaskan terdakwa tanpa berurusan dengan sistem hukum dan tetek bengek lainnya. Jaksa sendiri yang melepaskan tuntutan jadi hakim tinggal mengikuti pendapat juri. Namun di lain pihak, jaksa harus menanggung konsekuensi dari keputusan itu. 




Pengacara Shin pada Jaksa Cho, “Lalu apakah persidangan ini akan ditangguhkan sampai besok? Jika begitu, untuk apa kita melakukan persidangan dengan juri?”
Hakim Kim memegang kepalanya lagi. Pusing. 

Jaksa Cho pada Do-yeon: “Jaksa Seo, mengapa kau diam saja? Kau harus mengungkapkan pendapatmu.”
Do-yeon akhirnya bersuara, “Bagaimana jika kita menarik tuntutan?”
Semua terkejut.
Jaksa Cho: “Hey, apa maksudmu?! Serius?”

Hakim Kim antusias: “Apakah itu mungkin? Akan sangat bagus jika itu terjadi. Itu akan sangat mengurangi beban yang ada.” (bebanku, maksudnya --")
Jaksa Cho ke Do Yeon: “Ya ga bisa gitu dong, kamu tidak bisa memutuskannya sendiri. Tanpa seijin Kepala Jaksa kau tidak bisa menarik tuntutan”
Do-yeon: “Sudah terlamat untuk mendapat ijin saat ini. Lagipula, bukankah seorang jaksa merupakan kesatuan independen? Jadi secara teknis, kita tidak memerlukan  ijin.”

Pengacara Shin tersenyum.
Jaksa Cho tak percaya dengan apa yang dikatakan Do-yeon: “Kau….”
Do-yeon: “Aku akan bertanggung jawab penuh. Mari kita akhiri dengan penarikan tuntutan.”
Hye-sung tersenyum.


Tau gak ini mengingatkanku sama apa? Aku langsung teringat Tuhan Yesus. Kok bisa?
Lihat cara Do Yeon menyelamatkan keadaan. Lihat kemana arah kasus ini berakhir. Jelas, Hwang Dal Joong akhirnya dinyatakan tidak bersalah. Siapa yang berperan besar? Do Yeon. Dengan apa ia menyelamatkan ayahnya? Kuasa yang dia punya sebagai jaksa. Apakah ada yang lebih besar dari kuasanya? Ada, kepala jaksa. Apakah dia akan diberi hukuman atas keputusan yang ia buat? Mungkin saja, bahkan sepertinya dia bisa dipecat dari jabatannya. Tapi yang membuatku amazed dengan Do Yeon adalah pernyataan pribadinya, "Aku akan bertanggub jawab penuh"



What do you think? If Jesus were Do Yeon, what woould Jesus do? He'll do exactly the same. How do I now? He do the same thing 2000 years ago on the cross (well, I start crying again now...haissshh...)

Aku ga tau darimana pemikiran ini, tapi menurutku kasus Hwang Dal Joong ini analogi kisah Yesus. Ketika Tuhan Yesus mati untuk kita semua di atas kayu salib, apakah Ia bersalah? Not at all. He's clear. Dia mati demi menebus dosa kita. Kita selayaknya dapat hukuman atas semua dosa yang memang sudah kita lakukan. Menurut hukum, kita harusnya binasa di neraka. No mercy. Tapi kenapa, Bapa di surga mengutus Tuhan Yesus untuk mati menggantikan kita semua? Kenapa harus ada yang mati menggantikan kita? We deserve that. Kita layak dihukum tapi kenapa kita harus selamat sementara orang lain menggantikan posisi kita? Bapa di surga itu seperti seorang jaksa. Dia menghukum setiap dosa kita. Kalau kita baca di Perjanjian Lama, Dia selalu menghukum manusia yang berdosa dengan adil. Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Seperti itulah manusia hidup di Perjanjian Lama. Based on law, right? Tapi mengapa saat itu semua hukum dilanggar? Kenapa seorang jaksa malah maju menggantikan terdakwa untuk dihukum? Because He love the world. He love us more than His law. He love us more than anything. Saat itu Bapa di surga mengorbankan His beloved Son, Jesus Christ to die for us. With His dead, we're all save. 



Apakah Hwang Dal Joong salah? Ya. Dia melukai orang lain. Even orang itu dinyatakan sudah mati secara hukum, dia tetap bersalah karena melukai orang lain dengan tangannya sendiri. Itulah yang dibahas Hye Sung ke Soo Ha, saat kamu menjadi pelaku dan bukan korban maka semua alasan untuk keadilanmu hilang. Kamu hanyalah pelaku saat ini. Untunglah istri Hwang Dal Joong tidak mati, dia hanya terluka. Do Yeon tahu hal itu dengan sangat baik, dia tau bagaimanapun ayahnya bersalah. Susah untuk menyelamatkannya dengan adil. Jadi dia mengambil hukuman itu untuk dirinya supaya ayahnya selamat. Dia mengambil resiko dihukum karena melakukan penarikan tuntutan. Sama kan dengan apa yang Bapa di surga lakukan untuk manusia yang dicintaiNya? Dia korbankan anakNya yang tunggal supaya kita yang bersalah tidak jadi dihukum. That's what love is. Tuhan menghapus hukumnya yang lama, gigi ganti gigi mata ganti mata berganti dengan Hukum Kasih Karunia. Menurutku ini yang mau disampaikan penulis ke penonton semuanya. Hei, ada yang namanya kasih karunia! Orang yang seharusnya dihukum tapi ga jadi dihukum karena ada orang lain yang mengambul hukuman itu, it's called mercy. More than that, it's Grace



I remembered a song while I'm writing all of this:
Mercy said NO, I'm not gonna let you go...
I'm not gonna let you slipped away
You don't have to be afraid
Mercy said NO, sin would never take control
Life and death stood face to face
Darkness tries to steal my heart away
Thank You Jesus, Your Mercy said NO....

Back to the story, we see Hwang Dal Joong talks with Lawyer Shin. Percakapan mereka ini lagi-lagi bikin aku nangis. Duh, sampe kapan drama ini akan menguras air mataku tiap episodenya? Kalo episode 16 aja uda kaya gini gimana episode terakhirnya coba? 

Dal-joong melihat Do-yeon berjalan di lantai atas, “Orang itu adalah putriku Ga-yeon, kan?”
Pengacara Shin: “Ya. Bagaimana kau bisa tahu?”
Dal-joong: “Kemarin, dia datang mengunjungiku.”
Pengacara Shin: “Oh, benarkah..”

Pengacara Shin: “Berarti kau juga mengetahui semua ceritanya. Hakim Seo Dae-suk tahu bahwa istrimu masih hidup dan menemuinya.”
Dal-joong: “Saat aku mengetahui bahwa Hakim Seo Dae-suk mengadopsi Ga-yeon, aku menebak seperti itu.”

Hye-sung dan Soo-ha melihat mereka dari kejauhan, tapi bisa mendengar percakapan mereka.
Pengacara Shin: “Apakah kau tidak marah?”
Dal-joong: “Aku marah. Sampai titik dimana aku ingin membunuhnya jika bertemu dengannya. Aku marah. Tapi, aku sudah memaafkannya”
Pengacara Shin: “Memaafkan? Bagaimana bisa kau memaafkannya? Bagaimana mungkin?!”
Dal-joong: “Waktuku tidak lama lagi. Aku tidak mau menghabiskan sisa hidupku dengan membenci seseorang. Aku berharap perasaan yang aku rasakan sebelum aku meninggal, bukan perasaan mengerikan seperti itu. Itulah mengapa aku memaafkannya. Bukan karena aku menyukai Hakim Seo.”


That's the conclusion. Hye Sung mom's words is powerful, right? Just like I said before. There's power on that words. Forgiveness. It's not release someone hurt you, but it's make yourself free. Ketika kita mengampuni orang lain, sebenernya kita membebaskan diri kita sendiri dari penjara kebencian. Kita yang dipulihkan ketika kita mengampuni orang lain, bukan orang yang menyakiti mereka. Tuhan pake mereka semua untuk mendewasakan kita, menegarkan hati kita dan menjadikan kita manusia yang semakin serupa dengannya. Drama ini Alkitabiah sekali, aku suka bagaimana penulis menganalogikan nilai-nilai Alkitab melalui kehidupan sehari-hari dalam drama. Kita bisa menemui kisah Hye Sung, kisah Do Yeon, kisah Soo Ha bahkan kisah Min Joon Guk dalam kehidupan nyata. Hal-hal seperti ini ga jauh dari kehidupan kita sehari-hari, mereka membuat keputusan mereka masing-masing dalam masalah mereka. 



Apakah Alkitab salah ketika mengatakan, ketika kau ditampar pipi kiri, berikan pipi kanan? Macam apa itu? Kita disakiti ya kita bales. Gitu baru adil kan? Tapi apa bedanya kita sama orang yang menyakiti kita? Forgiveness it's the power to make a different decision. When you forgive, you save your own life :) Hukum bukanlah digunakan untuk menjatuhkan orang lain, hukum adalah cara untuk membuat seseorang menyadari dan menerima konsekuensi dari perbuatannya. Hukum adalah cara yang digunakan Tuhan untuk membuat manusia sadar bahwa ada konsekuensi dari semua perbuatan yang dilakukan. Hukum tabur tuai itu berlaku. But, remember we're still have mercy. Tuhan sudah mengubah hukum mata ganti mata dengan hukum kasih karunia. Saat seseorang menyesali perbuatannya dan bertobat, His mercy always there for them ^^

Bonus Gif:





Kamis, 25 Juli 2013

News about JYJ - Happy News!!


Kabar gembira untuk semua fans JYJ!!



Akhirnya ada tindakan nyata yang telah diambil untuk menegakkan keadilan bagi JYJ. Kemarin aku baca di detik.com berita mengenai JYJ. Kali ini dengan yakin kukatakan bahwa SM selama ini menghalang-halangi secara tak kasat mata seluruh kegiatan JYJ. Itu terjadi semenjak mereka keluar dari DBSK hingga sekarang. Semua yang aku baca di soompi itu BENAR! Selama ini itu semua aku sebut sebagai desas-desus (walaupun aku sendiri secara pribadi percaya penuh dengan desas-desus tersebut) karena pihak SM sendiri tidak pernah mengakuinya. Tapi setelah aku baca beritanya di detik.com aku tidak akan sungkan untuk mengungkapkan semua yang menjadi isi hatiku mengenai kasus JYJ ini...



Diberitakan bahwa FTC (Fair Trade Commission) Korea melakukan peninjauan mendalam terkait kasus JYJ vs SM Entertainment. Ada bukti nyata untuk kelakuan SM yang membatasi promosi JYJ. Kalau sudah ada bukti gini kan enak ya ngomongnya, jadi ga asal jeplak gitu. Ternyata ga hanya SM yang menghalang-halangi kegiatan JYJ di dunia artis, tapi SM dibantu oleh KFPCAI (Korea Federation of Pop Culture and Art Industry). FTC kemaren segera mengajukan persetujuan dengan SM untuk TIDAK mengganggu kegiatan JYJ lagi. SM dilarang ikut campur lagi dalam kegiatan JYJ!



Menurut penyelidikan FTC, si SM dan KFPCAI ternyata menggunakan kekuasaan mereka untuk bernegosiasi dengan stasiun televisi dan orang-orang dalam industri musik agar melarang JYJ tampil dalam semua acara televisi. Itu terjadi semenjak JYJ mengeluarkan album perdana mereka, The Beginning di tahun 2010 lalu. Woahhh, ini....!! Kabar ini akhirnya bisa kubahas tuntas sekarang! Aku memang sudah dengar kalau SM gak terima JYJ nekat keluar dari DBSK. Kayanya sih SM ini tau banget potensi trio JYJ. Kalau mau mengukur popularitas member DBSk dalam peringkat rating, trio JYJ masuk tiga besar. Sementara sisanya, Changmin sama Yunho, ada di peringkat empat dan lima. Otomatis kalo trio beken ini keluar, DBSK tinggal kenangan. Otomatis trio ini akan jauh lebih terkenal kalau mereka nantinya membentuk group sendiri di luar DBSK. Secara wajah, ga bisa dibohongi member JYJ memang ganteng-ganteng, dari segi suara JYJ punya Junsu dan Jaejoong yang suaranya paling bagus di DBSK. Kemampuan mereka menciptakan lagu dan menari juga ga kalah dari duo DBSK, melihat potensi yang besar itu SM pasti tau banget dia kehilangan tambang emasnya.



Untuk berita selengkapnya bisa baca disini!



Lagipula, SM Entertainment ini terkenal dengan 'memalsukan' produk-produknya. Mereka memoles artis mereka sedemikian rupa (baca: operasi plastik). Mereka fokus sama penampilan artis mereka tapi ga mengasah dengan baik karakter dan kemampuan artis mereka. Terbukti dengan penampilan artis mereka di berbagai variety show. Salah satunya SNSD atau Girls Generation. Aku mau mengungkapkan pandanganku mengenai SNSD. Awalnya aku suka sama mereka, tapi semenjak nonton Running Man dimana mereka jadi guset nya, aku mengubah pendapatku tentang mereka. Menurutku, karakter mereka ga sebagus penampilan mereka. Well, aku memang ga tau gimana mereka sehari-hari ketika berinteraksi dengan orang lain dan bekerja, tapi reaksi spontan mereka di variety show dan cara mereka menghadapi keadaan-keadaan kurang nyaman di variety show cukup menjelaskan karakter mereka. Terlepas apakah itu sesuai naskah atau diatur sama PD nya, menurutku tetep tidak menyenangkan. Buatku, wajah itu cerminan hati. Apa yang tergambar di wajah biasanya merupakan isi hati yang sesungguhnya. Di mataku, itu sudah nilai minus besar untuk entertainment dimana mereka bernaung. Wajah cantik semua orang bisa mengusahakan, tapi tanpa karakter yang mengirinya, semuanya percuma.

Oke, sekarang mari bicarakan kemampuan mereka. Skill. Bandingkan kemampuan akting Yunho sama Yoochun. Aduh, kaya bumi dan langit. Apapun yang dilakukan JYJ, walaupun itu gak bisa di promosikan secara besar-besar'an, semuanya jadi hit. Dramanya Yoochun mana ada yang gak bagus? Semuanya bagus. Bahkan fans Yoochun jadi makin banyak semenjak dia main drama. Junsu, walaupun dia lebih banyak di musical tapi justru kemampuan vocalnya diakui sangat bagus di antara para penyanyi Korea lain. Jaejoong, drama dan filmnya sukse besar di Asia. Mau bagaimanapun SM membatasi JYJ, ketenaran JYJ gak makin redup. Malah makin berkilau! Tidak ada orang yang bisa tutup mata dan menolak permata. Dimanapun permata itu ditempatkan, permata tetap permata. Sementara kalau arang, dipoles bagaimanapun tetap arang. Mau ditaruh manapun lama-lama akan kelihat aslinya kalau itu arang bukan permata. Dramanya Yunho dan Changmin mana ada yang hit kaya dramanya Yoochun?? Ketakutan inilah yang membuat SM dengan segala cara menjegal JYJ. Yah bagaimanapun kebenaran tidak bisa ditutupi selamanya. Kebenaran akan selalu menang pada akhirnya.

Mengani keputusan ini, semua member JYJ sangat lega dan senang. Berikut statement JYJ atas keputusan FTC:
Statement from JYJ
“We thank the FTC for their decision. This fight began in 2009 and since then, we felt that we’ve been walking on a path with no end. However, with the announcement from the FTC, we feel a bit liberated and that we received much support. We hope that through this order from the FTC, all entertainers will be able to stand on fair and equal stages and that a road will be opened for our juniors in the future.
Although our path is still a long, dark tunnel, we saw a flash of light in that darkness. We will constantly work towards that light and will work hard every moment to repay everyone with great activities.”

Bahakn Jaejoong pun mengungkapan perasaannya mengenai keputusan ini lewat account twitternya tadi malam (240.7.2013) :

[TRANS] Thank you very much…

Kabar gembira ini ga hanya untuk JYJ dan fans nya. Aku baca banyak tweet dari para rekan dan teman-teman JYJ serta orang-orang yang pernah bekerja sama dengan JYJ (dan melihat profesionalitas mereka secara langsung) ikut senang dan mengungkapkan rasa bersyukur mereka. Merekas semua uda ga sabar melihat penampilan JYJ di TV! Aku juga uda ga sabar melihat penampilan mereka di berbagai variety show. Terutama di Running Man! Jaejoong dan Junsu kan deket banget sama Ji Hyo, aku berharap sekali sebelum Jaejoong dan Junsu masuk militer akhir tahun ini, mereka sempat muncul di Running Man! Hope sooo muuchhh!! >.<

Anyway, SM masih ga mau ngaku lho walaupun sudah ketahuan dengan jelas dan terpampang nyata gini. Busettt! Yah, mana ada sih maling yang mau ngaku, lagipula dia kan perusahaan besar dan snagat menjaga citra nya. Sudah bisa ditebak kalau mereka ga akan mengaku cuman yah dengan begitu semakin terlihat deh yang salah siapa yang benar siapa. Makasih ya SM, dengan sikap seperti ini justru semakin membuktikan siapa sebenernya yang benar. Berikut official statement nya:


After the Fair Trade Commission (FTC) issued a sanction against SM Entertainment and KFBCAI for interfering with JYJ's activities, SM Entertainment has released its official statement.
They said, "Even though we never interfered with their activities, we're disappointed that there was a sanction. We're looking for a legal response to the sanction."

Sekian berita gembira pada hari ini. Sudah tidak sabar menanti sepak terjang para member JYJ di televisi dan berbagai variety show setelah ini ^^

source: Soompi - JYJ

Jumat, 19 Juli 2013

I Hear Your Voice - Special for episode 13-14 (Korean Drama)


This is my fan girling with Lee Jong Suk ^^



(So much skinship)

I just want to upload some gif and some cute (and sweet) moment between Jang Hye Sung dan Park Soo Ha hehehehehhee....

(Sweet Gentleman Soo Ha)

Episode 13 dan 14 adalah episode nya Soo Ha dan Hye Sung. Dari yang saling mengjindar sampai akhirnya saling menyatakan perasaan. Konflik lain dari dua episode ini kaya figuran aja sebenernya, cerita utamanya ya hubungan mereka berdua. The most sweet episode! ^^


Sebenernya kenapa kok bisa suka dan merestui hubungan noona - dongsaeng ini? Jelas-jelas mereka berdua terpaut umur yang jauh sekali. Trus lebih parahnya lagi si cowok masih anak sekolahan, masih SMA! Lagipula mana ada cowok yang bisa naksir segitunya dengan cewek yang jauh lebih tua? Bahkan mencari-cari selama 10 tahun? Kesannya kan berlebihan dan tidak masuk akal?!



Aku sangat tidak menyukai hubungan seperti ini sejujurnya. Bagaimanapun yang cowok harus lebih tua atau setidaknya satu angkatan lah. Kalaupun mau maksa lebih muda, ya okelah kalo hanya beda satu tahun atau dua tahun. Ini sekitar 8-9 tahun perbedaan umurnya. What the heck?? Tapi kenapa aku bisa pro ke pasangan ini ya? Bahkan berharap banget endingnya mereka menikah dan hidup bersama?



Dilihat dari karakter, Soo Ha bukanlah anak SMA biasa. (Yah iyalah, mana ada anak SMA normal yang bisa baca pikiran?) Kemampuannya dia yang tidak biasa itulah yang membuat dia menjadi jauhhhh lebih dewasa dari umurnya. Bahkan dari ekspresi, cara ngomong, dan juga gerak-geriknya, ga ada mirip-miripnya dengan anak SMA. Dia terlihat jauh lebih tua dari umurnya (well, jangan bahas fisik karena aslinya Lee Jong Suk itu umurnya 24 tahun jadi ya pasti terlihat lebih dewasa dari anak SMA). Dari kemampuan nya baca pikiran sejak kecil, dia akhirnya tau mana orang-orang yang tulus ke dia mana yang enggak. Dia melihat kebohongan, penolakan, bahkan melihat kejahatan di depan matanya. Sejak kecil dia tau betapa jahatnya manusia. Sejak kecil dia juga sudah belajar bahwa terkadang mengatakan kebenaran tanpa melihat situasi dan waktu yang tepat bisa mengakibatkan masalah. Lebih parah lagi, bisa menyebabkan luka hati. Anak seusianya harusnya bermain, berkumpul dengan teman-temannya, tidak memikirkan kehidupan dan merasa disayangi oleh keluarganya. Tapi Soo Ha berbeda. Dia ditinggalkan ibunya karena penyakit jantung, ayahnya dibunuh di depan matanya ketika dia masih kecil (dengan cara yang tragis dan mengerikan). Dia ditolak pamannya secara sepihak (dia tau dari pikiran pamannya) dan dia harus hidup sendiri sampai dewasa. KBahkan kemampuannya membaca pikiran membuatnya ditolak dan dianggap monster.



Kesendirian, penolakan, pembunuhan, kebohongan, ketakutan dan rasa sepi semuanya sudah dialami Soo Ha semenjak kecil. Keadaan itu memaksa dia bertumbuh dewasa lebih cepat dibanding anak seusianya. Dia pintar, tau lebih banyak dari orang lain, mendengar lebih banyak dari orang lain, dan mengalami jauh lebih banyak dari orang lain. Rasa sakit dan penolakan sudah biasa ia alami semenjak kecil. Hal-hal itu membuat Soo Ha memandang kehidupan dengan lebih skeptis dibanding yang lain. Kehidupan itu liar, jahat dan mengerikan. Mungkin Soo Ha bertahan hidup hanya karena dia belum mati. Sejujurnya sejak kecil terlalu banyak kekecewaan dan kesakitan yang dia terima. Hidup pastilah tidak terlalu menarik untuk Soo Ha. Hidup Soo Ha yang kelam itu mulai sedikit terang ketika Hye Sung datang dalam hidupnya.



Seumur hidupnya, pikiran paling murni dan pikiran paling tulus yang pernah dia baca adalah pikiran Hye Sung. Orang yang mau berdiri atas nama kebenaran tanpa memikirkan nasibnya sendiri adalah Hye Sung. Bagi Soo Ha, orang yang paling berani, paling tulus, paling kuat dan paling baik adalah Hye Sung. Saat orang dewasa lainnya tidak mampu membela ayahnya dan mengungkapkan kebenaran, Hye Sung yang notabene masih anak SMA saat itu, maju menyelamatkan keadaan. Gak heran dia mencintai Hye Sung sejak di persidangan hingga dia dewasa. Buat dia, di tengah manusia-manusia dewasa yang ada di sekitarnya saat itu, tidak ada yang bisa dia andalkan kecuali Hye Sung. Semenjak Hye Sung muncul dalam hidupnya, Soo Ha seperti menemukan tujuan hidupnya. Untuk itu dia serius menjalani hidupnya dan melatih dirinya supaya bisa melindungi orang yang paling berarti buat hidupnya, Hye Sung. Soo Ha menemukan inti hidupnya ketika dia ketemu Hye Sung. Aku rasa Hye Sung lebih dari sekedar cinta pertama buat Soo Ha. Hye Sung itu essensi dari hidup Soo Ha, alasan untuk Soo Ha hidup. Hye Sung adalah titik terang dalam hidup Soo Ha yang gelap. Semua pikiran orang lain bisa menyakiti hati Soo Ha, tapi pikiran kasar Hye Sung sekalipun tidak bisa menyakiti hati Soo Ha. Karena apa? Karena Soo Ha sudah tau sejak dulu bahwa Hye Sung orang yang selalu memikirkan orang lain, untuk itu Soo Ha selalu menerima apapun sikap Hye Sung.



Sementara Hye Sung sendiri, gimana perasanya ke Soo Ha? Kok bisa sih cewek yang mandiri dan pemberani kaya dia jatuh cinta ke cowok yang masih SMA? Itu karena Soo Ha jauh lebih dewasa dari semua pria dewasa yang pernah ia temui. Dewasa kaya apa? Soo Ha bisa memegang janjinya (omongannya). Menurutku hanya itu kelebihan Soo Ha yang membuat Hye Sung jatuh cinta. So simple ya? Masa cuma itu aja sih yang bikin Hye Sung jatuh cinta sama Soo Ha? Yup! Itu alasan utama Hye Sung mencintai Soo Ha pada akhirnya. 



Dalam hidup Hye Sung, dia selalu menemui orang yang suka membalikkan omongan, bersilat lidah, tidak memegang janji dan berbicara seenak sendiri untuk kepentingan sendiri. Bahkan dia dituduh melakukan sesuatu yang tidak pernah ia lakukan. Seorang hakim terkenal yang tau kebenarannya pun memilih menyalahkanya. Hye Sung tumbuh besar dengan percaya bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa dipercaya dan dipegang omongannya. Itulah kenapa dia jadi "pembela umum 30 detik". Dia tidak percaya dengan kliennya. Dia tetap menjalani profesi itu karena sejujurnya dalam hatinya yang terdalam dia ingin ada seseorang yang bisa membuktikan ke dia bahwa masih ada orang yang bisa dipercaya. Sayangnya dia ga pernah menemukannya. Sampai akhirnya dia ketemu Soo Ha....

(I Like You Soo Ha... As afriend, as a brother, and...as a man)


Memang awalnya Hye Sung percaya sama Soo Ha karena Soo Ha bisa baca pikiran orang lain. Itulah alasan dia mau meladeni hingga akhirnya memanfaatkan Soo Ha. Tapi sejalannya dengan waktu Hye Sung menemukan bahwa Soo Ha orang yang tulus dan dia selalu menepati janjinya. Bukankah Hye Sung awalnya menyukai Lawyer Cha? Yup, Hye Sung pikir Lawyer Cha adalah orang yang ia cari selama ini. Ketulusan dan kepercayaan Lawyer Cha pada kliennya, kerja keras Lawyer Cha untuk membela kepentingan kliennya hingga kesabaran dan keuletannya membuat Hye Sung berpikir bahwa Lawyer Cha adalah orang itu. Orang yang bisa dipercaya dan menepati omongannya. Tapi kasus Min Joon Guk dan ibunya membuat dia kecewa dengan Lawyer Cha? Kenapa sebenernya dia kecewa? Lawyer Cha kan cuma salah paham, wajar aja dong kalau saat itu dia percaya Joon Guk? Dia kan ga bisa baca pikiran orang kaya si Soo Ha? 



Permasalahan bukan karena Lawyer Cha bisa baca pikiran atau enggak. Buatku, itu kesalahan fatal yang dibuat Lawyer Cha. Aku gak heran ketika Hye Sung akhirnya ilfeel sama Lawyer Cha. Saat itu Hye Sung tidak punya pegangan. Dia seperti orang kehilangan arah, dia butuh seseorang yang bisa berdiri dan membelanya. Dia pikir Lawyer Cha lah orangnya, ini saat yang tepat untuk membuktikan bahwa pilihannya tepat. Lawyer Cha adalah orang yang Hye Sung cari, untuk itu dia menyerahkan seluruh kepercayaannya, harapannya dan keadilan yang ingin ia dapatkan ke tangan Lawyer Cha. Di sisi lain Lawyer Cha kan pacarnya. Hye Sung berharap dalam persidangan kasus ibunya, Lawyer Cha akan menjadi Lawyer Cha yang selalu membela kebenaran, percaya kepadanya, dan melakukan apapun untuk membuktikan Joon Guk bersalah. Seperti yang biasa ia lakukan sebelumnya. 



Tapi ternyata Lawyer Cha tidak bisa memegang janjinya. Dia lebih percaya ke Joon Gook. Lawyer Cha melakukan tugasnya sebagai pembela umum dengan baik, tapi untuk orang yang salah. Kesalahan fatal, Lawyer Cha tidak percaya sama Hye Sung. Dia pikir Hye Sung salah paham. Di saat Hye Sung percaya sepenuhnya pada Lawyer Cha, justru Lawyer Cha tidak percaya pada Hye Sung. Di saat Hye Sung pikir dia menemukan orang yang ia cari, di saat Hye Sung menyerah sama dirinya sendiri dan berusaha untuk mengandalkan orang lain, saat itu ia dikecewakan. Hancur pasti semua harapnnya.





Itulah akhirnya yang membuat Hye Sung menemukan sosok yang ia cari dalam diri Soo Ha. Bahkan setelah menghilang selama setahun, hilang ingatan, dituduh sebagai pembunuh, Soo Ha masilah Soo ha yang ia kenal. Ia terus memgang janjinya. Hye Sung marah sama Soo Ha di episode 13, itu karena dia kecewa karena kebohongan Soo Ha. Selama ini omongan Soo Ha selalu ditepati tapi kenapa akhirnya Soo Ha membohonginya? Itu membuat Hye Sung marah dan sedikit kecewa sama Soo Ha. 



Hal simple yang buat mereka cocok adalah kebiasan mereka. Hye Sung memang lebih tua dari Soo Ha, tapi kebiasaan Hye Sung masih seperti anak-anak. Hye Sung bukan tipikal ibu rumah tangga, keliatan dari rumahnya yang kaya kapal pecah, makanan di kulkasnya yang kaya makanan anjing, dan cara ngomongnya kepada orang yang lebih tua, kurang sekali rasa hormatnya. Hye Sung juga bukan tipikal yang ramah dan mudah bergaul dengan orang lain. Ringkasnya, Hye Sung orang yang cukup egois hahahaha... Sementara Soo Ha, karena biasa hidup sendiri dari kecil, orangnya super mandiri. Dia bisa masak, bisa mengatur rumahnya sendiri (apartemennya selalu rapi dan bersih), menghargai orang lain dan luwes kalo ngobrol sama orang yang lebih tua (seandainya dia ga sedang emosi atau cemburu hehehe). Jadinya, mereka ini saling melengkapi sebenernya ^^



Well, terlepas dari kenyataan mereka memiliki jarak umur yang jauh, poin-poin ini tidak bisa dhilangkan. Aku suka bagaimana penulis ga sekedar membuat kisah yang "bagaimanapun pemeran utama harus jadian" tapi ada alasan dan latar belakang logis yang membuat hal itu bisa diterima. Karakter Soo Ha dan perkembangannya di setiap episode saling membangun dengan karakter Hye Sung. I Like it so much! And the make it! I love the storyline between them. So, I ship them a lot! ^^ Lagipula ini kan cuma drama! Jadi yah ga masalah kalo aku pro sama kedua pasangan ini. In reality, well... you all know what I'm thinking!



Kalo ini beberapa cuplikan dari iklan Olleh dimana mereka berdua jadi bintang iklannya. Dalam iklan ini mereka tetap menjadi Hye Sung dan Soo Ha bukan Bo Young dan Jong Suk. Begitu tenarnya I Hear Your Voice di Korea, sampe sebuah produk di Korea menggunakan mereka untuk komersial filmnya. Pasangan ini kabarnya juga memiliki banyak sekali fans di Korea. Chemistry mereka emang bagus banget sih, padahal ceweknya jah lebih tua. Well, kelebihan para penulis sript Korea dan para perusahaan iklan nih, mereka cepet sekali memanfaatkan moment, mengambil celah, mendramatisir keadaan dan menggunakan kesempatan yang ada untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.




Tuh kan, akhirnya jadi nulis panjang lebar begini (-_-)" Niatnya cuma mau posting gambar-gambar aja, eh malah keterusan nyerocos sampe panjang begini! Dari kemaren juga sudah bilang, kalau aku membahas mengenai hubungan Hye Sung dan Soo Ha pasti bisa jadi satu artikel sendiri. Beneran jadi artikel sendiri ini (panjang pula). Haiisshhhh... o(>.<)o 

Well, akir-akir ini blog ku kenapa dipenuhi dengan Korean Drama ya....?? (-_-")


(Aku suka banget adegan ini, selalu bikin ngakak)

Padahal awalnya cuma mau berurusan dengan Korean Drama dsb itu melalui tumblr. Tapi memang kesukaan akan cerita dari film atau drama yang bagus itu tidak bisa ditahan. Rasanya tangan ini gatel banget pengen ngetik dan mengomentari. Lagipula akir-akir ini aku menemukan banyak drama Korea yang punya cerita dan alur yang briliant. Ga cuma sembarang menjual artisnya tapi lebih ke arah kisah yang diceritakan. Sudah lama sekali aku menunggu film Indonesia atau sinetron Indonesia punya selera yang bagus juga kaya gini. Sejauh ini yang bener-bener membekas di hatiku hanyalah Habibi dan Ainun! Sekarang mari berharap ending drama ini membawa akhir yang bahagia. Aku ga mau sampe bad ending. Hell no pastinya. Soo Ha and Hye Sung, let's be happy! Get married and make a cheerful family ^^


(Ga afdol kalo ga masukin foto ini xixixi...)



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...