Senin, 31 Agustus 2015

Book review: Shatter Me by Tahereh Mafi

Author: Tahereh Mafi
Genre: Young-adult fiction
Followed by: Unravel Me
Country: United States of America
Rating : 4 /5







Sinopsis dari cover belakang :

Negara melihat betapa menguntungkan betapa berbahayanya aku, dan mereka pun memutuskan untuk menyekapku di sebuah penjaramenjauhkanku dari manusia normal. Mereka ingin menjadikanku senjata pemusnah menciptakan kedamaian yang sempurna di dunia ini.
Datanglah Adam. Tampan, memikat, memesona, baik hati. Di matanya, aku cantik aku tidak berbahaya. Lalu, kami pun bersekongkol berdiskusi. Adam akan membantuku keluar dari kurungan pengasingan ini, dan kami akan hidup bahagia nun jauh di sana. Itu janjinya.
Tapi, apakah dia bisa menepatinya? Tidakkah dia sadar bahwa suatu saat nanti aku bisa saja mengubah dan menghancurkannya menjadi serpihan abu?


MY REVIEW:


Juliette Ferarrs dikurung di Rumah Sakit Jiwa selama 264 hari. Selama dikurung dia tidak pernah bertemu siapapun, berbicara dengan siapapun, dan hanya duduk diam di dalam sel-nya sambil menatap keluar jendela. Dalam kurun waktu selama itu, untungnya dia tidak menjadi gila. Juliette tetap waras, walaupun pasien lainnya berteriak-teriak akibat kegilaan mereka dikurung secara keji di sana. Ia tidak berusaha keluar, karena ia menyadari ia berbahaya. Berbahaya untuk orang lain. Tidak ada tempat yang dituju bila ia keluar, karena ia ditakuti masyarakat, bahkan orangtuanya sendiri membuangnya karena kemampuan yang dimilikinya. Ia hanya berusaha bertahan untuk tidak gila selama dikurung di rumah sakit jiwa. Dan itu membuat usahanya untuk tidak menyakiti siapapun sedikit ringan karena ia selalu sendirian.



Source: Here

Juliette mempunyai kekuatan membunuh seseorang hanya dari sentuhannya. Karena itulah ia dihindari dan dianggap sebagai monster. Ia diuji oleh berbagai dokter dan semua dokter yang mengujinya sepakat bahwa ia adalah ancaman. 


Sourcehere

Namun suatu hari sesuatu yang tidak pernah terjadi di rumah sakit itu, yaitu memberikan teman sekamar bagi para pasien, mendadak terjadi pada Juliette. Mereka mengiriminya teman satu sel. Seorang pria. Yang tampan dan berutubuh atletis, juga memiliki mata yang tidak asing lagi bagi Juliette. Namanya Adam. Juliette yang sudah lama sekali tidak bertemu dengan manusia lain, menjadi takut dan resah dengan kehadiran Adam. Tapi ada sesuatu di mata Adam yang membuat Juliette penasaran dan serasa mengenalnya. Hanya butuh waktu sebentar untuk membuat Juliette sadar siapa Adam. Adam adalah bagian dari masa lalunya, salah satu bagian masa lalu yang indah di antara hal-hal kelam yang tak ingin diingatnya. 

Adam memiliki tato di tubuhnya, tato bergambar burung yang memiliki mahkota emas di kepalanya. Itu bukan burung sembarangan. Selama sepuluh tahun hidupnya, Juliette selalu memimpikan burung itu. Ia suka melihat burung itu terbang di angkasa. Selalu burung yang sama. Tatto itu membuat Juliette merasa memiliki koneksi yang kuat dengan Adam. Itu terasa seperti takdir yang tidak dapat dihindari.

Belum sempat ia mengutarakan pada Adam bahwa ia mengenal Adam, tiba-tiba beberapa tentara memasuki sel-nya dan menarik Juliette dan Adam keluar dengan kasar. Mereka memukul dan menyeret Juliette secara paksa untuk bertemu dengan pemimpin Sektor 45, tempat dimana mereka tinggal, yang bernama Warner. 



Warner tampan, masih sangat muda, dan memiliki senyum yang kejam seperti iblis. Ia salah satu anak dari pemimpian yang berkuasa di masa itu, Tatanan Baru. Pertama kali bertemu Juliette sangat terkejut pada kemudaan Warner. Masih sangat muda dan sudah memimpin sebuah sektor. Juga betapa sempurnanya pria itu secara fisik. Angguan, kuat, proporsi tubuh yang ramping namun kuat sehingga terasa tidak manusiawi saking sempurnanya, kulit putih yang indah, dan mata hijau yang sangat hijau. Sewarna Emerald pucat. Namun ada sesuatu dalam diri Warner yang membuat Juliette serta merta membencinya sejak pertemuan pertama. Ia hanya berharap Warner segera membunuhnya dibandingkan ia harus berlama-lama berususan dengannya.

Tanpa diduga Warner tidak menginginkan kematian Juliiete, sebaliknya Warner malah menawarkan sebuah kerjasama kepada Juliette. Ia ingin Juliette menjadi sekutu-nya untuk memimpin Sektor 45 agar memperkuat Tatanan Baru menguasai dunia. Warner menginginkan kekuatan Juliette untuk dijadikan senjata. Senjata pemusnah massal. Juliette membenci Warner berlipat ganda karena niatnya itu. Ditambah kenyataan pahit bahwa Adam ternyata adalah salah satu tentara bawahan Warner. Juliette merasa dikhianati, ia benar-benar sedih karena seorang yang dulu pernah memberikan kenangan manis untuknya bertumbuh menjadi tentara yang tidak punya perasaan.

Tapi ternyata Adam tidaklah seburuk pemikiran Juliette. Adam masih tetaplah Adam yang baik hati seperti yang diingat Juliette. Adam justru sengaja masuk menjadi tentara bawahan Warner agar bisa menyelamatkan Juliette dari Warner dan ambisi (juga obsesi) nya yang gila kepada Juliette. Rahasia itu membuat Julitte berubah. Ia menjadi lebih bahagia berada di pangkalan militer milik Warner. Semua karena Adam. Walaupun ia harus meladeni kegilaan Warner dan hal-hal konyol yang dilakukan Warner untuk mengeluarkan potensi (kekuatan)nya, Juliette tetap bertahan. Sebab ia dan Adam berniat untuk lari dari Warner. Lari dari sektor 45. lari dari kehidupan yang menyedihkan dan penuh kehancuran ini. Ditambah kenaytaan mencengangkan bahwa Adam imun terhadap sentuhan Juliette. Adam bisa menyentuh Juliette tanpa terluka dan kesakitan. Juliette langsung merasa bahwa Adam memanglah orang yang ia cari selama ini, seorang teman sekaligus takdir hidupnya.

Namun semuanya kacau ketika rencana pelariannya ketahuan oleh Warner. Warner, yang sebegitu terobsesinya dengan Juliette dan kekuatan Julitte, tidak membiarkan Juliette lepas begitu saja. Seakan itu belum cukup, Juliette akhirnya mengetahui bahwa Warner juga bisa menyentuhnya tanpa terluka. Tanpa kesakitan sedikitpun. Sama seperti Adam. Jadi, sebenearnya apa yang sedang terjadi? Kenapa mendadak dunianya jungkir balik? Dari seorang tawanan di rumah sakit jiwwa, berubah menjadi senjata pemusnah massal lalu ia menemukan dua pria yang sama-sama mempunyai akses ke kulitnya. Apa yang sebenarnya terjadi di dunia Juliette?



Yeah, another Dystopia novel from my bookshelf. Awalnya aku ga terlalu tertarik dengan buku ini. Aku beli juga karena lagi diskon di bukabuku.com. Aku masih belum bisa move on dari Legend, masih merasa itu Dystopia terbaik yang pernah kubaca. Berat rasanya untuk membuka diri lagi dengan novel dystopia lainnya. Tapi aku harus segera move on. Sebelum kegilaanku pada Legend makin menjadi-jadi hahaha.

Halaman awal buku ini benar-benar bukan favoritku. Aku terus merasa bingung dan ga memahami Juliette. Dia absurd banget. Ditambah kiasan-kiasan nya yang super lebay. Sangat bertolak belakang dengan Legend yang ringkas dan tepat sasaran.Tapi semuanya berubah di mataku semenjak kemunculan Warner.


Source : here
Yap, Warner adalah tokoh antagonis di buku ini. Dia digambarkan luar biasa tampan, mempesona, dan sempurna. Warner is first described by Juliette as beautiful, perfect and flawless. Aku langsung merasa dia mengagumkan saat pertama kali muncul. Dibanding kemunculan Adam pertama kali, kemunculan Warner lebih meninggalkan bekas tersendiri buatku. Aku ga merasa Warner cocok sama Juliette, karena dialog-dialog di antara mereka isi-nya cekcok melulu. Warner selalu terlihat berkuasa atas Juliette. Dia merasa bisa mengatur Juliette dan merasa berhak dengan hidup Juliette. Buatku itu menjijikkan. Selain itu Warner kejam. Dia bisa memusnahkan seseorang tanpa belas kasihan. Membunuh tanpa berkedip dan berpikir dua kali. Sengaja menguji Juliette dengan cara yang tidak manusiawi. Menggunakan anak kecil pula. It's so cruel! Aku selalu ga suka dengan tipikal orang seperti itu. Jadi aku sangat lega ketika Juliette mengetahui siapa Adam sebenarnya dan jatuh cinta pada Adam (juga mendambakan sentuhan Adam). Adam adalah kebalikan dari Warner. Benar-benar kebalikannya.



Meskipun begitu... aku ga bisa berhenti memikirkan Warner. Aku tahu dia memang annoying, egois dan terlihat sepeti iblis, tapi entah kenapa itu justru membuat karakternya lebih kuat dan lebih memukau dibanding Adam. Keterus-terangannya akan semua yang ia lakukan memiliki pesona tersendiri. Aku selalu menunggu kemunculan Warner. Aku selalu menyukai kebersamaan Warner dan Juliette di sela-sela percekcokan mereka. Warner punya kesan yang lebih dari sekedar sempurna, dia memang gambaran yang tepat untuk anaknya Lucifer, tapi aku merasa dia lebih dari itu. Ada sesuatu yang lain dalam diri Warner. Dia terlihat rapuh dan kejam di saat bersamaan. Warner itu misterius. Aku bahkan ga tau siapa nama depannya karena di buku ini masih belum terungkap identitas lengkap Warner. And I'm craving for him. Aku selalu berharap lebih banyak adegan dengan Warner. Sepertinya aku sendirilah yang jatuh cinta dengan Warner. Aku ga jatuh cinta dengan kisah di buku ini. Aku jatuh cinta dengan karakter Warner!


sorce : here

Mungkin bisa dibilang aku gila hahahahaha. Aku biasanya selalu membenci peran antagonis. Walaupun digambarkan sebaik apapun, aku ga pernah kagum, suka, atau berpihak ke mereka. Tapi Warner mengubah segalanya. Untuk pertama kalinya aku jatuh cinta dengan si tokoh jahat di dalam buku. Apalagi secara fisik, Warner itu tipe-ku banget. Rahang kokoh dan mata hijaunya itu lhooo.. Aku sudah membayangkan wajah Warner dalam versiku sendiri dan aku makin suka dengan karakter Warner di buku ini. Aku memang ga berharap banyak di antara Juliette dan Warner, karena memang Adam lah si Prince Charming. Aku juga ga suka melihat ambisinya akan kekuatan Julitte yang mematikan. Tapi aku terpesona dengan kegilaan Warner ke Juliette. Dia terlihat sangat terobsesi dengan Juliette. Obsesinya sampai terlihat gila dan ga masuk akal. Menakutkan tapi di sisi lain, itu sexy banget. Cara dia melihat Juliette, memperlakukan Juliette, berharap Juliette mau di pihaknya oh my God... I Just Love it

Kalau Adam, hem.. dia memang baik hati. Tipikal orang yang mau mati dan berkorban untuk melindungi orang yang dia cintai. Tapi aku ga merasa dia memikat. Apa ya? Kurang greget gitu rasanya. Aku bisa melihat dia mencintai Juliette dan Juliette sendiri pun ga pernah melupakan Adam, tapi aku ga terpikat sama pesona Adam. Aku hanya merasa dia nafas yang menyegarkan di sela-sela adegan Juliette dan Warner yang intense dan hot. Adam begitu sopan dan berhati-hati ke Juliette. Dia begitu melindungi Julitte, memerpalukannya seperti boneka kaca, yang bila meleset sedikit bisa membuat nya pecah berkeping-keping. Posesif dan kelewat serius. Entah kenapa itu malah buat aku ga tertarik dengan hubungan mereka. Seperti air yang tenang dan membosankan. Tidak seperti Warner yang penuh dengan kejutan dan sensasi. Warner selalu terlihat mendesak Juliette, mendorong Juliette ke titik paling jauh dalam dirinya, dan membiarkan Juliette meledak. Entah kenapa aku  merasa intimidasi dan desakan Warner ke Juliette itu romantis. Lebih dalam dibanding kelembutan Adam ke Juliette. Menurutku sih ini, aku ga terlalu berpihak pada Adam atau Warner mengenai Julitte. Aku hanya merasa jatuh hati aja sama Warner. Termasuk hal-hal gila yang dia lakukan. I love bad guy! Terutama yang bad-nya kaya Warner gini. Dia melakukan hal-hal buruk dengan elegant dan classy


Bisa dibilang alasan aku suka sekali dan jatuh hati dengan buku ini adalah Warner seorang. Ini sungguh ga biasa. Aku selalu bisa tahu kepada siapa aku harus berpihak ketika membaca buku. Biasanya itu selalu si tokoh utama dan pasangan utama dalam cerita. Aku ga peduli karakter lain terasa lebih menggoda atau gimana, buatku si tokoh utama lah yang mencuri hatiku. Seperti Day dan June, Katniss dan Peeta, Tris dan Four, bahkan Claire dan Jace (meskipun awalnya aku harus patah hati dengan ending buku pertama, tapi pada akhirnya aku memihak ke pasangan yang benar) semuanya merupakan pasangan utama dalam cerita. Tapi kenapa aku suka dengan Warner alih-alih Adam? Well, kayanya untuk sekali ini aja aku merelakan diriku berpihak ke karakter yang berbeda.

Buku ini juga punya karakter lainnya yang cukup menarik hati, contohnya Kenji, teman Adam di Sektor 45. Kemunculan Kenji menggiring arah cerita ke suatu hal yang mengejutkan. Another twist on this book. Aku cukup menyukai perkembangan ceritanya, benar-benar seru membaca keunikan di buku ini, seperti kekuatan aneh yang dimiliki Juliette. Juga kumpulan orang-orang berkemampuan lebih seperti X-Men. Bisa dibilang Adam mengingatkanku kepada Day. Dia sangat mirip dengan Day, punya adik yang masih kecil dan sangat disayangi, James. Tapi Adam tidak sememikat Day. Entah apa yang terasa kurang dari Adam, aku kok ga bisa jatuh hati ke dia seperti ke Warner. Aneh...


Aku juga mau komentar tentang cover buku-nya. Kali ini aku ga terlalu kecewa dengan cover Indonesia-nya karena masih termasuk keren dan eye catching. Aku malah ga terlalu menyukai cover aslinya karena buatku ga nyambung dengan ceritanya. Aku ga bisa menemukan kaitan antara gambar cover-nya dengan ceritanya. Tapi itu mungkin karena aku kurang memahami pesan yang mau disampaikan pengarangnya lewat cover buku itu. Secara pribadi aku memang kurang menyukai gambar mata satu. Terlepas dari apakah itu lambang Free Manson atau Illuminati, aku sedari dulu ga suka dengan gambar mata satu. Buatku serem aja gitu kalau cuma mata satu. 

Overall, buku ini layak diikuti. Aku ga sabar menanti kemunculan Warner di buku kedua Trilogy ini, Unravel Me. Maasih banyak misteri yang belum terungkap. Terutama alasan Adam dan Warner bisa menyentuh kulit Juliette. Aku cuma bisa berharap bahwa peran Warner di buku kedua lebih banyak ^o^




Here's The Link for The Sequel:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...