Selasa, 15 September 2015

Book Review: Fracture Me by Tahereh Mafi

Author: Tahereh Mafi
Genre: Dystopia, Young-adult fiction
Followed by: Ignite Me
Preceded By : Unravel Me Me
Country: United States of America
Rating : 4/5










Sinopsis dari Cover Belakang:

In this electrifying sixty-page companion novella to the New York Times bestselling Shatter Me series, discover the fate of the Omega Point rebels as they go up against The Reestablishment. Set during and soon after the final moments of Unravel Me, Fracture Me is told from Adam's perspective.

As Omega Point prepares to launch an all-out assault on The Reestablishment soldiers stationed in Sector 45, Adam's focus couldn't be further from the upcoming battle. He's reeling from his breakup with Juliette, scared for his best friend's life, and as concerned as ever for his brother James's safety. And just as Adam begins to wonder if this life is really for him, the alarms sound. It's time for war.

On the battlefield, it seems like the odds are in their favor—but taking down Warner, Adam's newly discovered half brother, won't be that easy. The Reestablishment can't tolerate a rebellion, and they'll do anything to crush the resistance . . . including killing everyone Adam has ever cared about.

Fracture Me sets the stage for Ignite Me, the explosive finale in Tahereh Mafi's epic dystopian series. It's a novella not to be missed by fans who crave action-packed stories with tantalizing romance like Divergent by Veronica Roth, The Hunger Games by Suzanne Collins, and Legend by Marie Lu.

MY REVIEW:

Perang dengan Tatanan Baru akan segera dimulai. Peperangan yang sesungguhnya. Tapi malam sebelum hari peperangan keadaan menjadi kacau. Kenji harus dibawa ke tempat Sonya dan Sara untuk disembuhkan. Adam melihat dampak dari kekuatan Juliette yang sesungguhnya. Kekuatannya yang menghancurkan. Hanya berada dalam jarak sedekat itu saja dengan Juliette, Kenji hampir binasa. Walaupun Adam yakin bahwa salah Juliette-lah Kenji tumbang dan sekarat, namun Adam tidak tega mengatakan itu langsung di depan Kenji maupun Juliette. Sebaliknya ia malah membela Juliette, karena memang Juliette tidak menyentuh Kenji sama sekali. Saat itu Adam tidak tahu kalau Warner bisa mengambil kekuatan Juliette dan menggunakannya secara tidak sengaja ke Kenji, sehingga ia yakin bahwa salah Juliette lah Kenji terluka. Dan Adam, mulai merasa takut pada Juliette dan kekuatannya.


Tapi ada sesuatu dalam diri Juliette yang mengusik Adam lebih dari kekuatannya yang mematikan. Menurut Adam Juliette terobsesi dengan Warner. Hal itu membuat Adam sangat cemburu dan marah namun ia meredam kemarahannya dengan berpikir bahwa tidak mungkin Juliette akan memperhatikan Warner, karena Warner itu binatang. Dia makhluk menjijikkan yang tidak pantas disandingkan dengannya. Untuk apa ia merasa cemburu kepada orang seperti itu? Menjadikan Warner sebagai salah satu bagian dari Omega Point dan mengajaknya ikut berperang merupakan omong kosong. Bagi Adam, Warner tidak lebih baik dari Anderson, ayahnya. Warner juga diketahui telah melarikan diri dari Omega Point pagi sebelum mereka berperang. Kenyataan itu membuat suasana hati Adam lebih buruk. Kenji pun setuju dengan Adam bahwa Warner pantas mati untuk pelariannya itu. Juga untuk dosa-dosa menjijikkan lainnya yang mereka pikir telah Warner lakukan (walaupun dalam kasus Adam, Warner benar-benar kejam. Ia berusaha menyiksa Adam sampai mati karena membawa lari Juliette). Belum lagi kelebihan yang Warner miliki untuk menyentuh Juliette. Adanya orang lain yang bisa menyentuh Juliette, kenyataan itu begitu buruknya hingga Adam sangat menginginkan Warner mati. Ikatan darah di antara mereka mungkin salah satu penyebabnya, tapi bagi Adam hal itu tidak mengubah apa-apa. Adam tetap menginginkan Warner mati di tangannya.

Saatnya berperang tapi pikiran Adam sibuk melayang pada Juliette dan James. Ia begitu mengkhawatirkan kedua orang yang mengisi hatinya ini sehingga tidak sabar ingin perang segera berakhir dan membunuh Anderson serta Warner. Ia terus merasa bahwa Juliette tidak pantas berperang. Ia harusnya berlindung dan berada di tempat aman. Tapi perang kali ini begitu buruknya sehingga mereka harus fokus. Hari itu hujan deras, hujan menganggu penglihatan mereka dan membuat mereka menggigil kedinginan luar biasa. Hanya adrenalin lah yang membuat Adam bertahan, karena tidak seperti Juliette dan Kenji yang memakai kostum khusus, Adam hanya menggunakan pakaian tentara biasa. Mereka terbagi dalam team yang berbeda dengan Castle; yang bertugas untuk menyelamatkan Brendan dan Winston, Adam beserta Juliette dan Kenji harus terjun ke pemukiman rakyat sipil dan menyelamatkan sebanyak mungkin orang-orang yang tidak bersalah.

Semuanya menjadi kacau ketika Adam dan Kenji kehilangan Juliette. Beberapa tentara menyeret Juliette dan membawanya pergi dengan tank. Kenji dan Adam yang sedang diserang terlambat untuk mengejar Juliette. Ketika mereka memutuskan mengejar Juliette lewat rute yang lain, mereka menemukan Castle dan team lain yang berhasil menyelamatkan Winston dan Brendan. Hanya dengan melihat wajah mereka yang pucat dan ketakutan Adam langsung sadar ada yang tidak beres. Ternyata mereka mendengar bahwa Anderson berniat meledakkan markas Omega Point. Seorang anggota Omega Point diculik dari medan perang oleh Anderson dan disiksa sedemikian rupa sehingga akhirnya ia membocorkan lokasi Omega Point sebelum akhirnya Anderson membunuhnya.

Adam kalut, James ada di markas.
James ada di markas.
James ada di markas.
Tapi Juliette menghilang. Juliette menghilang.
Adam harus segera memutuskan, siapa yang harus ia selamatkan?
Haruskah ia mencari Juliette dan menyelamatkannya atau kembali ke markas untuk menolong James walaupun sudah tidak ada waktu lagi?


Akhirnya, kita diberitahu apa yang sangat penting buat Adam lewat buku ini.

Jujur, berat sekali harus menuliskan review dari Fracture Me. Aku selalu menunda-nunda dan terus menyangkali bahwa bagian ini tidak penting. Seharusnya aku bisa meluputkan satu bagian ini dan langsung berlanjut ke Ignite Me. Toh buku ini tidak melanjutkan Unravel Me, buku ini menceritakan kejadian perang terakhir di Unravel Me lewat sudut pandang Adam saat mereka terpisah dari Juliette. Bukan masalah seharusnya kalau aku melewatkan buku ini. Tapi tidak bisa. Karena Fracture Me, meskipun menyakitkan untuk dibaca (dan dipahami), tetaplah bagian dari trilogy ini dan layak di apresiasi. Buku ini sangat pendek. Lebih pendek dari Destroy Me versi Warner, tapi entah kenapa buku ini sangat menyakitkan untuk dibaca. Aku merasa dibelah dua ketika membaca novel pendek ini. Aku tahu ini salah satu bagian penting yang perlu dipahami namun tidak mudah menelaah Fracture Me tanpa merasa patah hati sama sekali.



Tulisan ini akan penuh dengan spoiler karena aku tidak tahu bagaimana cara me-review buku ini tanpa membocorkan keseluruhan cerita.  Toh kita sebenarnya sudah tau ending-nya seperti apa karena di Unravel Me sudah dijelaskan sampai selesai, hanya saja menarik untuk mengetahui keadaan saat itu dari sudut pandang Adam.

It contain so much spoiler, don't read it if you don't like spoiler.


Mengetahui isi hati Adam ternyata tidaklah se-menyenangkan seperti mengetahui isi hati Warner. Jika aku harus dibuat ber-oohhh ohh ria saat membaca Destroy Me, Fracture Me akan membuat aku benar-benar sedih. Karena isinya sangat bertolak belakang. Bila di Shatter Me semua orang dibuat jijik ke Warner lalu mendapat serangan jantung ketika membaca Destroy Me karena diberitahu isi hati Warner yang sesungguhnya, efek Fracture Me benar-benar kebalikannya. Kita akan mempertanyakan banyak hal mengenai Adam; pria yang sejak awal merupakan Prince Charming bagi Juliette. Dalam Fracture Me kita harus menerima kenyataan bahwa Adam, pria yang sangat manis dan memuja Juliette ini, ternyata tidaklah mencintai Juliette sedalam yang pembaca kira.

Aku memang penggemar Warner, tapi aku tidak pernah merasa tidak suka pada Adam. Memang dia tidak lovable seperti Kenji, tapi dia punya kebaikan sendiri. Adam itu baik, rasanya image itu langsung tercipta sedari awal kemunculannya. Hanya saja dalam dunia yang ditinggali Juliette dan kawan-kawannya ini, baik saja tidak cukup. Adam terlalu baik hingga dia merasa jenuh dengan peperangan dan kesedihan. Ia selalu berusaha lari dari masalah, selalu mencari aman, lebih suka menghindari konflik dengan melarikan diri dan pergi jauh-jauh dari orang banyak, dan selalu berusaha mencari kedamaian dan kebaikan dari dunia. Dia terlihat tidak nyaman dengan kerumunan orang banyak. Dia memang tidak mudah percaya dengan orang lain. Buat Adam rasa aman dia dapatkan dari berada sejauh mungkin dari orang banyak, tinggal di tempat yang terisolasi dan hidup berdampingan selamanya dengan orang yang dia cintai. Dia sensitif dan perhatian, dia sedikit mengingatkan aku dengan diriku sendiri sesekali (karena sensi-nya itu) tapi Adam tidak jahat. Buatku dia manis. Manis sekali hingga semua orang mudah sekali jatuh cinta padanya. 

Tidak ada masalah bila Juliette harus berakhir dengan Adam, aku sendiri agak sebel sama Juliette di buku Unravel Me karena dia bimbang antara Adam dan Warner. Itu membuatku sedikit muak dengan Juliette. Oh, ayolah.. kalau kau mencintai seseorang dengan tulus kau tidak akan mudah terkecoh dengan perhatian pria lain. Setulus apapun pria lain itu kelihatannya. Memang mereka sudah putus saat itu, tapi Juliette terus mengatakan bahwa dia masih mencintai Adam bukan? Jadi Juliette lah yang kupersalahkan akan semua kesakitan dan kepedihan Adam di buku Unravel Me. Aku tidak suka cewek yang mudah bimbang akan perasaannya.



Namun di lain pihak aku tidak bisa menyalahkan Juliette 100% karena menurutku sejak awal Juliette tidak benar-benar mencintai Adam. Adam yang lebih terlihat tulus dibanding Juliette. Karena itu aku tidak mau Adam terluka bila Juliette menjadi bimbang, karena kupikir Adam benar-benar mencintai Juliette. Itu tidak adil buat Adam. Juliette hanya seperti merasakan euforia saat bersama Adam karena akhirnya ia menemukan orang yang bisa menyentuhnya. Untuk pertama kalinya seumur hidupnya. Ia merasa Adam takdir-nya. Lalu ia melihat tatto Adam dan yakin "Ini dia orangnya". Kupikir hanya Juliette lah yang begitu. Buku ini lalu memberitahuku bahwa ternyata.... Adam juga begitu. Kenapa?



Karena satu-satunya yang mampu dicintai Adam dengan segenap hati dan pikirannya hanyalah James. Adiknya. Mengetahui kemungkinan dia akan kehilangan James untuk selamanya membuat Adam gila. Ia begitu kacau dan porak poranda. Ia keliatan seperti hewan yang terluka. Tanpa berpikir dua kali, ia mendesak Kenji untuk menyelamatkan James alih-alih Juliette. Kenji mengerti kebingungan Adam, tapi bagi Kenji kedua orang itu sama pentingnya. Ia menawarkan diri untuk membagi dua team, satu untuk menyelamatkan James satu lagi pergi mencari Juliette. Tapi Adam menolak ide Kenji! Adam memaksa Kenji ikut dengannya untuk menolong James. Ia ingin Kenji membantunya menyelamatkan James. Dia telah melupakan Juliette sama sekali. Ia menentukan pilihannya dan mengorbankan yang lain, tanpa pertolongan. Saat itulah aku kaget luar biasa. Bukankah kau mencintai Juliette Adam? Bukankah kau bilang Juliette lah yang membuatmu merasa dicintai lebih dari apapun? Bukan kah Juliette yang mengubah hidupmu sepenuhnya? Bukankah kau tidak bisa kalau tidak dengan Juliette? Lalu kenapa kau memilih menyelamatkan James tanpa memberikan Juliette peluang sedikitpun untuk diselamatkan?

Bahkan ketika dia berhasil mendapatkan James kembali, ketakutannya untuk kehilangan James mencengkram dan membelenggunya. Ia tidak lagi ingin mengejar Juliette. Ia tidak lagi tertarik mencari Juliette atau bahkan sekedar ingin tahu apakah dia masih hidup. Ia menunda kepergiannya menyelamatkan Juliette. Bahkan setelah ia sudah mendapatkan James! Ia hanya ingin hidup aman bersama James. Dia tidak mau meninggalkan James lagi. Tidak untuk kedua kalinya. Tidak mau merasakan sensasi kehilangan James lagi. Selamanya. Lalu kenapa kau masih ingin memiliki masa depan dengan Juliette kalau bahkan untuk bergerak mencarinya kau tidak tertarik Adam?

Kesadaran justru datang dalam sosok Kenji. Kenji yang begitu khawatir akan keadaan Juliette mengajak Adam mencari Juliette, nasib Juliette belum jelas, apakah dia masih hidup atau kah sudah mati? Di buku Unravel Me kita tahu jelas bahwa Juliette meregang nyawa saat itu. Ia membutuhkan pertolongan. Tapi yang Adam katakan hanya: ia mengkhawatirkan James dan ia pikir Juliette akan aman karena kemungkinan Warner yang menculiknya. Bukan Anderson. Aku benar-benar speechless saat membaca bagian ini. Adam menyepelekan nasib Juliette dan mengandalkan kemungkinan bahwa Warner-lah yang menculik Juliette, bukan Anderson. Hey, Adam.. bukankah kau bilang kau benci Warner dan merasa Juliette tidak layak bila bersama dengan Warner? Lalu kenapa kau menyerahkan hidup Julitte, gadis yang kau cintai, ke tangan orang seperti Warner, dan menggantungkan nasibnya pada belas kasihan Warner? Apakah itu yang namanya cinta?


"I close my eyes.I love Juliette. I really do. I want to help her and support her and be there for her. I want us to have a future together. But sometimes I wonder if it’s ever going to happen. This isn’t easy to admit, but part of me doesn’t want to put James at risk again—on the run again—for a girl who broke up with me. A girl who walked away from us.I don’t know what the right thing is anymore.I don’t know if my allegiance is to James or Juliette." 
—  Fracture Me (Shatter Me #2.5) by Tahereh Mafi

Yang paling memilukan adalah adegan terakhir, saat Kenji menyelinap keluar sendirian untuk mencari Juliettekarena Adam tidak mau repot-repot menemani dan masih khawatir pada Jamesdan kembali ke rumah Adam sambil menangis. Kenji menangis! Karena ia mendengar kabar bahwa Juliette sudah mati. Juliette memang diketahui mati saat itu, tidak ada yang tahu selain Warner bahwa Juliette masih hidup. Aku tertohok saat membaca bahwa Kenjiyang selalu tertawa, yang selalu bisa melucu,yang selalu optimishancur lebur saat tahu bahwa Juliette mati. Ya tuhan, Kenji menangis! Sedang Adam.. ia hanya digambarkan shock dan terkejut luar biasa. Adam tidak menangis. Adam hanya merasa bahwa Juliette mati karena kesalahannya. Dan akulebih dari dugaankumembenarkan pemikiran Adam dan kecewa sekali pada Adam.



Sedih rasanya waktu tau orang yang kita pikir sangat baik dan manis ternyata tidaklah sebaik dan semanis itu. Sebaliknya, betapa menyenangkannya mengetahui orang yang kita kira jahat dan memuakkan ternyata tidak seburuk itu. Geeezzz, dua bersadara ini benar-benar bikin gila! Jelas sekali kenapa buku ini jauh lebih menuai kontroversi dibanding Destroy Me. Karena Tahereh Mafi lagi-lagi mengadali kita semua dengan plot twist yang kedua. Dia jelas membuat semua penggemar Adam murka dan patah hati. Aku tidak keberatan Adam mencintai James lebih dari apapun di dunia ini hanya James yang menyayangi dia lebih dari siapapun, mereka berdua saling memiliki sejak kecil— hanya saja menyedihkan mengetahui orang yang terlihat begitu mencintai Juliette berbalik tidak peduli di saat-saat penting. Malah Warner-lah yang menyelamatkan Juliette. Warner, yang ditolak Juliette dengan begitu kejam-nya, yang seharusnya tidak perlu peduli lagi pada Juliette entah dia sekarat atau mati, memutuskan untuk tetap menyelamatkan Juliette.



Hanya karena Warner mencintai Juliette.

Mendadak kata-kata cinta ini terdengar lebih dalam dan bermakna bila dilhat dari sudut pandang Warner. What a storyAkhirnya aku paham apa yang berusaha dijelaskan lewat buku ini. Kenapa harus ada Destroy Me dan Fracture Me. Kenapa harus ada sudut pandang Warner dan sudut pandang Adam. Kenapa Juliette harus bimbang di antara kedua pria bersaudara ini. Aku membaca di sebuah review yang mengatakan bahwa judul dari kedua sudut pandang ini lah yang harus diperhatikan. Di situlah letak hubungannya. 



Destroy Me milik Warner adalah gambaran keadaan Warner yang sesungguhnya. Dia hancur. Perasaannya untuk Juliette terlalu dalam sehingga ketika Juliette meninggalkannya, hal itu menghancurkan Warner hingga ke tahap tidak bisa dirubah atau diperbaiki. Dampak dari perginya Juliette dari hidup Warner jelas sekali. Dia menjadi lemah, kacau balau, tidak percaya diri, jatuh pingsan karena terlalu banyak minum pil penahan sakit, mimpi-mimpi buruk (aku belum menyebutkan ini di review "Destroy Me" tapi ya, Warner mimpi buruk setiap malam tentang Juliette), dan kehilangan jati diri. Warner merasa benar-benar berubah semenjak Juliette datang ke kehidupannya. Ditambah jurnal Juliette yang ia temukan. Jurnal itu menguak kembali ingatan buruk masa lalu nya. Kenangan yang ia coba tutupi dari semua orang, ingatan yang tidak akan pernah ingin ia bagi ke siapapun, namun mendadak ia merasa memiliki teman ketika membaca jurnal Juliette. Lebih dari segalanya, mendadak ia menginginkan teman. Teman yang akan ia cintai seumur hidupnya. Orang itu adalah Juliette. Tapi Juliette pergi meninggalkannya dan menembaknya. Semuanya membuat Warner hancur lebur. Aku mencoba untuk mengurutkan semua kejadian itu dan melihat betapa berbeda-nya keadaan Warner setelah bertemu Juliette dan saat kehilangan Juliette dibandingkan sebelum ia bertemu Juliette. Cinta Warner pada Juliette telah "menghancurkan" Warner sampai pada keadaan yang tidak mungkin diperbaiki lagi.



Fracture memiliki arti kata yang sama dengan Destroy yaitu hancur, namun bedanya Fracture adalah jenis hancur yang masih bisa diperbaiki. Berbeda dengan Destroy yang artinya tidak bisa diperbaiki lagi. Itulah yang menggambarkan keadaan Adam. Adam memang hancur saat tahu Juliette menghilang. Dia kalut, takut dan ingin pergi menyelamatkan Juliette. Dia patah hati parah saat mereka akhirnya putus. Ia selalu ingin kembali bersama dengan Juliette dan ketiadaan Juliette di saat ia ingin menyentuh gadis itu, menghancurkannya. Itu berbeda dengan apa yang ia rasakan saat ia kira James menghilang. Saat Adam berpikir ia tidak bisa bertemu dengan James lagi, mendadak semuanya tampak tak berarti. Ia tidak mau hidup saat James tidak lagi ada di dunia ini. Namun ketika ia mendapatkan James kembali, Adam tidak lagi hancur. Dia tidak lagi merana. Ia kembali utuh. Ia baik-baik saja walaupuan Juliette tidak bersamanya. Kepedihan akan kehilangan Juliette bisa ia tanggung tapi tidak dengan kepedihan akan kehilangan James. Adam memang tidak jahat, namun dia punya "Juliette"-nya sendiri, sedihnya orang itu bukan Juliette itu sendiri. Itu James. Sementara Warner hanya punya Juliette di hatinya. Tidak ada yang bisa membuatnya hancur selain kenyataan dia kehilangan Juliette. Hal inilah yang ingin diseberangkan lewat dua novel pendek ini. Mengapa Adam hanya mengatakan Fracture Me, karena bukan kehilangan Juliette yang bisa menghancurkannya. Kenapa pula Warner mengatakan Destroy Me. Karena hanya Juliette lah yang mampu membuatnya hancur.



Terlepas dari kedua kubu yang bertentangan, aku merasa buku ini awesome. Plot-nya begitu luar biasa dan membuat-ku tercengang-cengang. Aku suka semua pesan yang terkandung dalam novel ini, aku juga suka semua plot twist yang bertebaran dari buku satu sampe Fracture, aku lebih suka lagi dengan perkembangan karakter yang ada di buku ini. Semua seperti saling melengkapi untuk membuat kisah dystopia yang seru untuk diikuti. Memang sangat mermbuat patah hati membaca buku ini, aku masih tidak bisa mempercayai bahwa Adam bisa membuat perasaanku hancur ketika dia memilih James seperti itu. Sekarang untukku jelas sekali bahwa Warner harus berakhir dengan Juliette. Tidak ada satu wanita yang layak menjadi pilihan kedua di hati pria yang dicintainya. Tidak dengan cara Adam mengabaikan Juliette. Tidak ada wanita yang mau kedudukannya disepelekan seperti itu. Aku akhirnya memihak Warner untuk bersama dengan Juliette. Bukan karena aku jadi benci Adam, tapi Juliette berhak dicintai sepenuh hati. Ia berhak di-nomorsatukan. Ia berhak dicintai dengan sebaik-baiknya. Sama halnya seperti wanita manapun di dunia ini yang dengan berani memutuskan jatuh cinta dengan orang lain. Dalam cinta kita memberi 100% atau tidak sama sekali. Adam menyatakan isi hatinya yang sesungguhnya saat ia memilih tidak mau menolong Juliette bahkan setelah ia mendapatkan James. Itu sungguh...menyakitkan hati. Aku pikir tidak ada wanita yang sanggup diperlakukan seperti itu. Wanita akan selalu punya pilihan, entah orang lain memberikannya atau mereka mendapatkannya sendiri. Jadi, aku berharap Ignite Me akan menjadi kisah cinta yang menggelora antara Juliette dan Warner.

I ship them now. I'm officially Warnette! (Juliette-Warner)



The Prequel:

The Sequel:

2 komentar:

  1. Thankss banget sama review-review novel dari Tahereh Mafi ini kakk, it means a lot for me, <333

    BalasHapus
    Balasan
    1. Helloooo... thank you so much for reading yaaaaa ^^

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...