Kamis, 14 November 2013

Almost Is Never Enough - Ariana Grande ft Nathan Sykes (Original Soundtrack from Mortal Instrument)


Akhirnyaaaaaaaaaa...
Ada lagu berbahasa Inggirs yang mengisi blog ku selain lagu-lagu Korea hehehe....

Kali ini aku dibuat terpana dan terbuai dengan lagu dari Ariana Grande yang berjudul "Almost Is Never Enough". Lagu ini merupakan salah satu soundtrack dari film The Mortal Instrument City of Bones yang pernah tayang di bioskop. Aku belum nonton film itu sampe sekarang. Pas film itu muncul di bioskop aku sedang tidak bisa meluangkan waktu untuk nonton jadi akhirnya aku melewatkan film ini. Temen-temenku yang nonton film ini bilang ceritanya mirip-mirip sama Twilight. Atau Beautiful Creature. Seputar mahkluk-mahkluk gaib gitulah. Sebagian besar teman pria ku bilang karakter utamanya super cantik. 


Karena aku belum menonton filmnya, aku ga bisa ngasi spoiler atau bahkan mengomentari film ini. Bukan filmnya juga yang pengen aku bahas. Tapi soundtrack nya yang satu ini. Well, bisa dibilang aku merasa isi hatiku tertuang lewat lagu ini. That's why I like this song so much....



ALMOST IS NEVER ENOUGH

I'd like to say we gave it a try
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right, but that's a lie, that's a lie

And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show

'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows

Almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms

And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough

If I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'd be standing right where you were
And we'd get the chance we deserve

Try to deny it as much as you want
But in time our feelings will show

'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows

Almost, almost is never enough (is never enough, babe)
We were so close to being in love (so close)
If I would have known that you wanted me the way I wanted you, babe
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms

And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough

Oh, baby, you know, you know, baby.
Almost, baby, is never enough, baby
You know

And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show

'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows

Almost, almost is never enough (is never enough, babe)
We were so close to being in love (so close)
If I would have known that you wanted me the way I wanted you, babe
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms

And we almost, we almost knew what love was (baby)
But almost is never enough

Oh, baby, you know, you know, baby.
Almost is never enough, baby
You know


I just feel like crying when I heard this song....

Almost. Almost be in Love. Almost know what love was. But, it's almost.

Hampir. Kata-kata ini sangat menyedihkan. Almost there. Almost have the chance. But, it's (only) almost. Hampir berarti tidak pernah. Hampir berarti ga selesai. Sesuatu yang tidak jadi. Bahkan ga akan pernah terjadi. Rasanya kata 'hampir' jauh lebih menyesakkan dibanding kata 'tidak pernah' itu sendiri. Kata-kata ini menggambarkan proses panjang yang sudah dialami dan dilalui tapi berakhir tanpa penyelesaian. Padahal sudah di depan mata. Tinggal selangkah lagi. Sudah terjangkau tangan. Tapi itu tidak pernah didapatkan. Hanya hampir. How hurt it is...

Bayangkan ketika sesuatu yang saat diinginkan sudah ada di depan mata. Tapi gagal untuk didapatkan. Atau ketika apa yang sangat ditunggu-tunggu akhirnya datang tapi gagal untuk dimiliki. It's suck. Really suck. Almost. Perasaan seperti itu adalah perasaan paling memuakkan di dunia. Sedikit lagi aja, tapi walaupun sedekat dan semudah itu, pada akhirnya tidak jadi didapatkan. Dan ketika kasusnya adalah orang yang sangat dicintai. Itu menyakitkan. Bahkan sampai ke sumsum tulang rasa sakitnya. Seandainya orang bisa sekarat dan koma karena cinta, mungkin ini adalah salah satu penyebab yang paling berbahaya. Ganas. Dan mematikan.


That's why they called it, "Almost Is Never Enough". Ga ada orang yang puas dan happy dengan kata hampir. Yang ada nyesek. Kegi. Merasa ditipu. Di PHP kalau bahasanya sekarang. Dan sakit. It's really hurt. Rasanya kalau disuruh memilih, lebih baik sejak awal ga usah dikasi harapan sama sekali daripada ketika sudah merasa akan memiliki eh ternyata cuma hampir memiliki. It's worst feeling ever. Sepertinya hal ini melanda seluruh dunia ya. Perasaan macam ini sedang banyak dialami seluruh orang di dunia. Makanya di Indonesia kata-kata 'galau' jadi happening banget. Karena 'hampir' mengakibatkan galau. Akut pula tingkat galaunya. Aku pun sedikit memahami perasaan seperti ini. Ketika sesuatu itu keliatannya dekat tapi ternyata sangat jauh pada kenyataanya. Tidak terseberangi (jadi mirip dengan apa yang Eun Sang rasakan sama Kim Tan di The Heirs ya hahahaha). Mungkin apa yang aku rasakan ga persis sama dengan apa yang dikatakan di lirik lagu ini. Tapi seandainya aku bisa menyanyikan sebuah lagu yang menggambarkan perasaanku, lagu ini adalah pilihan utama...

Dengan sepenuh hati, aku berharap itu terjadi. Aku sangat menginginkan itu terjadi. Rasanya itu mudah sekali di dapatkan, seperti membalikkan tangan. Tapi buatku itu hanya terasa dekat. Terasa di genggaman tangan. terasa mudah. Kenyataannya itu masih jauh. Itu tidak terjadi. Aku ga mendapatkannya sama sekali. For me, it's almost. Tapi, hampir itu tidak pernah terasa cukup. Aku seringkali merasa (dengan sok kuat) bahwa aku bisa mengatasinya. Sepanjang aku masih bisa melihat apa yang aku inginkan itu di dekatku, tanpa memilikinya aku sudah puas. Seperti bukit Hollywood-nya Eun Sang. Rasanya dekat saja uda cukup. Aku ga perlu berjalan mendaki kesana, aku sudah puas dengan melihatya dari dekat. Mengetahui kenyataan bahwa bukit itu juga welcome untuk didaki, sudah lebih dari cukup. Cuma, sampai kapan menginginkan sesuatu yang ga akan pernah bisa diraih itu terasa cukup? Sifat dasar manusia kan selalu menginginkan lebih. Semakin hari semakin banyak yang diingikan. Sekuat apapun aku berusaha dan sebesar apapun keinginanku untuk mendapatkannya, itu ga mengubah apa-apa. Bukankah jadi semakin sakit kalau melihatnya terus-menerus?


Because almost is never enough...

Ada baiknya untuk ga mengingini bukit itu lagi. Untuk melepaskan keinginan memiliki. Bahkan mungkin saat nya untuk berbalik dan melangkah pergi....

Just let it go....

Well, aku kira sudah cukup mellow-mellow nya karena lagu ini. Karena sepertinya aku mengatakan banyak hal ga guna dan ga penting hahahaha. Mohin abaikan posting'an ini ^^ Anyway, ternyata si Ariana Grande ini masih remaja dan kinyis-kinyis ya. She looks so young. Aku lagi males untuk cari tau lebih dalem biodata dan umurnya, jadi aku cuma menebak-nebak aja kalau mungkin dia belum 20 tahun. Rekan duet nya pun sama, keliatan so young en fresh. Tapi Ariana ini cantik, awalnya mirip sama Demi Lovato (bener ga sih? Ato aku aja yang salah nilai wajahnya? Jangan-jangan yang mirip Demi Lovato ya si Lily Chollins ini, pemeran utama The Mortal Instrument hahahaha). 



Little bit feeling blue after heard this song couples times...




3 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...