Sabtu, 25 November 2017

Review Stranger Things Season 1 and 2

Setelah berhasil merampungkan 13 Reason Why, ternyata serial-serial nya Netflix ini nyandu ya. Aku jadi gelisah, ada perasaan hampa di hati —alah, waktu ga nonton apa-apa setelah namatin 13 Reason Why. Setelah berpikir ulang dan menghapus beberapa kandidat, serial berikutnya yang pengen aku pelototin di laptop jatuh pada Stranger Things


Kenapa serial ini —dan lagi-lagi, bukan Games Of Throne? Pertama, GOT bukan punya Netflix —duh. Kedua, sejak nonton IT aku terpesona dengan nuansa jadul yang diperlihatkan secara apa adanya oleh para aktor-aktor ciliknya. Banyak yang bilang persahabatan The Losers mengingatkan mereka akan persahabatan anak-anak dalam Stranger Things. Apalagi salah satu pemain IT juga main di Stranger Things. Jadilah aku babat habis serial ini dua season sekaligus! Ga mau rugi dong ya —emang konteks nya apa coba? Abaikan.


Jumat, 17 November 2017

Review 13 Reason Why from Netflix


"Hey, it's Hannah, Hannah Baker. That's right. Don't adjust your... whatever device you're listening to this on. It's me, live and in stereo. No return engagements, no encore. And this time absolutely no requests. Get a snack. Settle in. 'Cause I'm about to tell you the story of my life." - Hannah Baker 

13 Reason Why adalah serial Netflix pertama-ku. Okay, I know. I'm SO late. Serial ini uda tayang sejak tanggal 31 Maret 2017 yang lalu, and aku baru aja selesai nonton di bulan... November? Yeah, not happening. Katakanlah, aku bukan kids jaman now yang selalu ikut arus dengan nontonin apa yang lagi happening di internet as soon as possible. I have my own taste —my own time. Ga peduli taste-ku mungkin ga selaras dengan jaman now atau enggak. Contohnya, di saat semua orang uda nonton Game of Thrones —dan membicarakan tentang keren-nya serial itu, aku jadi yang paling ketinggalan sendiri karena sampai detik ini aku BELUM nonton. 

Demikian hal-nya dengan serial 13 Reason Why ini. Aku sejujurnya uda tertarik banget waktu si cantik Selena Gomez upload tentang serial ini di instagram pribadinya. Aku pikir dia akan ikut main atau ngisi soundtrack-nya. Ternyata dia termasuk yang kedua. Sekilas baca sinopsis-nya aku langsung suka sama premis 13 Reason Why. Apalagi setelah tahu serial ini diangkat dari novel dengan judul serupa karangan Jay Asher. I love books, and when book turn into movie or TV series, it must be good enough. So I want to try it


Sabtu, 04 November 2017

Book Review : Heroes Of Olympus "The Son Of Neptune"

Pengarang: Rick Riordan
Tahun Terbit: 2011
Penerbit: Disney Hyperion Books
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: USA
Pages: 521 Pages

Rating : 4.5/5

Sinopsis Dari Cover Belakang:

"Di selatan, di Negeri Nirdewa, mahkota legiun bersemayam.
Terjatuh dari es, putra Neptunus akan tenggelam...“

Saat terbangun dari tidur panjang, selain namanya sendiri, Percy hanya bisa mengingat sebuah nama—Annabeth. Dia bahkan tidak bisa mengingat siapa dia ataupun alasan kenapa banyak monster mengejar dan ingin membunuhnya. Tubuh Percy secara reflex berusaha melawan mereka dan bertahan hidup selama mungkin.

Dalam pelariannya dari para monster, dia menemukan sebuah perkemahan khas Roma. Perkemahan yang ternyata berisi anak-anak blasteran. Namun, Percy merasa itu bukan tempatnya walaupun dia tidak tahu apa alasannya. Dan, di sana dia menemukan sebuah ramalan yang harus dijalaninya. Bersama dua rekan barunya—Hazel dan Frank, Percy pun menjalani sebuah misi berbahaya untuk mencegah sebuah perang besar.



MY REVIEW :

Di review sebelumnya yaitu di akhir buku "The Lost Hero" aku sempat bilang bahwa semua rahasia akhirnya terungkap. Dimana kira-kira Percy berada dan kenapa Percy harus pergi —atau katakanlah disembunyikan. Hera —biang keladi semua ini, menempatkan Percy di tempat asal Jason. Mengetahui bahwa Percy ada di tempat asal Jason tidak serta merta membuat Annabeth menemukan Percy. Yang pasti Leo saat ini dalam sedang misi pribadi, merakit sebuah kapal besar yang bisa digunakan untuk menghadang sang musuh utama bangkit dari tidur panjangnya. Ramalan Besar mengenai tujuh demigod mulai terkuak —Leo, Jason, Piper dan Annabeth jelas termasuk dalam ketujuh demigod. Mereka masih belum tahu siapa tiga lainnya. 

Tapi sebelum lanjut kesana mari mundur sebentar. Mari lihat dari sudut pandang Percy, bagaimana keadaan-nya dan bagaimana rasanya menjadi Percy yang sedang menghilang?


Percy terbangun dari tidur lamanya di rumah seekor Serigala sakti bernama Lupa (beberapa bulan setelah Jason, Piper dan Leo bertarung dengan raksasa di buku "The Lost Hero") —tanpa memiliki ingatan apapun tentang dirinya selain nama dan kenyataan ia anak Dewa Poseidon. Satu hal lagi, sebuah nama —Annabeth (ouuww so sweet!). Ia dilatih dengan keras oleh Lupa untuk menjadi Pahlawan yang tahan uji. Lulus dari pelatihan Lupa, akhirnya Percy bebas dan bisa melanjutkan perjalanan untuk menemukan jati dirinya sekaligus seluruh ingatannya. Tapi pertama-tama ia harus menghadapi dua gorgon yang terus hidup kembali walaupun ia telah membunuh mereka berulang kali. Cuma masalah waktu sampai ia kelelahan dan kedua gorgon ini akan berhasil membunuhnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...