Selasa, 21 Februari 2012

Sisters

Niatnya cuma mau posting foto-foto.... Soalnya ini event yang sengaja diadain untuk melepas para wanita-wanita special yang mau merantau bersama suami setelah menikah di tahun 2011 kemaren hehehehehe
(Dan ternyata yang pergi merantau hanya satu orang hihihihi, but it's oke lah... Photo session ini tetap layak untuk dilakukan even untuk satu orang aja ^^)

Acara fotonya tanggal 6 Februari kemaren di rumah Ce Mon, sekaligus hari ulang tahun Sist Ame ^^

Beberapa hasil foto yang dianggap sangat berkesan adalah :


Dari kiri ke kanan: Veve, Irenne, Icha, Ame, aku, Devo, ce Mon, Vanny en Anya


 The Best Pose! I really love this one! wakakakakaka


Friend forever sister-sister ku! Love you all so much! :*

Anyway siapakah wanita-wanita luar biasa dalam foto ini? Kenapa aku menyebut mereka 'sister' sementara kita ga ada hubungan darah sama sekali? (Oke, ce Mon sama Irenne sih sepupu'an yah hehehe. Mereka terkecuali deh :p) Mereka adalah wanita-wanita yang memiliki arti penting dalam hatiku dan memiliki dampak yang luar biasa dalam hidupku. All of them! *HUG*

Let me introduce them one by one: (berdasarkan urutan dalam foto ya)

1. Felicia Grace (Fefe)
Tanggal Lahir : 17 Februari 1990


Dulunya, Veve ini tomboy setengah mati! Pertama kali aku kenal dia, aku merasa anak ini 'cowok' banget. Rambut cepak di bawahnya telinga. Jalannya petentang-petenteng khas cowok (ditambah langkah lebar-lebar). Tidak bisa berhenti bergerak (kalo yang satu ini sampai sekarang juga masih begitu sih :p), dan selalu aktif dalam kegiatan di luar ruangan kaya basket, bola tangan, dan olahraga-olahraga khas anak cowok lainnya. Setauku dia dulua ga suka make up bahkan kayanya dulu ga pernah terpikir untuk jadi 'perempuan' hehehe. Aku masih inget banget, waktu pertama kalinya dia daftar pelayanan di Remaja Bethany Nginden, ketika para perempuan lainnya pada daftar pelayanan usher, singer, tambourine (khas bidang pelayanan anak-anak perempuan di jaman itu) dia malah milih jadi pemain flag! Dimana semua anggotanya laki-laki! Aku masih inget sampai sekarang ekpresi Juwono (koordinator Flag saat itu) waktu denger fefe bilang: "Aku mau daftar Flag!" Mukanya Juwono epic banget! Dia bisa langsung bengong, kuaget gitu, plus mulutnya menganga selama beberapa detik wakakakakaka. Kalau ingat kejadian itu aku selalu merasa lucu. Karena selanjutnya terjadi banyak kisah yang rumit dan khas anak ABG banget. Well, aku lagi ga pengen nge bahas itu sih. Jadi skip aja bagian yang rumit dan so remaja itu. Dengan latar belakang begitu, kadang aku masih sering ga nyangka kalo sekarang fefe malah berubah jadi cewek banget dan pinter dandan :p Okay, mungkin karakteristik cowoknya masih ada tapi penampilan luarnya yang so girly itu yang drastis menurutku. Secara dulu kemana-mana selalu pake celana gombor, celana basket, kaos kegedean but look at her now!! No more short hair, no more big sneakers, en no more 'Boy catwalk' semuanya berganti alat catok rambut, maskara, eye shadow, rok mini, stocking en high heels hahahaha. Bahkan dia sering jadi model untuk beberapa fotografer gereja ^^

2. Irene Hana Suripto (Nonik)
Tanggal Lahir: 24 April 1990


Awal kenal ga manggil nonik pastinya. Manggil nonik itu akir-akir ini karena sekarang sudah deket banget. Kenal sama nonik ini sudah semenjak jaman RBI Nginden Pagi, waktu itu kita semua masih kecil-kecil, wajahnya masi polos-polos en kinyis-kinyis :D Dia masih jadi anak SMP en aku anak SMA. Dia pelayanan di bagian usher aku di bagian singer. Emang sih ga pernah komunikasi sampe yang dueket banget, nonik ini lebih deket sama Icha en Devo dulunya. Mereka kan sama-sama di usher family, jadi mereka dueket buangeeettt. Mereka bahkan anggep Icha itu sebagai mami rohani gitu di masa-masa itu. Aku baru mulai deket sama nonik waktu memasuki tahun 2006. Karena pengurus harus kenal sama jemaat, akirnya semua bergiliran jaga di pendataan setiap minggu. Aku termasuk yang paling sering jaga karena kalo Minggu aku nganggur, pelayanannya waktu selesai ibadah buat ngitung persembahan (semenjak di mutasi di bagian Sekretaris-bendahara, bagian stage saya tinggalkan dan mulai bergabung dengan dunia di belakang layar. Seperti ngitung persembahan, pendataan, usher dan multimedia). Melalui kegiatan bantu-bantu jadi usher ini akirnya jadi sering kumpul dan cerita-cerita sama nonik. Hingga akhirnya tahun 2008 (tepatnya semenjak "Army of God" berdiri dan RBI Nginden Pagi akhirnya tinggal kenangan hiks..) aku sama nonik gabung di dalem satu FA yang sama dan semenjak itu jadinya duuueeekkkeeet banget sampe sekarang. Dulu kalo ketemu masih sopan, say 'hi' dan segala basa-basi yang lain. Tapi sekarang, setiap ketemu kita selalu tukaran! hahahaha. Entah kenapa selalu adu mulut. Ga tau sejak kapan juga, pokoknya kalau ketemu kita selalu eyel-eyel'an, eker-eker'an, debat hal-hal ga penting, ilok-ilok'an en ga pernah akur. Always both of us. Sementara kalo sama yang lainnya kita fine-fine aja. Sampai akhirnya itu jadi pemandangan yang biasa di antara yang lainnya juga. "Debra en Irenne, kalo ketemu selalu rame sendiri" Icha selalu ngomel kaya gini pas liat kita berantem wakakakaka. Tapi meskipun kita ga pernah sekubu atau ga pernah bolo'an kalo lagi kumpul, sebenernya kita ga pernah musuhan beneran. Itu semua hanya bentuk kedekatan yang menunjukkan bahwa kita saling menyayangi (alahhh..bahasaku jijay banget). Di balik sikap antagonis kita satu sama lain sebenernya kita saling care, soalnya tiap aku ada apa-apa dia orang pertama yang paling penasaran en tanya-tanya. Begitu juga sebaliknya. Butuh waktu cukup lama untuk bisa sedekat ini sama nonik, dia dulu orangnya tertutup banget. Palagi masalah yang privacy, ga akan buka mulut sedikitpun. Tapi memang kita butuh bertengkar kaya gini dulu baru akirnya bisa percaya satu sama lain, hahahaha aneh... Kadang memang hubungan kita ini susah dipahami oleh orang lain. Ada bermacam-macam bentuk persahabatan, salah satunya ya hubungan antagonis antara aku dan nonik ini hahahaha. 

3. Larrisa Budijanto (Icha)
Tanggal lahir: 10 Desember 1987


Yah, Icha! Saudara kembarku yang lain ibu ini punya banyak sekali cerita sejak awal pertemuan kita di SMP Kr. Petra 5. Aku masih inget sekali waktu dikenalin sama Icha oleh temen satu kelasku waktu kelas 1 SMP. Alasan dibalik perkenalan kita itu sungguh konyol dan khas ababil banget. Intinya, kita bisa saling kenal itu karena: Kita naksir orang yang sama waktu kelas 1 SMP. Bruakakakakaka. Kita sama-sama sewot satu sama lain di dalam hati semenjak pertemuan pertama. Saat itu kita naksir cowok SMA sebelah yang menurut kita saat itu sangat cute, genius, kalem, ganteng en soooo charminggg! Kita bener-bener rebutan untuk mendapatkan perhatian cowok SMA itu (o-em-geee!!). Ga nyangka, justru orang yang ngenalin kita berdua ini yang punya niat jelek. Dia niatnya ngadu domba aku sama Icha tapi endingnya, dia yang mau ngembat cowok SMA itu. Sungguh-sungguh kisah anak SMP cap sinetron Indonesia hahahahahha. Tapi karena kita sama-sama patah hati dan cegek, (pertama, cowok SMA itu ga suka sama kita berdua. Kedua, cowok itu malah jadian sama cewek di kelasnya yang tajir abissss) itu malah buat kita jadi dekat! Saling menghibur dan bener-bener berteman dengan tulus. So funny! wakakaka. Kita mulai bener-bener deket waktu sama-sama satu pelayan di RBI Nginden. Waktu itu Icha-lah yang selalu care en selalu baik sama aku ketika aku masih jadi anak baru dan ga tau harus melakukan apa di gereja. Sepanjang masa SMA, dia itu temen curhat, temen cerita, temen guyonan bahkan temen yang mirip sekali kepribadiannya sama aku. Dia selalu bisa mengerti apa yang aku rasakan di saat sahabat-sahabatku yang lain ga bisa memahami aku. Tahun 2007, ketika aku pertama kalinya putus cinta (alahhh) dia adalah orang yang selalu menopang dan menguatkan aku. Bahkan pengalaman itu yang buat kita bener-bener deket sampai sekarang. Kadang kalo inget kisah pertemuanku sama Icha dari awal sampai saat ini, aku bener-bener surprise bahwa semua yang sudah terlewati di antara kita itulah yang buat kita deket sampai sekarang. It's so unpredictable. Banyak sekali orang yang bilang muka kita ini mirip. Bahkan iik-nya dia waktu liat aku sama Icha mengira kita ini masih sepupu-an atau ada hubungan darah gitu. Semakin lama kita bergaul dengan seseorang, wajahnya apa bisa makin mirip? But, I'm really happy now. Karena kedekatan kita ini merupakan salah satu hal yang berharga di hidupku. 

4. Amelia Gunawan
Tanggal lahir: 6 Februari 1988


She's a very talented woman! Dari kelas 1 SMP aku sering sekali melihat banyak prestasi yang dia buat. Entah itu nyanyi di sentral, sama-sama ikut paduan suara yang akirnya menang juara 1 seluruh Petra, sama-sama pelayanan waktu retret, anggota OSIS dll, dll, dll. Waktu SMA, lebih banyak lagi prestasi-prestasi yang dia buat. Walaupun awalnya aku ga begitu deket sama Ame, tapi pada akhirnya kisah hidupnya seringkali menginspirasi aku untuk terus belajar dan mau dibentuk supaya semakin serupa dengan Tuhan. Dia mengajari aku banyak hal mengenai peremukan, penghancuran, bahkan proses yang menyakitkan dalam kehidupan. Hal-hal yang terjadi dalam hidupnya seringkali aku jadikan role model dalam kehidupanku pribadi. Bagaimana dia menyelesaikan proses hidupnya yang luar biasa, bagaimana dia mengambil hikmah dari semua yang terjadi dalam hidupnya, bagaimana dia bisa bangkit lagi dari semua peremukan, penghancuran dan proses yang menyakitkan itu dan menjadi wanita yang semakin tangguh. Itu sangat membantu aku dalam menghadapi peremukan, penghancuran dan proses ku sendiri. Dia orang yang bisa melihat hal-hal yang kadang gak bisa kulihat atau luput dari perhatianku tentang diriku sendiri dan dalam setiap hal yang terjadi dalam hidupku. Dia selalu bisa mencari celah di saat aku sensi untuk menguatkan aku en buat aku semangat lagi. Thanks sister, for being my inspiration and my best friend ^^

5. Devonalita Aguslie
Tanggal Lahir: 26 April 1991

(Devo yang ujung paling kanan hehehe)

Aku ga punya fotonya yang sendirian hikss.. Jadi terpaksa pake foto ini :D Devo itu yang ujung paling kanan, yang pake kemeja hehehe. Devo ini yang umurnya paling muda dan paling kecil di antara kita. Walau demikian, Devo adalah seseorang yang perubahannya sangat drastis di antara kita semua, (yang lainnya semuanya drastis tapi aku paling ga nyangka dengan perubahannya dia). Bukan secara fisik aja sih, tapi lebih kepada karakter dan bagaimana Tuhan mempercayakan tanggung jawab dan perkara-perkara yang tak terduga ke dalam tangannya. Devo yang dulu aku tau itu sangatlah pendiam, selalu tersenyum, suaranya imut sekali kaya anak kecil umur 5 tahun, dan polos. Luar biasa polos. Mukanya dia itu buat orang lain ga tega untuk marah, untuk sebel atau untuk ngomong kasar ke dia. Bener-bener kaya adik paling kecil yang perlu dijaga, disayang en di'emong hahaha. Tapi sejalannya dengan waktu Devo tidaklah seperti tampak luar yang kugambarkan tadi. Di balik ke-imutan suaranya, ada ketegasan yang luar biasa untuk ukuran seorang Devo. Ada sesuatu yang berbeda dari semua itu. Dia ternyata sangat keras untuk ukuran anak yang berwajah polos. Devo itu tegas dan konsisten dalam segala hal. A ya A, B ya B, dan dia ga pernah sungkan untuk menegur atau untuk ngomong terus terang di hadapan seseorang  kalau dia rasa hal itu perlu untuk dibahas atau dibicarakan. Awalnya aku agak shock dan agak ga biasa dengan keterus-terangannya. Mungkin karena terlalu terus terang, dia ga bisa menyesuaikan keadaan dan tempat. Pokoknya ngomong saat itu juga, ga peduli yang lain. Beberapa kali orang suka terganggu dengan ketidakpekaannya untuk ngomong terus terang sama orang lain. Tapi sejalannya dengan waktu, dia mulai bisa mengontrol keinginannya untuk terus terang. Jadi lebih wise gitu untuk bicara sama orang lain. Semua tanggung jawab yang sudah dipercayakan ke dia pasti memberikan efek yang besar ke karakternya. Sekarang dia juga sering jadi tempat curhatku hehehehe. Walaupun umurnya lebih muda, tapi ketenangannya dalam menanggapi ceritaku en curhatanku yang berapi-api kadang memberikan efek yang luar biasa ke aku. Aku bisa ikutan tenang liat dia cool en kalem gitu. Bahkan aku kadang dari yang bete bisa ngakak setelah cerita sama dia karena wajahnya yang polos dan komentar-komentarnya yang apa-adanya. Entah kadang dia ga nyambung, entah kadang dia masang ekpresi yang mbuanyol, bahkan kadang dia ikutan marah untuk belain aku, itu semuanya lucu dan menghibur sekali hahaha! Devo ini salah satu bukti bahwa kadang umur ga menjamin kedewasaan seseorang. Thanks my lil sist...

6. Monique Tanutama
Tanggal Lahir: 22 Februari 1985


Ce mon, cece kita semua ^^ Ce Mon ini termasuk orang baru buat aku, karena aku baru mengenal ce Mon akhir tahun 2007'an. Tapi ternyata ce Mon punya beberapa kepribadian yang mirip sekali sama aku hehehehehe. Ce mon adalah sosok cece paling baik yang pernah aku temukan di Youth! Orangnya kalem, kadang ya mbanyol (ga kadang sih, seringnya mbanyol dan polos hahahaha), trus pinter masak! Terutama cake en western food. Aku suka banget sphagetti buatannya ce Mon, uenaaakkk...!! Sama cake coklatnya ce Mon, wihhh coklatnya membludak kalo ce Mon yang bikin. Yuummmmmyyy ^^ Walaupun baru deket di akhir 2007 tapi aku mengucap syukur karena bisa kenal ce Mon. Ce Mon ini pengingat sejati. Dia bisa menghafal plat nomor mobil en sepeda motornya anak-anak Youth, bisa hafal nomer telepon, dari HP sampe telpon rumah, ce Mon juga orang yang paling inget tanggal ultang tahunnya anak-anak Youth. Bener-bener PC berjalan deh otaknya ce Mon itu. Amazing. Orangnya juga sangat care en pengertian, cece yang so sweet pokoknya :* Moment yang berkesan dengan ce Mon adalah waktu di bulan September tahun lalu (tepatnya tanggal 3 September 2011) aku en ce Mon ikutan fellowship gitu di gereja. Fellowshipnya dari pagi sampe menjelang sore. Seharian kita adain permainan pos mengelilingi gereja. Game-game nya not bad lah. Aku satu team ama ce Mon, dan ada satu post yang kegiatannya nya adalah pembasuhan kaki. Bukan game atau teka-teki tapi pembasuhan kaki sambil minta maaf. Orang yang kita basuh kakinya seakan raja yang kita hormati dan sambil membasuh kakinya, kita harus mengakui kesalahan kita ataupun perasaan mangkel-mangkel kita yang tersembunyi selama ini. Saat giliranku membasuh kakinya ce Mon, wuaahhh ga tahhhaaannnn >.< Begitu bilang, "Ce Mon, sorry ya..." trus aku ga bisa melanjutkan. Karena air mata sudah memenuhi mata. Jadinya kita malah berpelukan, ga jadi membasuh kaki. Kita berpelukan di kolam baptis dan saling memaafkan. Bahkan malah saling mengungkapkan kalau aku mengasihi ce Mon en ce Mon mengasihi aku. Wih, itu moment yang sungguh-sungguh berkesan dengan ce Mon. Unforgettable. So sweettt abiisss rasanya saat itu. Bukan soal siapa yang lebih dulu hadir dalam hidup kita, tapi lebih kepada siapa yang terus bertahan dan selalu peduli :')

7. Vanny Martjiono
Tanggal Lahir: 27 Agustus 1988


Beautiful girl. Image ini sangatlah tepat menggambarkan sisterku yang satu ini ^^ She's a very beautiful, sweet en fashionable girl. Pertama kenal Vanny waktu latihan tamborine di Manyar kelas 1 SMA. Itu pertama kalinya aku daftar pelayanan dan mencoba menjadi pemain tambourine. Keputusan yang salah, karena bagaimanapun aku ga pernah punya bakat menari, lain dengan Vanny hahahaha. Saat aku, Shelly en Tina mrotol dari tamborine dan beralih ke Usher, Vanny terus jadi pemain tamborine bahkan sampe jadi ketua tamborine ke depannya. Moment yang buat aku deket sama Vanny itu waktu retret Incredibles part 2 setelah kita lulus SMA. Karena sudah dinyatakan lulus dari SMA Kr. Petra 5, kita berdua ikut retreat dengan perasaan lega en happy luar biasa. Waktu itu aku sering bareng Vanny buat antri mandi en bikin roti panggang di malam terakhir retret. Entah karena kelegaan setelah lulus, acara retreat yang padet en cukup bikin stress, en malem terakhir retreat yang super fun en penuh tawa, pokoknya saat-saat itu aku jadi lepas banget kalo ngobrol sama Vanny. Kita bisa cerewet abis satu sama lain en ketawa bareng terus. Padahal sebelumnya aku sama Vanny ini ya saling kenal tapi ga begitu deket. Belum lagi pengalamnaku sama dia di kelas 3 SMA yang buat dia bertengkar sama sahabatnya sendiri. Aku ga nyangka sama sekali kalau setelah kejadian itu aku akan jadi akrab sama Vanny. Itu berlanjut di kepengurusan 2007 dan lanjut waktu bergabung di satu FA tahun 2008. Kalo Icha adalah tipikal yang keibuan, yang ngayomi, yang selalu bisa ngemong, Vanny itu sisi penetralnya. Vanny lebih cuek, easy going, ceplas-ceplos dan teges. Dia semacam guru dan Icha itu gembalanya. Vanny orangnya keras, kalo negur ya negur, kalo perlu keras ya dia keras. Tapi itu memperlengkapi aku dengan luar biasa. Sisi Vanny en sisi Icha itu dua-duanya ada di aku. Mereka berdua itu semacam soulmate setengah-setengah dari aku hahahahaha. Bingung juga gimana menjelaskannya.  Pokoknya sisi mereka berdua itu ada di aku semua. Makanya kita bertiga kadang itu bisa samaaa banget cara mikirnya, cara menanggapi sesuatu, berpendapat,  bahkan kalo salah satu dari kita ngomong, tu seakan sudah mewakili satu sama lain. Vanny ini paling cepet nyambung diajak cerita-cerita, aku sama dia itu bisa langsung konek gitu tanpa mikir. Sampai kadang hanya dengan tatapan mata dia sudah mengerti apa yang mau aku katakan. Sebaliknya juga gitu. Waktu kita lagi ngerasain hal yang sama terus ga sengaja ketemu pandang satu sama lain, tanpa kata kita  kita bisa langsung saling memahami. Seringnya saat-saat kaya gitu itu berubah jadi mbuanyol setengah mati walaupun seharusnya kejadiannya lagi ga lucu sama sekali.  Hanya karena kita saling liat trus ngerti apa arti tatapan masing-masing, kita pasti langsung keatwa. Even yang dirasakan pas itu sangat serius. Vanny juga teman heboh paling seru yang pernah aku tau. Kalo kita sudah cerita bareng, kita bisa rebutan ngomong. Anehnya, kita selalu ngakak plus dapet meaningnya di titik yang sama dan di detik yang sama. Jadi kuompak wes kalo sama Vanny ini. Sampe kalo kita membahas sesuatu gitu selalu bilang: "Iyoo..kok iso yo kayak gitu itu? Uaneh pekk.." Susah untuk dijelaskan lah. It's like you see yourself in other person. Walaupun ga persis sama, tapi merasa ada orang lain yang mirip denganmu rasanya uda luar biasa ^^

8. Seffanya Valerie Leihitu (Anya)
Tanggal Lahir: 2 Mei 1989


Anya ini ternyata masih bisa disebut tetangga'an sama aku. Rumah kita itu ternyata paling deket dibanding rumah yang lain-lain. Anya ini juga seorang penari, sama kaya Vanny. Anya orangnya sangat kalem. Manis gitu kesannya. Pertama kesanku ke Anya ini, anak ini feminin banget, ga akan bisa rame kayanya. Kualem en manisnya kaya gitu kok. Ternyata oh ternyataaaa... Memang orang itu harus mengalami berbagai hal dulu baru bisa saling kenal dengan baik ya. Demikian juga aku sama Anya ini, dari yang cuma bertegur sapa basa-basi sampe akirnya melihat sisi lain dari seorang Anya. Yang jail, suka garai, muayak kadang-kadang, sama blak-blak'an. Tapi blak-blak'an nya bukan ketus, semacam ga nyangka gitu wajah seperti anya bisa mengucapkan hal-hal yang se lugas itu. Dengan nada yang lembut lagi. Jadi perasaan cuegek yang timbul setelah denger dia ngomong itu lo yang mengesankan. Anya itu orangnya suka encourage temen yang lain. Seorang pembimbing. Itu citra yang tepat banget buat Anya. Dia selalu bisa membuat orang lain merasa lebih baik, dengan kata-katanya yang lembut, manis dan menguatkan. Dia suka muji orang lain, en kalo Anya muji itu selalu terdengar tulus en ga dibuat-buat. That's why orang suka sekali curhat sama Anya, karena dia selalu bisa memberikan kata-kata positive yang menguatkan hati. Akir-akir ini aku sangat deket sama Anya. Dia mengalami hal yang sama kaya aku dan apa yang kita berdua alami secara natural membuat kita lebih dekat. Kita saling menguatkan, saling support, saling dukung, dan saling ga mau kalah kalo ada tugas-tugas pelayanan gitu. Kalo aku kebagian tugas apa, aku seret Anya untuk ikutan bantu. Sebaliknya Anya juga gitu, setiap dia dapet tugas apa dia seret aku untuk bantu. Kita juga sama-sama pengurus tahun ini, jadi sekarang sering kerja bareng. Aku seneng sekali dengan kepengurusan tahun ini, meskipun kita semua dilanda masalah yang ga habis-habis sepertinya, tapi melalui kepengurusan ini aku sama Anya en yang lain-lain sangat dikuatkan. Entah apa yang kita dapetkan dari pemimpin, entah sesama pengurus yang saling nasehati, kita merasa kompak banget. Ga banyak sih jumlah pengurusnya tapi kita suka punya feeling satu sama lain. Otak kita semua kaya terhubung di frekuensi yang sama. Begitupun aku sama Anya, kita lagi nyambung-nyambungnya saat ini. Rasanya luar biasa ketika kamu mendapat beban yang berat dan kamu menemukan partner yang juga memiliki beban yang sama. Dan bisa saling membantu dan menguatkan supaya beban masing-masing lebih ringan. I just can say that Anya is a gift from God for me! To make me keep move on. To keep strong. And to keep on fire with God :)

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...