Senin, 08 Juli 2013

Your Grace is Enough.....


Well, I just want to share what I feel now...

I don't know why, but today... I just feel overwhelmed...

January... February.. March.. April.. May.. June.. July...

Time flies so fast.. I already on July this year... So many dreams, so many hopes, so many wish still waiting in front of me.. What I really want still not happening to me....

Mungkin Tuhan ga pengen aku mendapatkan semua yang aku impikan dengan mudah dan instant. Banyak hal yang harus aku lalui dan jalani sebelum semua itu akhirnya bisa aku dapatkan. Setiap kali aku berpikir, "Kapan ya Tuhan janji-janjiMu akan Engkau penuhi dalam hidupku?" aku ga pernah mendapat jawaban yang jelas dan pasti dari Tuhan. Semua itu terasa menggantung. Ga jelas kapan bakalan terjadi. Seiring waktu, aku bahkan pengen menyerah sama semua mimpi itu. Aku cenderung berpikir, apa impianku ini terlalu besar ya? Atau terlalu susah untuk diwujudkan? Buat orang lain, semua itu mudah sekali didapatkan, tapi buat aku kok begitu susahnya? Apa Tuhan itu pilih-pilih ya sama anak-anakNya?? Mungkin juga aku yang kurang tekun mewujudkan semua impianku? Semua itu kalau gak disertai kerja keras ga akan terwujud kan? Berdasarkan kesimpulan itu, akhirnya aku membuat diriku bekerja mati-matian dalam beberapa bulan terakhir.

Aku berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan semua mimpi-mimpiku. Di kantor aku kerja keras, aku berusaha semaksimal mungkin untuk ga menurunkan prestasiku. Aku selalu berusaha dateng tepat waktu. Aku selalu berusaha ngumpulin jurnal tanpa terlambat. Tapi semakin aku berusaha, semakin aku gagal. Semakin merosot prestasiku, sampai akhirnya aku diancam akan dipecat dari kantor. Belum pernah aku mengalami kemerosotan macam ini. Semua itu membuat aku shock dengan keadaanku. Bukan seperti ini yang aku harapkan lho Tuhan! Selama ini aku selalu bisa dipercaya, tapi mendadak, dalam sekejap itu semua hancur. Bahkan aku masih ga percaya dengan apa yang terjadi....

Setiap kali aku berusaha untuk ga melakukan kesalahan di kantor, memperbaiki semua kemerosotan yang sempat terjadi, malah semakin banyak kesalahan yang aku buat. Aku orangnya cukup perfeksionis, jadilah setiap kesalahan yang aku buat membuat aku marah sama diriku sendiri. How stupid I am... Damn, I make mistake again! Argghhh!! Aku sering bertengkar dengan rekan kantorku. Selama ini kita kerja sama dengan baik, tapi karena dia ga mau disalahkan dia akhirnya melimpahkan kesalahan ke aku. Aku ga bisa membela diri di depan atasan dan harus menerima amuk'an yang luar biasa. Pertama kalinya semenjak 2011 aku dimarahi seperti itu. Di depan orang lain lagi dimarahinya! Rasa malu dan sakit yang aku rasakan membuatku marah. 

Aku mulai marah. Marah dengan keadaan. Marah dengan orang-orang yang ada di sekitarku. Aku marah dengan pekerjaanku. Aku marah dengan diriku sendiri. Aku memusuhi atasanku. Aku selalu menaruh curiga sama rekan kantorku. Aku menghindari kontak dengan mereka. Aku lebih sering menghabiskan waktu sendiri di depan mejaku. Aku menutup diri dari sekelilingku. Aku mulai merasa kalau semuanya sia-sia. Aku berpikir untuk mencari pekerjaan lain, aku sakit hati dengan ancaman pemecatan itu dan terbebani urusan kantor setiap harinya. 

Hingga akhirnya aku menyerah sama semuanya. Aku akhirnya berlutut dan berseru ke Tuhan, I can't do this anymore.. I can't stand by myself...

Aku sempat berhenti mengerjakan semua tugas kantorku dan nangis kaya orang bego di depan komputer. Aku capek luar biasa. Semuanya membuat aku capek. Kalau ada lagu yang bilang: "Rapuh hati ini... Letih jiwa ini" itu gue banget!! Aku sudah ga punya niat lagi untuk kerja. Setiap pulang kantor aku bad mood. Sampai suatu hari ketika mau berangkat ke kantor aku mengubah susunan lagu di player ipod ku. Aku bosan dengan lagu Korea dan lagu sekuler. Saat itu aku tiba-tiba pengen denger lagu Gospel. Aku teringat sama sebuah lagu lama yang dulu sempat jadi kesukaanku. Itu lagu yang super sweet, biasa dipake untuk acara-acara wedding. Tapi buatku, lirtiknya agak susah dimengerti karena lebih mengarah ke ungkapan hati bukan curahan hati. Rasa kangen yang tiba-tiba sama lagu itu buat aku langsung menjadikan lagu itu tracklist nomor satu di ipod. Saat mendengarkan di perjalanan menuju ke kantor, aku merasakan 'sentuhan' itu. Sentuhan yang lembut dan sangat pelan tapi mengena. Menangislah aku di atas motor tanpa bisa ditahan. Liriknya menghantam aku telak di lubuk hati. Seakan ada lampu menyala di otakku. Keadaan pikiran ku yang gelap kaya langsung dihapus sama nyala lampu itu.

A gentle voice. Really gentle voice, come to my sense.... 

He asked, "Are you done with yourself?" 

For a while I just can't say anythings. Everything disappear around me. His voice, it's so calm, soft, sweet and gentle but it changes the atmosphere. I leave the world, I come in His presence...

Semua pencerahan itu datang mendadak. Aku bisa melihat hidupku beberapa saat belakangan ini kaya film yang diputar mundur dalam kepalaku. Aku selama ini seperti orang buta yang berusaha menentukan arah sendiri. Aku meraba-raba apapun yang ada di depanku, jalan membabi buta tapi entah mau kemana. Ga heran aku nabrak sana-nabrak sini, ketatap dinding, kesandung, jatuh sampe luka-luka, bangun dengan marah, lalu berdiri lagi dan melanjutkan jalan dengan emosi. Semakin membabi buta sampe akhirnya aku capek sendiri dan ga mau jalan kemana-mana. Marah karena rasa sakit dan memar yang aku buat sendiri. Itu gambaran yang aku lihat di dalam kepalaku saat suara itu menyapa.

And the lyrics in my ear hit me right in my heart...

I don't want to go somewhere
If I know that You're not there
'Cause I know that me without You is a lie
And I don't want to walk that road
Be a million miles from home
'Cause my heart needs to be where You are
So I don't want to go


Aku memahami, saat itu juga, bahwa selama ini aku memakai kekuatanku sendiri. Aku berusaha mewujudkan impianku dengan kekuatanku sendiri. Aku sedang menyutradarai hidupku sendiri. Aku berusaha keras, menurut standard ku sendiri. Aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan. Selama aku kerja keras, aku pasti bisa mendapatkan semuanya. Itu yang aku tanam dalam kepalaku. Aku melupakan faktor yang sangat penting. Aku melupakan Tuhan dalam prosesnya. Aku ga bertanya sama Tuhan apa yang Ia mau aku lakukan dalam hidupku? Aku memutuskan sendiri. Saat aku dengar lirik itu, aku sadar akan roh-ku yang berseru sama Tuhan di bawah kesadaranku. Itu suara hatiku yang paling dalam. Sebenarnya jauh di dalam hatiku aku menyadari bahwa aku ga mau kemana-mana kalau bukan Tuhan yang memimpin aku. 

Saat itu aku berteriak-teriak dalam hatiku, "ampuni aku Tuhan! Really, forgive me" Karena aku begitu sombong dan arogan. Aku merasa penting dan pintar sehingga aku bisa mengetahui jalan hidupku. Aku tergesa-gesa, pengen segera mendapatkan yang aku inginkan, jadi aku melakukan apa saja untuk mendapatkanya. Melalui semua kegagalanku, Tuhan sebenernya pengen ngomong sama aku kalau tidak ada, dari semua kemampuanku, yang bisa mengalahkan rencanaNya yang maha sempurna untuk hidupku. Bagaimanapun aku berusaha, rencanaNya akan selalu lebih baik. 

Without Your touch
Without Your love
Filling me like an ocean
For Your grace is enough
Enough for me

To never want to go somewhere
If I know that You're not there


Your grace is enough.. Enough for me... 

Perkataan ini begitu mengenanya sampai aku ga bisa membantah apapun. Setelah semua yang aku pahami melalui lagu itu, aku mulai melakukan semuanya dengan tujuan yang berbeda. Aku ga lagi fokus akan hasil dari semua pekerjaanku, aku mulai menikmati prosesnya. Aku menikmati mengerjakan pekerjaan kantor tanpa takut melakukan kesalahan. Lakukan dengan apa yang aku bisa, aku ga lagi peduli sama hasilnya. Aku Saat aku mengerjakan tugas di kantor aku ga lagi ngotot dengan hasilnya. Aku berusaha menikmati mengerjakan tugas-tugasku. Aku berusaha untuk lebih rileks dan santai, dan voilaa... Semuanya selesai sesuai deadline. Bahkan aku ga lagi otot-otot'an sama rekan kantorku kalau bahas jurnal. Seringkali ketika dia mengoreksi malah dia yang salah mengoreksi. Kerjaanku benar tapi dia pikir itu salah, akhirnya dia minta maaf karena dia yang salah memahami. Semuanya menjadi lebih baik. Perlahan, aku ga lagi menemukan alasan aku harus mencari pekerjaan lain.


Is it all because my power? Because my ability? No...
It's all by His grace. 



Saat aku berlutut dan berdoa, aku menemukan bahwa selama ini aku bersusah payah dan gagal, karena aku terlalu percaya sama diriku sendiri.  Menurutku, aku ini teliti. Aku bisa mengerjakan tanpa kesalahan. Aku bisa mengerjakan sesuai deadline. Aku bisa. Aku pasti bisa seperti biasanya. Semakin aku merasa bisa karena kemampuanku sendiri semakin aku tersandung dengan kemampuanku. Aku terbiasa mengandalkan kemampuanku. Aku melupakan fakta bahwa banyak hal terjadi dalam hidupku di luar kemampuanku. Semua karena kasih karunia Tuhan....

And this afternoon this song come out in my head:





FROM THE INSIDE OUT

A thousand time I've failed
Still your mercy remains
Should I stumble again
Still I'm caught in your grace
Everlasting Your light will shine when all else fades
Never ending, your glory goes beyond all fame

Your will above all else
My purpose remains
The art of losing myself in bringing you praise
Everlasting, your light will shine when all else fades
Never ending, your glory goes beyond all fame

In my heart in my soul
I give you control
Consume me from the inside out
Let justice and praise 
Become my embrace
To love you from the inside out

Everlasting, your light will shine when all else fades
Never ending, your glory goes beyond all fame
And the cry of my heart is to bring you praise
From the inside out
Lord my soul cries out

This song touch me deeply... All the lyrics, suddenly I know the meaning behind this song..

1. "A thousand time I've failed... Still your mercy remains"

Bukan hanya mengacu pada kesalahan-kesalahn teknis dalam pekerjaan. Tapi lebih kepada kesalahan-kesalahn yang aku buat di hadapanNya. Aku jarang berdoa. Aku jarang baca Firman. Aku pake kekuatanku sendiri. Aku tau kebenarannya, bahwa celaka setiap orang yang menggunakan kekuatannya sendiri, tapi itu masih aku lakukan. Berapa kali aku membuat kesalahan yang sama? Thousand? Tiba-tiba kata ini ga terdengar lebay. Sepertinya memang sebanyak itu aku gagal. Tapi setiap kali aku salah, selalu kasih karuniaNya menyertai, membuat setiap kesalahan yang aku buat tidak berarti lagi. It's makes me feel unworthy... How unworthy I am, but still Your mercy remains for me....

2. "Should I stumble again ... Still I'm caught in your grace"

Kesalah-kesalahan yang aku buat, itu semua kesalahnku sendiri. Harusnya aku bertanggung jawab penuh atas kesalahan-kesalahanku. Harusnya ada begitu banyak perhitungan dan karma yang harus aku terima. Tapi karena kasih karuniaNya, harga yang harus aku bayar tidak lagi seberat yang seharusnya. Lagi-lagi kasih karuniaNya menyelamatkan aku. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...