Rabu, 17 Juli 2013

I Hear Your Voice (Korean Drama) Part 2



I'm really fall in love with this drama! OMG, since Nice Guy there's no new drama who catch my heart like this! Two thumbs up for this project!


Setelah jatuh cinta dengan pernyataan Lawyer Cha di episode 7, ternyata ketika aku nonton episode 8 dan seterusnya (sekarang di episode 12), setiap episode membawa 'sentuhan'nya tersendiri. Aku semakin suka sama drama ini semenjak nonton episode 8. Bahkan sampe nangis bombay (lagi) di depan komputer. Gimana ga nangis waktu mendengar pernyataan mamanya Hye Sung di episode 8 sebelum ia dibunuh sama Min Joon Gook??! Pelajaran yang bisa dipetik dari kata-katanya sungguh luar biasa hikss...

Ibu: “Hye-sung…kau mendengarku? Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Jika kau hidup seperti itu, maka seluruh dunia ini akan buta dan ompong”

Hye-sung: “Apa yang kau katakan?”

Ibu: “Semua orang yang menyakitimu, itu karena mereka iri. Karena kau sangat diberkati. Itu karena mereka iri. Jadi, jangan membenci mereka. Jangan merasa seperti itu, dan kasihanilah mereka.”

Hye-sung: “Ibu berada dipihak Do-yeon, kan?”

Ibu: “Berjanjilah.. kau tidak akan membenci seseorang sampai membuat hidupmu hancur. Saat manusia lahir ke dunia, hidupnya tidak cukup panjang untuk mengasihi satu sama lain, benarkan?”

Hye-sung: “Baikah. Aku mengerti.”

Ibu: “Baik. Itu baru gadisku….” 



Bayangkan, orang yang mau dibunuh masih bisa menasehati anaknya supaya ga benci dan mendendam sama orang yang akan membunuhnya. Bahkan dia ngomongnya dengan kepala berlumurah darah habis dipukul pake kunci inggris, trus tangan kakinya diikat, sambil nahan nangis, dan dibawah pengawasan langsung dari sang pembunuh. Dia bahkan tidak mengatakan apapun tentang keadaannya yang luar biasa terjepit. Kekuatan dari mana ya bisa bersikap seperti itu? Apakah ini hanya akal-akal'an drama aja? Hem, I think so... But, I don't think so...



Terus ketika Min Joon Guk ngasi tau alasan kenapa dia dendam sama Hye Sung, jawaban mamanya Hye Sung lagi-lagi membuat aku berurai air mata. She's really know what Forgiveness means.



Joon-guk : “Boss, kau lebih tabah daripada yang terlihat. Aku beritahu kau semuanya. Alasan aku menjadi seperti ini. Alasan mengapa aku menjadi musuh putrimu.

Joon-guk: “Kau harus tahu mengapa kau akan ku bunuh. Aku akan membunuhmu karena sepuluh tahun yang lalu, putrimu berdiri menjadi saksi dalam kasusku. Mengerti? Apakah itu membuatmu marah?”

Ibu: “Ya, aku marah. Fakta bahwa aku tidak mengetahui lebih banyak tentang putriku membuatku marah. Jika aku tahu dia gadis dengan keberanian yang sangat besar, aku akan mendoakannya lebih banyak lagi. Dan aku tidak akan sering memukulnya. Aku selalu terlalu kasar dengan ucapanku.”

Joon-guk: “Kau tahu semua yang akan aku lakukan sekarang. Apa kau takut?”

Ibu :“Aku tidak takut. Kau hanya tidak berharga dan aku kasihan padamu.”

Joon-guk tersulut emosi, “Tidak berharga? Kasihan?”

Ibu: “Kau hidup bertahun-tahun dengan membenci seseorang. Berapa lama kehidupan seperti neraka yang kau rasakan?”

Joon-guk : “Benarkah? Lalu aku kira putrimu akan hidup di neraka, sepertiku. Membenciku karena membunuh ibunya dan menunggu untuk balas dendam. Benarkan?”

Ibu : “Dia tidak akan hidup seperti itu. Aku tidak membesarkannya untuk menjadi tidak berharga sepertimu.”

Senyum Joon-guk menghilang, “Tutup mulutmu!” (And then, he kill Hye Sung mom's...)



Aku nangis ga karuan liat adegan ini. Kata-katanya lho, siapa ini yang nulis script nya?? Aku mau ketemu!! Bagus banget dia menuliskan script nya. Well, don't you know who's quote is that? It's Mahatma Gandhi's quote. Itu adalah jawaban Gandhi kepada Nehru, Perdana Mentri India, ketika ditanya mengapa beliau tidak mengambil tindakan atas kekerasan dan penjajahan yang dilakukan oleh Inggris kepada rakyat India? Salah satu aksi terkenal yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi sepanjang hidupnya adalah Silent movement. Dari siapakah Gandhi terinspirasi melakukan hal ini? Well, no other than Jesus :) 



Ternyata Gandhi pernah membaca Kitab Matius pasal 5-7. Bila kita baca pasal tersebut kita pasti segera tau bahwa itu adalah pidato Tuhan Yesus yang sangat terkenal. Pidato ini biasa dikenal dengan sebutan "Sermon on the Mount". Dan, aku baru saja tahu kalau ternyata Sermount on The Mount ini juga termasuk dalam 10 pidato terbaik dunia. Bahkan dijuluki sebagai Beatitudes. (singkatan dari Beautiful Attitudes)



Saat Gandhi baca ayat ini, beliau jadi penasaran banget sama Tuhan Yesus. Jadilah ia memutuskan untuk datang ke gereja supaya tau lebih banyak tentang Yesus. Saat itu, India sedang dijajah oleh Inggris. Merekalah yang menyebarkan agama Kristen di India. Maka Gandhi datang ke gereja-nya orang Inggris. Gandhi berangkat ke gereja dengan style-nya yang terkenal: kaos oblong, sarung, celana pendek dan kacamata bulatnya. Begitu beliau sampai di depan gereja, usher yang menyambut Gandhi di depan gereja melarang Gandhi masuk ke dalam gereja.  alasannya? Karena Gandhi dianggap memakai pakaian yang kurang pantas untuk masuk ke dalam gereja. Gandhi diminta untuk pulang ke rumah, mengganti pakaiannya dengan jas dan setelan rapi. Bahkan usher ini menyarankan Gandhi untuk berkunjung ke gereja orang India saja. What the heck??!! --"


Hari itu Gandhi TIDAK JADI  ke gereja! Dalam buku-nya Gandhi pernah menuliskan kejadian ini serta berkomentar: "Saya jatuh cinta dengan Yesus dan ajaranNya, tapi saya benci sama orang Kristen. Saya harap ketika saya nanti masuk surga, saya akan bertemu dengan kedua ushers tersebut"



Gandhi, bukan orang kristen. Tapi beliau melakukan dan mengikuti ajaran Yesus. Beliau yakin ia masuk ke sorga (terbukti dari tantangannya ke usher yang menolaknya hari itu). Seandainya saat itu kedua ushers yang sedang bertugas (aku tidak akan menyebut mereka sedang 'pelayanan' karena Tuhan tidak pernah mengajarkan adanya perbedaan secara fisik di dalam gereja nya) mengijinkan Gandhi masuk, mungkin sejarah akan menuliskan hal yang berbeda tentang Gandhi. Sebab banyak hal-hal yang dilakukan Gandhi, terinspirasi oleh Yesus. 

Jawaban Gandhi tentulah berasal dari ayat ini Matius 5 : 38-39
"(38)Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu" 

(Thanks to Ps. Jesse Lantang for this information ^^)


Bila seorang Gandhi aja bisa terinspirasi luar biasa sama ajaran Yesus, apalagi umat kepunyaanNya sendiri? Aku menemukan sesuatu yang menarik ketika aku melihat rumah duka ibu nya Hye Sung.


(itu di depan foto ada salib-nya)

Aku cari gambar yang jelas itu susahnya minta ampun. Semuanya fokus di tempat lain, itu cuma diliatin sekelebatan aja. Bahkan aku ga bisa capture soalnya ga punya program kaya gitu di komputerku. Salib. With a MAN hung on that cross. It make things clear. Itu sebuah simbol kecil yang mewakili dari mana si penulis mendapatkan inspirasi. Simbolik juga untuk menunjukkan dari SIAPA mama nya Hye Sung belajar mengatakan hal seperti itu. So powerful words! Ada kebenaran besar di balik kata-kata itu. Really fall in love with this drama ^^



(And it remind me with my own mom. Kata-kata mama nya Hye Sung waktu bilang, "semua orang yang menyakitimu itu karena mereka iri..karena kamu sangat diberkati. Itu karena mereka iri". My mom always said like that too. When I'm hurt because somethings I don't really understand, when somebody hurt me for no reason she's always give me those words. Makanya aku nangis sesenggukan baca kalimat itu, aku membayangkan mama ku yang bilang seperti itu)

And we go to episode 9...


Like mom like daughter! I really like Hye Sung in this episode! Dia menepati janjinya sama mamanya, bahkan dia mengajarkan ke Soo Ha apa yang diajarkan mamanya ke dia semenjak kecil. Sebegitu marahnya Soo Ha karena Joon Gook mebunuh mamanya Hye Sung, akhirnya dia berniat membunuh Joon Gook dengan tangannya sendiri supaya Hye Sung ga dihantui oleh keberadaan Joon Gook selama-lamanya. Soo Ha masih muda, dia masih mudah terbakar emosi. Yang dominan di dalam dirinya itu emosi, bukan akal sehat. Lagipula dia merasa terpojok, seseorang yang tidak bersalah meninggal karena kasus ayahnya. Dia merasa bertanggung jawab dan mau bertindak sendiri. Saat dia mau menusuk Joon Gook eng..ing..eng.. Datanglah Hye Sung dan dengan tepat waktu dia menghalangi pisau Soo Ha menusuk Joon Guk. Akibatnya pisau Soo Ha malah menancap di perutnya.

Well, kejadian ini akan terlihat biasa seandainya tidak disertai dengan kata-katanya Hye Sung. I really like this girl! Gotcha!


Hye-sung: “Hey, kau bodoh. Aku sudah mengatakannya, jika kau membunuh seseorang, kau buka lagi korban, tapi pembunuh. Mengapa kau tidak mendengarkan?”

Soo-ha: “Mengapa…? Mengapa kau….?”




Sebenernya adegan ini bisa bener-bener jadi endingnya mereka berdua seandainya Lawyer Cha ga dateng ke tempat mereka. Begitu mendengar suara Lawyer Cha Joon Guk memutuskan untuk lari. Tapi Lawyer Cha sempat melihat sosok Joon Gook dan seketika dia shock, karena terbukti dia telah membela seorang pembunuh di persidangan terakhirnya. Selama ini Hye Sung dan Soo Ha mengatakan kebenaran dan dia tertipu muslihat Joon Gook mentah-mentah.

(Lawyer Cha melihat Joon Gook)

(Hye Sung mencari Soo Ha)

(Lawyer Cha mengundurkan diri)

(Potongan tangan kri Min Joon Gook ditemukan di pemancingan)

(Soo Ha hilang ingatan)

Cerita mengalir dengan cepat setelah itu. Soo Ha menghilang, setelah keluar dari rumah sakit Hye Sung kembali menjadi "Pembela Umum 30 detik" seperti dulu saat dia belum ketemu Soo Ha, Lawyer Cha mundur dari jabatannya, Pengacara Shin dan Hye Sung ga bertegur sapa selama setahun lebih semenjak Hye Sung tertusuk dan kehidupan sepertinya aman terkendali selama satuh tahun. Lalu muncul berita bahwa ditemukan potongan tangan Min Joon Guk di tempat pemancingan dengan pisau yang memiliki sidik jari Joon Gook dan Soo Ha. Semua orang mencari Soo Ha tapi Soo Ha malah ditemukan hilang ingatan. Dia jadi tersangka pembunuhan Min Joon Gook dan Hye Sung yang selalu mencari Soo Ha selama Soo Ha menghilang memutuskan untuk menjadi pengacaranya. Kali ini Hye Sung bersungguh-sungguh dengan profesinya karena ia harus membuktikan bahwa Soo Ha tidak bersalah.





Mari lompat ke episode 12, karena aku kembali dikejutkan oleh line di drama ini yang super amazing.  Ada adegan dimana Hye Sung dan Pengacara Shin makan di warung tenda dekat kantor mereka lalu ketemu Do Yeon dan Hakim Kim disana. Hakim Kim memuji-muji Do Yeon karena ia kuat minum. Hye Sung yang tidak pernah mau kalah dengan Do Yeon langsung memesan soju lebih banyak dari Do Yeon. Well, seperti yang sudah di duga Hye Sung langsung mabuk. Tak disangka Do yeon juga mabuk tapi dia menutupinya dengan bersikap cool seperti biasa. Orang mabuk suka tanpa sadar mengatakan kejujuran yang mungkin dalam keadaan sadar tidak akan pernah mereka ungkapkan. Inilah yang terjadi saat Do Yeon dan Hye Sung mabuk. Wakakaka, lucu juga lho liat adegan ini...

(Awkward moment when they gathered up together)

(Hye Sung mabuk wakakakaka)

(Do Yeon juga, but she's pretend to be cool)

Hakim Kim lalu membahas pengalaman Hye Sung yang ia ceritakan ketika interview menjadi pembela umum (pengalamannya ketika ia menjadi saksi di persidangan kasus ayah Soo Ha). Hakim Kim ingin tahu kenapa Hye Sung menyesali kesaksian yang ia berikan saat itu? Harusnya kan dia bangga sama dirinya sendiri, sebab kesaksiannya membongkar kenyataan kasus pembunuhan yang disamarkan sebagai kecelakaan. Ternyata Hye Sung merasa kesaksiannya sia-sia. Sebab bukti yang ia bawa, yaitu ponsel yang ia acungkan di persidangan Joon Guk ternyata tidak memiliki bukti foto dimana Joon Gook memukuli ayah Soo Ha. Hye Sung hanya memotret sembarangan supaya Joon Gook tidak jadi membunuh Soo Ha. Cuma reaksi Joon Guk ketika melihat ponsel Hye Sung sudah mengungkapkan seluruh kebenarannya. Untuk itu bukti yang Hye Sung bawa sebenarnya tidak valid, itu cuma gertak sambal agar Min Joon Gook mengaku dan berhasil. Sebenernya aku suka dengan pernyatan Do Yeon dalam perbincangan ini.




Hye-sung: “Apa yang kau pikirkan? Itu cukup disayangkan bukan?”

Do-yeon: “Penyesalan? Aku penasaran apakah penyesalanmu sebanyak yang kurasakan”

Do-yeon melanjutkan, “Aku juga menyesalinya. Selama 11 tahun! Bahwa saat itu aku tidak bisa membuka pintu itu dan masuk ke dalam”

Hakim Kim: “Kau gadis itu?!”

Do-yeon: “Apa kau tahu mengapa aku sangat membencimu? Selama hidupku, kau adalah satu-satunya orang yang menjadi saksi dari semua kejadian memalukan dalam hidupku. Karena itu setiap kali aku melihatmu, kenangan yang menjijikan itu datang kembali"

Do-yeon: “Pada saat itu, apa kau tahu berapa banyak aku menyesalinya? Aku seharusnya masuk dan berdiri sebagai saksi. Kejadian itu, bahkan sampai sekarang, aku masih menyesalinya.”

Do-yeon: “Aku ingin membela diriku sendiri atas kejadian itu. Dengan segala cara. Sejak hari itu, aku keluar dari kelas kesenian dan berhenti berhubungan dengan teman-temanku. Aku belajar sangat keras untuk menjadi seorang jaksa. Aku ingin menunjukkan pada mu dan ayahku kalau apa yang aku lakukan saat itu adalah sebuah kesalahan. Itu bukan aku yang sebenarnya! Aku... selama 11 tahun, dengan cara inilah aku membela diriku sendiri. Apa kau tahu? 11 tahun!”



Hakim Kim dkk akhirnya tau bahwa saksi lain dari kasus Joon Guk adalah Do Yeon. Mereka semua terkejut dan langsung amazed dengan keadaan Do Yeon dan Hye Sung setelah mereka dewasa. Yang satunya berprofesi jadi pembela umum yang satunya akhirnya jadi jaksa. Memang unik ya hubungan Hye Sung dan Do Yeon ini. Karena masa lalu, mereka masing-masing akhirnya memutuskan untuk menjalani profesi mereka sekarang ini. Hye Sung yang dulunya dituduh melakukan kesalahan atas sesuatu yang tidak dilakukannya akhirnya memilih menjadi pembela umum dimana dia bisa membela orang-orang yang bernasib sama dengan dirinya dulu. Sementara Do Yeon yang dari dulu suka menuduh orang lain, tidak bisa mempercayai siapapun dan juga menyesali keputusannya untuk lari menjadi saksi dalam kasus pembunuhan akhirnya memutuskan untuk menjadi jaksa supaya kelak ia bisa menjebloskan orang-orang yang memang bersalah ke penjara.

Pengacara Shin: “Ini sebuah persahabatan yang menarik. Antara Do-yeon dan Hye-sung.”
Hakim 1: “Aku setuju. Aku tidak tahu ternyata ada cerita seperti itu.”
Hakim 2: “Mereka bertemu lagi sebagai Jaksa dan Pengacara.”
Hakim Kim: “Mereka mempunyai kebetulan yang sangat mengagumkan. Apa kau setuju?”
Pengacara Shin: “Well, orang mengatakan tidak ada yang namanya kebtulan, semuanya itu adalah kehendak Tuhan. Jika Tuhan mengijinkan dua orang bertemu kembali, pasti ada alasan mengapa dua orang itu harus bertemu kembali”

(Lawyer Shin)

Aku suka sekali dengan kata-kata pengcara Shin. So Wise. Meskipun kadang aku suka sebel sama dia tapi sebenenrnya aku tau kalo pengacara Shin benar dalam banyak hal. Dia sudah berpuluh-puluh tahun menjadi pengacara, aku rasa dia bisa membedakan mana orang yang jahat dan mana orang yang baik. Dia tau kapan orang mengatakan kebohongan dan kapan seseorang mengatakan kebenaran. Sedari awal dia juga sudah tahu kalau Joon Gook yang membunuh ibu Hye Sung, padahal persidangannya aja belum dimulai. You got the point this time, Lawyer Shin!

(Episode 8)

(Episode 11)

(Episode 11)

(Episode 12)

Perkembangan lain dari serial ini adalah hubungan Hye Sung dan Soo Ha. Akhirnya Hye Sung naksir Soo Ha! hahahahahahaha... Aku ga mau terlalu membahas bagian ini karena bisa satu artikel sendiri kalau mau membahasnya :p Aku suka sekali dengan perkembangan hubungan asmara mereka. Aku bukan tipe orang yang menyetujui hubungan noona - dongsaeng tapi sang penulis mampu meramu kisah asmara mereka sehingga layak untuk disetujui dan direstui oleh para penonton. Bahkan bisa dikategorikan so sweet sekali kisahnya Hye Sung sama Soo Ha ini ^^ 



Sepertinya aku pun mulai menyukai Lee Jong Suk! Padahal awalnya amit-amit jabang bayi deh sama dia >.< Ketika seorang aktor mampu membawakan perannya dengan baik bahkan bisa menjelma menjadi tokoh yang ia mainkan, well orang sepertiku yang awalnya antipati akhirnya juga bisa bersimpati. Great job Lee Jong Suk! Aku sekarang mulai  koleksi foto-fotomu lho xixixixixi.....





Tinggal 6 episode lagi!! Ga sabar untuk tahu kemana drama ini akan bermuara. (Cieh bahasaku! Jijay banget) Aku pribadi berharap happy ending. Aku ga suka cerita yang menggantung, twist ending apalagi sad ending. Semua kisah pasti dirancang untuk berakhir dengan bahagia. Kalau endingnya tidak bahagia maka kisah itu pasti berjalan dengan tidak semestinya atau tidak sesuai dengan yang dirancangkan. Tapi penulis di Korea itu punya kebiasaan jelek, mereka pinter banget bikin opening story, konflik dan segala macam di tengah cerita tapi mereka bodoh sekali bikin ending. Aku berharap I Hear Your Voice punya ending yang tidak mengecewakan (finger cross)

(Bonus Picture)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...