Selasa, 09 Mei 2017

Aku Padamu Pak Ahok!


Hari ini Indonesia harus mengakui pada dunia, betapa lemahnya keadilan dan penegakan hukum yang seadil-adilnya untuk rakyat. Bahwa Indonesia masih lebih memilih suara mayoritas dibanding hukum yang seadil-adilnya. Bahwa hukum ternyata masih berpihak pada kepentingan SARA maupun golongan. Bahwa patung dewi keadilan yang matanya tertutup dan memegang timbangan untuk tidak melihat pelaku dan benar-benar mendengarkan kesaksian dua belah pihak ternyata hanya jadi hiasan ruangan semata —bukan simbol keadilan dan kejujuran.


Hari ini Pak Ahok resmi divonis hukuman 2 tahun penjara atas tuduhan penistaan agama.

Hari ini aku berduka dan bersedih luar biasa untuk seorang politikus —yang aku ga pernah kenal secara pribadi, boro-boro mau kenal..ketemu aja ga pernah! Tapi semenjak mendengar sepak terjang beliau melalui TV, bagaimana beliau bekerja keras membantu rakyat, menyelamatkan dana APBD untuk rakyat dan menegakkan keadilan untuk rakyat miskin, aku langsung jatuh hati..

Tulisan ini khusus untuk Bapak Basuki Tjahaja Purnama alias AHOK, salah satu Gubernur Jakarta keturunan Chinese yang beragama Kristen.

Aku ga akan terlalu bahas bagian politiknya, karena jujur aja aku GA NGERTI POLITIK sodara-sodara. Yang pengen aku bahas lebih tentang karakter, keberanian dan ketangguhan beliau dalam menghadapi kebencian, ketidaksukaan, permasalahan, fitnah, pembunuhan karakter, penistaan dan tuduhan-tuduhan ga berdasar yang menjatuhkan beliau selama menjabat sebagai gubernur.

Tidak ada satu orang pun yang kehidupannya menyentuh aku luar biasa —dan seringkali membuat aku menangis, selain Pak Ahok. Satu-satunya sosok yang mampu buat aku sebegininya cuma Tuhan Yesus. Kali ini aku menemukan manusia dengan hati yang sama, karakter yang mirip banget, dan nilai hidup yang tinggi seperti Yesus, dan orang itu adalah Pak Ahok.

Semua ke'pahlawan'an Ahok pastinya banyak yang tahu. Aku ga akan menulis ulang satu-persatu. Banyak artikel yang sudah merekam bahkan menunjukkan dengan lebih terperinci juga mengungkapkan bukti nyata kinerja Pak Ahok selama ini. Biarlah artikel-artikel itu berbicara lebih banyak dibanding pengetahuanku yang terbatas ini. Sama seperti banyak orang yang terinspirasi oleh kehidupan jujur beliau, aku pun punya pengalaman pribadi yang mengesankan berkat melihat teladan hidup seorang Ahok.

Sudah bukan rahasia bahwa kelemahan besar seorang Ahok adalah latar belakangnya yang keturunan Chinese dan menganut kepercayaan minoritas —yaitu agama Kristen. Hal ini membuatnya dibenci dan dimusuhi, dipanggil kafir, dan beliau ditentang menjadi gubernur periode berikutnya hanya karena pihak lawan menyuarakan "tidak mau memilih seorang pemimpin dari agama lain", sementara secara kinerja jelas-jelas Ahok JUJUR dan sudah memberikan hasil yang NYATA. Tapi hanya karena agama dan etnis yang tidak bisa diubah oleh Ahok, ia ditolak. 

Tahukah kalian bahwa penolakan berdasarkan sesuatu yang ga bisa kita ubah itu MENYAKITKAN? Aku tahu banget rasanya. Ahok ga bisa mengubah jati dirinya yang lahir dari keturunan Chinese. Ahok bahkan ga bisa mengubah keyakinannya sebab keputusan memeluk agama itu merupakan Hak Asasi Manusia yang paling asasi.

Lagipula Kristen masih masuk agama yang diakui negara kan? Bahkan warga keturunan Cina pun masih merupakan warna negara Indonesia asli! Bayangkan ketika Hak Asasi Manusia yang paling asasi ini kemudian dimentahkan dan diubah. Hanya karena emosi dan reaksi mayoritas suatu golongan? Ini jelas melanggar konstitusi dan dasar negara kan?

Aku pernah mengalami penolakan hanya karena penampilan dan latar belakang keluarga. Aku ditolak karena aku jelek. Aku ditolak karena aku lahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai pegawai swasta. Bukan dari seorang ayah yang punya pabrik. Meskipun aku bekerja keras, berusaha bekerjasama menunjukkan hasil nyata dari kesungguhan dan keseriusanku, aku tetap ditolak. Kembali karena alasan tadi: wajah dan keluarga yang ga bisa aku ubah. Aku tetep ga lulus. Bahkan aku dibandingkan dengan pihak lain yang secara penampilan cantik dan bahenol tapi kerjaannya ga halal. Bahkan jelas-jelas berkecimpung dalam dunia yang tidak beretika. Bagi seorang perempuan, penolakan karena penampilan fisik dan latar belakang keluarga itu MENYAKITKAN! Terutama dibanding-bandingkan dengan cara seperti itu. 

Aku mampu menghadapi kesakitan hati karena penolakan ini berkat melihat reaksi Pak Ahok ketika beliau menghadapi penolakan bertubi-tubi dari kalangan mayoritas maupun radikal. Terutama saat melihat kekalahaan beliau di Pilkada 2017 kemaren.

Pilkada 2017 lalu, ketika Pak Ahok dinyatakan resmi kalah dari pasangan Anies-Sandi merupakan titik perubahan sudut pandang seorang Debra mengenai penolakan. Pak Ahok yang dengan rendah hati, penuh senyum, bahkan terlihat menerima kekalahan dengan tulus, bahkan sempat berkata "Percayalah, kekuasaan itu Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil. Jangan sedih. Tuhan selalu tau yang terbaik" sukses 'menyentuh' hatiku dan membuatku melihat langsung bagaimana iman itu mampu mengubah keadaan. Pak Ahok ga pernah kotbah, ga pernah masuk gereja untuk promosi diri atau minta dukungan, beliau bahkan menghindari tergabung dalam gereja manapun selama mencalonkan diri menjadi gubernur. Tapi beliau 'berkotbah' melalui cara hidupnya, bahkan melalui kekalahannya. Kotbah yang aku dengar ga ada yang mampu menandingi hidup benar yang ditunjukkan oleh Ahok. 

Buatku sekarang, penolakan itu ga lagi menyakitkan. Seperti kata pak Ahok, saat satu pintu ditutup, Tuhan akan buka pintu yang lain. Tidak ada dead end dalam Tuhan, yang ada adalah new life start over, karena Ia selalu tau yang terbaik.

Kalau ditolak berdasarkan penampilan dan latar belakang aja uda menyakitkan, apalagi ditolak karena agama dan etnis? Ketika semua jasa pak Ahok dan kerja keras beliau ga lulus hanya karena alasan seperti itu, hal ini bukan lagi menyakitkan. Ini MENGERIKAN. Ini bertentangan dengan Indonesia yang sangat majemuk. Kalo Ahok yang sebegitu berjasanya bisa disesah seperti ini, apalagi orang-orang kaya aku gini?

Itulah kenapa aku begitu berduka. Sepertinya negara ga bisa melindungi hak asasi saya sebagai warna negara.

Tapi ketika hari ini semua orang bersedih untuk pak Ahok, saat semua orang marah melihat ia mengalami ketidakadilan, saat banyak ibu-ibu dibuat menangis, dan banyak tokoh-tokoh Indonesia ikut menyuarakan kekecewaan atas vonis pak Ahok, adakah beliau terlihat seperti semua pendukungnya? Adakah beliau terlihat sedih? Adakah beliau terlihat tawar hati, kecewa dengan Tuhan, atau bahkan marah pada pihak-pihak yang berlaku tidak adil kepadanya? Hari ini orang-orang bersedih untuk Pak Ahok, tapi pak Ahok nya sendiri malah tersenyum. Beliau bahkan sempat ngasi tanda V waktu di foto begitu nyampe Rutan Cipinang. 


Di penjara, para staff langsung sibuk minta foto bareng, begitupun beliau menyanggupi bahkan sempat pasang muka lucu. Ga ada sedikitpun beliau memperlihatkan kesedihan, kemarahan, dan kepedihan hati. Pak Ahok seakan tau bahwa apapun yang terjadi, beliau akan menghadapi semuanya dengan lapang dada. Di atas semuanya itu, beliau sepertinya sadar beliau aman. Beliau ada dalam lindungan Tuhan. Beliau berserah sekaligus menghadapi semuanya dengan BERANI. Tidak ada dakwaan, tuduhan, dan kecurangan yang mampu menakuti mental "martir" seorang Ahok. 


Karena itulah beliau bukannya makin tersudut, tapi beliau malah semakin bersinar. Dimanapun pak Ahok berada, Pak Ahok adalah permata yang berharga. Situasi dan kondisi tidak mempengaruhi beliau sedikitpun. Mungkin orang-orang di Rutan bahkan senang kedatangan Ahok, Rutan mereka ga akan sama lagi. Aku percaya sekali, dimanapun Ahok berada beliau pasti jadi berkat. 

Baru saja kemarin aku denger kotbah tentang BERKAT dari Ps. Billy Lantang. Arti berkat yang sesungguhnya bukanlah materi. Berkat yang ditulis di dalam Alkitab ga ada sangkut-pautnya sama sekali dengan harta, uang dan semua yang termasuk materi. Tapi Berkat yang sesungguhnya adalah transformasi hidup seseorang. Masalah boleh banyak, masalah mungkin tidak pernah hilang, masalah mungkin tidak ada habisnya, tapi saat kita berubah oleh karena masalah itu, itulah Berkat. Karena seringkali justru berkat datang dalam kemasan yang ga enak dilihat. 


Bukankah Ahok contoh nyata orang diberkati Tuhan luar biasa? Hidup beliau mengubah standard hidup banyak rakyat Indonesia. Hidup beliau mengubah semangat juang orang-orang yang dulunya putus asa akan masa depan Indonesia menjadi orang-orang yang lebih berani memperjuangkan apa yang benar ga cuma diam saja. Bahkan beliau mengubah saya yang dulunya susah menerima penolakan jadi mampu melihat penolakan dari sudut pandang yang berbeda. Dan kalau saya belum cukup, apakah bunga, lilin dan balon kurang menunjukkan kekuatan hidup benar dari seorang Ahok? 

Akhir kata aku mau meng-copy status dari pendeta kesayangan  —Pak John Panggabean di Facebook hari ini, status beliau mewakili banget isi hati yang terdalam:

"Pak Ahok engkau pengkotbah terbaik abad ini. 
Aku harus belajar lebih banyak darimu. 
Kantormu adalah mimbarmu.
Rumahmu adalah mimbarmu.
Bahkan ruang sidang itupun adalah mimbarmu.
Dimanapun engkau berada itulah mimbarmu"

#Ahokpengkotbahterbaikabadini

Kalau ditanya, kenapa susah-susah nulis beginian untuk pak Ahok? Kenapa repot-repot ngikutin berita politik padahal ga ngerti politik —dan sebelumnya malah anti? Selama ini aku selalu jadi silent reader. Takut mau nulis. Tapi hari ini aku kepuengeeennnn banget nulis tentang Ahok. Bagaimana hidupnya menginspirasi hidupku. Mungkin keliatannya aku belani banget gitu ya, sedari tadi bacain berita di twitter, facebook, dan blog-blog lain yang isi nya tentang Ahok supaya bisa nulis tentang beliau, kaya kerjaan uda kelar aja.

Simple nya sih karena itulah dampak seorang Ahok. Beliau seperti virus yang ga bisa dicegah penyebarluasan-nya. Untuk orang-orang yang masih waras dan mau mikir, beliau adalah legenda yang selama ini ditunggu-tunggu. Beliau adalah terobosan yang dinantikan banyak pihak. Jadilah tegar seperti Ahok (ngomong sama diri sendiri ini). Jangan jadikan beliau cuma bacaan atau berita yang bisa dibicarakan sesaat. Mulailah ingin tau lebih banyak tentang keadaan negara ini. Dulu aku salah satu orang yang ga pernah peduli politik dan segala perkembangan negara. Keberadaan Ahok mengubah segalanya. Sekarang aku selalu mau tahu, aku banyak baca untuk tahu lebih dalam dan aku menemukan banyak ancaman bagi bangsa ini ke depannya. Orang bilang perubahan diawali dengan keinginan untuk berubah dan MAU TAHU. Yuk, mulai sekarang mulai lebih peduli :)

Mari sekarang meneladani cara Ahok hidup dan bekerja. Jangan biarkan beliau berjuang sendirian. Memalukan kan kalau Ahok yang dibilang 'mereka' kafir itu sekarang di penjara sementara kita semua pendukungnya cuma bisa bilang kasihan? Paling enggak tiru cara kerja dan cara hidupnya. Punya hati yang mencintai Indonesia seperti beliau. Dan jangan lupa di doakan juga :) 

Saat menuliskan ini pun, aku harus sering berhenti untuk nge-lap ingus yang terusan pengen eksis. Sebesar itulah pengaruh Ahok buatku, dan aku yakin buat banyak orang lain juga :) 

Tetep kuat ya pak Ahok, doa kami semua menyertaimu. Terima kasih telah menunjukkan cara hidup benar dalam level yang tidak main-main. Anda membuktikan bahwa melakukan Firman Tuhan memang mampu mengubah dunia! *sudah..sudah.. nanti ga berhenti ini nangis-nya kalo bahas Ahok terus*


Note:
Anyway aku nulis ini setelah kerjaanku selesai, jadi ga ada acara gaji buta atau korupsi jam kerja!

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...