Selasa, 14 Maret 2017

Korean Drama : The Legend Of The Blue Sea


Drama Profile

Working Title: The Legend of The Blue Sea < 푸른 바다의 전설 >

Genre: romance, fantasy, comedy

Director: Jin Hyeok [Doctor Stranger, The Master's Sun, City Hunter, Shining Inheritance]

Writer: Park Ji Eun [The Producers, My Love From The Star, My Husband Got Family]

Episodes: 20 (tentative)

Network: SBS

Production: Culture Depot

Airing date: 16 November 2016 - 19 January 2017

Filming process: live shooting


Aku barusan nonton The Legend of The Blue Sea

Ya ga barusan juga sih. Uda agak lama cuma baru sempat nulis review-nya sekarang hehehe. Beneran loh tahun 2016 emang "The Year with The Best Drama Productions" ever! Seriously, tahun 2016 layak di apresiasi karena drama-dramanya yang luar biasa. Kerasa banget bedanya dengan tahun 2017. Sampai bulan Maret 2017 ini aku belum menemukan drama yang bener-bener bikin kecanduan. Belum ada drama yang bikin greget sampe gimana gitu.

Oke, back to Legend Of The Blue Sea, seandainya drama ini ga main berbarengan dengan Goblin mungkin aku bisa jatuh cinta gila-gilaan sama drama ini. Aku suka banget inti cerita drama ini. Walaupun sama ngayal-nya kaya Goblin, but overall this drama is good ^^



The Legend of The Blue Sea mengisahkan pasangan yang sangat unik yaitu manusia dan mermaid. Fantasi banget ya hahaha, tapi dikemas dengan cantik dan indah. Ga kalah dengan Goblin, cinematography drama ini juga cantik —walaupun belum bisa mengalahkan Goblin sih.



Drama ini bercerita tentang seorang anak manusia dan mermaid yang bertemu di pantai. Mereka hidup di jaman dahulu kala —era Joseon. Keduanya akhirnya jatuh cinta —klise ya tapi justru disini bagus-nya, kalo ga pake jatuh cinta masa mereka cuma sebatas temen? Kan ga lucu. Anyway, akibat dari halangan dan rintangan yang menghadang, cinta mereka susah untuk disatukan. Berawal dari sebuah adat dimana manusia-nya harus dijodohkan, mereka terpaksa berpisah. Tapi berpisah bukan perkara mudah untuk manusia, karena manusia selalu punya memori —kenangan, yang membuat mereka menderita ketika perpisahan terjadi. Si mermaid ga ingin manusia yang ia cintai menderita karena selalu mengingat diri-nya, maka ia menghapus ingatan pria yang ia cintai. Gimana caranya? Dengan mencium nya di dalam air.


My God, I feel Goblin's vibe here wakakakaka. Mirip banget ga sih dengan cara Grim Reaper membuat Sunny ingat siapa dirinya di masa lalu? Bedanya, the kiss works in the other way. Kalo Grim Reaper mencium Sunny supaya ingat masa lalu-nya, sementara mermaid mencium pasangannya untuk menghapus ingatan masa lalu seseorang. Well, sebenernya banyak kesamaan dalam kisah The Legend of Deep Blue Sea dengan Goblin, kadang sampe bikin deja-vu hahaha. Walaupun diwujudkan dalam manifestasi yang jauh berbeda, tapi dua-duanya bagus dan menarik untuk disimak.


Setelah hilang ingatan, si anak manusia —bangsawan bernama Kim Dam Ryung, tumbuh dewasa dan menjadi Kepala Daerah di kota-nya tinggal. Suatu hari ketika sedang inspeksi, ia mendapat undangan dari seorang nelayan kaya raya —Lord Yang. Ia baru saja menangkap ikan duyung (si mermaid yang kemudian diketahui bernama Se Hwa) di laut, dan menawannya di rumahnya. Mengetahui niat busuk Lord Yang yang ingin membunuh Se Hwa, Kim Dam Ryung menolong Se Hwa dan melepaskannya. Merasa berterima kasih dengan kebaikan Kim Dam Ryung, Se Hwa mengulurkan tangannya ke Kim Dam Ryung untuk berterima kasih. Saat tangan mereka bersentuhan, keduanya merasa sudah mengenal satu sama lain sejak lama. Yup, mermaid yang ditolong Kim Dam Ryung adalah mermaid yang sama yang ia cintai ketika ia masih kecil dulu. Kim Dam Ryung lupa, tapi Se Hwa ga pernah lupa siapa Kim Dam Ryung.

Lee Min Ho as Heo Joon Jae :))
Joon Ji Hyeon as Sim Cheong

Jaman berpindah ke era modern, dimana hidup seorang con artis (penipu yang suka menyamar) super ganteng bernama Heo Joon Jae (Lee Min Ho). Dengan kepandaian-nya menghipnotis korban penipuan-nya, dia sukses mendulang banyak uang ketika melancarkan aksinya. Bahkan ia menjadi buronan polisi dan dicari banyak orang kaya —yang tidak lain adalah para korban penipuannya hahahaha. Sementara itu jauh di dalam laut, hidup pula mermaid yang wajahnya mirip dengan Se Hwa. Sementara Heo Joon Jae sendiri wajahnya persis dengan Kim Dam Ryung. Apakah mereka reinkarnasi?


Well, just like love stories in drama world, yes they do reincarnation. Tapi kenapa mereka reinkarnasi, apakah di masa lalu terjadi sesuatu? For Drama's sake, yes there's a tragedy in the past. Another Goblin's vibe rite? LOL. Di masa lalu, Kim Dam Ryung ingat kembali siapa Se Hwa dan masa lalu mereka. Namun itu ga membuat mereka bisa bersatu begitu saja. Lord Yang rupanya mendendam dengan Kim Dam Ryung karena melepaskan Se Hwa dari tangannya. Untuk membalas-nya, Lord Yang menyusun siasat untuk memisahkan Kim Dam Ryung dari Se Hwa. Segala cara ia tempuh sehingga pada akhirnya ia berhasil membunuh Kim Dam Ryung yang mati-matian melindungi Se Hwa. Lalu apakah Lord Yang akhirnya berhasil mendapatkan Se Hwa? Nope, karena Se Hwa lebih memilih mati dibanding hidup tanpa Kim Dam Ryung. Ia bunuh diri. Another cruel fate, huh?


Uniknya cerita ini ga berhenti di situ aja. Mereka berdua kemudian reinkarnasi di masa kini. Sebagai Heo Joon Jae dan Sim Cheong. Walaupun masih tetap dengan keadaan yang sama —satunya mermaid satunya manusia biasa. Anehnya, meskipun mereka reinkarnasi dan saling tidak mengenali satu sama lain, mereka sekali lagi jatuh cinta ketika bertemu lagi. Kaya-nya mereka emang terlahir untuk saling mencintai. Takdir. Hal semacam itu lah. Dan sekali lagi, halangan dan rintangan selalu berusaha memisahkan mereka. Bahkan Lord Yang di masa lalu kini juga be-reinkarnasi menjadi Ma Dae Young —seorang pembunuh bayaran yang dicari polisi.

Di masa kini, sang mermaid masih memiliki kemampuan unik yang sejak dulu ia miliki —dimana ia bisa menghapus ingatan orang yang dia cintai dengan mencium bibirnya. Sim Cheong (si mermaid) —yang setelah ratusan tahun akhirnya bertemu lagi dengan Kim Dam Ryung —atau Heo Joon Jae, kembali menghapus ingatan Joon Jae setelah pertemuan pertama mereka. Sepertinya meskipun terlahir kembali as a total stranger, their fate keep repeating



Beda-nya, diri mereka yang sekarang mampu mengingat masa lalu. Tepatnya Heo Joon Jae yang mampu mengingat masa lalu-nya. Sementara si mermaid a.k.a Sim Cheong enggak. Itu juga ga lepas dari campur tangan Kim Dam Ryung yang juga bisa melihat masa depan. Intinya, Kim Dam Ryeong di masa lalu dan Heo Joon Jae di masa kini mampu berkomunikasi lewat mimpi dan saling mengirimkan pesan —maupun warning. Hal ini membuat Heo Joon Jae menyadari bahwa sejarah akan berulang. Akhirnya —mau tidak mau, Heo Joon Jae dan Kim Dam Ryung harus saling bekerjasama agar masa lalu mereka yang tragis ga terulang kembali.

Endingnya? Klise dong. Sejarah tidak berulang dan mereka akhirnya bisa hidup bahagia.


Lalu kalau cuma begitu doang kenapa aku bilang bagus?

Karena aku menyukai proses mereka sejak bertemu pertama kali, jatuh cinta, berpisah, terlahir kembali, saling bertemu kembali, lalu saling mengenal satu sama lain, jatuh cinta sekali lagi, saling mengetahui identitas masing-masing, hingga akhirnya mereka bisa bersatu. Aku menyukai beberapa variable yang ditambahkan dalam kisah cinta antara Heo Joon Jae dan Sim Cheong:

1. Mermaid hanya bisa mencintai satu orang seumur hidup-nya.

Legenda ini awalnya bikin aku inget dengan cerita Twilight mengenai imprint yang harus dialami oleh Jacob Black —si manusia serigala. Imprint adalah keadaan yang membuat manusia serigala jatuh cinta sejak pandangan pertama dengan pasangan-nya. Imprint bersifat mengikat dan tidak bisa dihilangkan. Sekalinya imprint, akan terus imprint sampai salah satu di antara mereka mati. Hal ini mirip dengan yang dialami Sim Cheong pada Joon Jae. Kalau Jacob Black ga bisa memilih orang yang akan ter-imprint olehnya, Sim Cheong bisa. Yang aku dapat dari metafora ini adalah betapa manusia sangat mendambakan kisah cinta tipikal jaman dahulu kala. Dimana satu orang akan terus setia dengan pasangannya, apapun yang terjadi. Tanpa interupsi dan interfensi dari pihak lain. Masih banyak manusia yang berharap bisa mencintai dan saling setia akan satu sama lain seperti para mermaid ataupun manusia serigala. Aku suka metafora ini —metafora tentang mermaid yang hanya bisa mencintai satu orang selama hidup mereka dan bakalan mati kalau orang yang mereka cintai ga balik mencintai mereka.


Di jaman sekarang apakah masih ada cinta model begini? Adakah manusia yang mau memperjuangkan cinta-nya seperti ini? Tipe cinta yang total dan habis-habisan? Metafora ini seperti menggambarkan arti komitmen yang sesungguhnya dalam hubungan antar manusia. Kalau komitmen berarti terikat sekali untuk selamanya. Saat komitmen itu dilanggar, maka kamu mati. Marriage is one way ticket. No turning back. Ketika Sim Cheong berani keluar dari laut dan mencintai manusia, maka saat pria itu ga balik mencintainya —atau dengan kata lain: ketika dia berhenti memperjuangkan cinta nya untuk orang itu, dia mati. There's no way back. Love yang mereka jabarkan dalam kisah ini adalah Love level pernikahan. Saling mencintai tingkat suami dan istri. Yang penuh komitmen, bukan cuma perasaan.

Arti cinta sekarang sudah bergeser jauh sekali sehingga cinta rasanya irreplaceable. Mudah digantikan dengan benci, dengan uang, dengan kemarahan, dengan kekecewaan, dengan ego, dengan orang lain dll. Aku suka bagaimana penulis drama ini berusaha mengingatkan setiap kita bahwa mencintai satu orang untuk selamanya bisa dilakukan kalau kita mau memperjuangkan dan mempertahankan cinta itu.

2. Kekuatan Menghapus Ingatan

Mermaid-nya kali ini luar biasa. Dia bisa menghapus ingatan manusia! Later, I know that her skill to erase people memories is the only way she had to protect herself. Mermaid bisa menghapus ingatan manusia dengan menyentuh tangan orang yang ingin dia buat lupa. Itu bener-bener gift yang dia butuhkan sih. Jadi begitu ada manusia yang melihat wujud aslinya, dia harus menghapus ingatan orang itu supaya melupakan apa yang ia lihat. Kan gempar pastinya kalau ada yang mengungkap keberadaan mereka.


Tapi untuk membuat semuanya makin dramatis, ketika dia menghapus ingatan orang yang ia cintai, kelebihan ini bukan digunakan untuk melindungi dirinya sendiri. Kelebihan ini ia gunakan untuk melindungi orang yang ia cintai dari rasa sakit. Entah rasa sakit karena mengetahui identitas-nya, entah rasa sakit karena dicintai mermaid seperti dia, atau rasa sakit karena mereka harus berpisah. Sementara dia akan menjadi satu-satunya orang yang memiliki kenangan itu —sekaligus menahan sendiri rasa sakitnya. Untuk itu dia menggunakan ciuman-nya —alih-alih tangannya, khusus untuk menghapus ingatan orang yang ia cintai. To show how she love that person. Tsaahhhh...! Dramatis bangettt ya drama ini?! Isookk ae penulisnya ini hahahahahaha. Nice idea anyway <3

But, is that the best solution to heal the pain? Meskipun hilang ingatan tentang si mermaid, Kim Dam Ryung ga pernah mencintai istri yang dijodohkan dengannya di masa lalu. Bukankah Ji Eun Tak juga mengalami penderitaan yang sama ketika ia melupakan Kim Shin? Aku suka kata-katanya Heo Joon Jae waktu dia akhirnya ingat kembali semua ingatan yang di hapus oleh Sim Cheong. Dia bilang kalau meskipun ingatan itu menyakitkan, meskipun ingatan itu membuat dia menderita tapi dia ga mau melupakan apa-apa. Dibanding dia ga bisa mencintai Sim Cheong lagi karena dia lupa, lebih baik dia inget dan mencintai Sim Cheong dengan sepenuh hati walaupun itu menyakitkan.


Hal ini membuatku sadar, bahwa sering kali aku juga begitu. Sering kali ketika aku sakit hati, patah hati, kecewa, marah dan tawar hati, aku pengen melupakan semuanya dan cuma inget hal-hal yang indah aja. Seandainya dalam otak kita ada tombol Ctrl+Alt+Del, kayanya tombol itu bakalan korslet saking sering-nya kita pake untuk membuang semua ingatan buruk dalam hidup kita. Sayangnya otak manusia ga bekerja seperti itu. Ga ada seorangpun yang punya kekuatan macam Cheong. Bahkan orang yang dihapus ingatannya oleh Cheong aja milih untuk ga dihapus ingatannya. Sama juga kaya drama Goblin, ketika Grim Reaper menyangka dia sudah menghapus ingatan Sunny —tapi ternyata Sunny masih inget semuanya, si Sunny bilang ke Grim Reaper "Gimana aku bisa melupakanmu dan mengingat hal-hal yang happy aja? Sementara dalam ingatan yang menyakitkan itu, ada kamu. Dan setiap kejadian yang melibatkanmu adalah saat-saat yang membahagiakan buatku walaupun kamu menyakiti aku" Drama ini punya materi yang sama tentang arti penghapusan ingatan.


Manusia memiliki memori. Dan memori inilah yang membuat manusia berkembang. Semua aktivitas manusia adalah kumpulan dari memori yang tersimpan dalam otak. Bayangkan kalau manusia kehilangan ingatannya mengenai cara menggosok gigi. Suddenly blank gitu. Yah ga gosok gigi akhirnya. Semua kegiatan manusia dari pagi sampai malam adalah kumpulan memori. Sama dengan memori yang menyakitkan, kita akan ingat bagaimana rasanya mencintai dengan sepenuh hati. Di saat bersamaan, kita akan belajar bahwa dengan mencintai sepenuh hati kita mungkin akan belajar membunuh ego —dan itu menyakitkan. Itu yang sering dihindari oleh banyak manusia. Keengganan membunuh ego. Akibatnya perpisahan dan luka hati. Namun beberapa orang rela sakit demi orang yang mereka cintai. Kerelaan itulah yang membuahkan ketulusan dan keinginan untuk bertahan walaupun terasa menyakitkan.

3. Ada satu pernyataan dari Joon Jae, "Apa kamu menyesal bertemu denganku dan mengalami nasib malang yang sama seperti di masa lalu?"


Pertanyaan ini sangat menarik buatku. Saat kita sedih dan patah hati, kita sering kali merasa menyesal.

"Ngapain sih dulu mau ama dia? Kalau tau akhirnya begini, lebih baik sejak awal ga usah ketemu sekalian aja. Aku nyesel mutusin untuk bisa sama dia".

Well, itu pernyataan yang sering terlontar setelah patah hati. Tapi ada juga kenangan-kenangan yang mau kita ulang sekali lagi walaupun tau ending nya bakal buruk —karena kita menaruh nilai lebih atas kejadian itu. Drama ini ngajak penontonnya untuk grow up. Walaupun Sim Cheong dan Heo Joon Jae tau resiko pertemuan mereka kembali mungkin akan membuat mereka mengalami perpisahan sekali lagi —tapi mereka ga menyesali itu. Mereka memaknai hal itu dan bekerja keras agar kali ini ending-nya berbeda.

Ketiadaan penyesalan membuat seseorang jadi positive dan menuntun mereka pada keberhasilan. Sama seperti dalam kehidupan nyata. Jangan menyesali semua yang sudah terjadi. Maknai saja semua yang terjadi, jangan menyesali menyesali ga mengubah apa-apa selain membuat kita berkubang dalam keterpurukan. Maknai dan terus maju —jangan menyerah. Ketiadaan penyesalan mengubah keputusasaan menjadi harapan. Saat kita menjadi positive maka hal positive yang akan terjadi.

4. Perbedaan Manusia dan Mermaid

Awalnya mungkin pasangan manusia-mermaid tercipta akibat legenda "The Little Mermaid" yang super sedih itu. Tapi yang aku tangkap dari perbedaan ini adalah, well manusia itu berbeda. Sama seperti manusia dan mermaid yang berbeda seperti bumi dan langit, laki-laki dan perempuan pun jauh berbeda seperti bumi dan langit. Jangan salah paham, I don't believe mermaid is exist. I don't think human and mermaid can be together in the real world. It's just another metaphor. Yang penting bukan membandingkan-bandingkan antar satu sama laiun —dan membesar-besarkannya perbedaannya. Tapi seperti teladan Sim Cheong dan Heo Joon Jae, they are trying hard to make it work. Mereka bekerjasama untuk tetep bersama meski mereka jauh berbeda.


Dalam hubungan pun seperti itu. Ketidakcocokan bukan alasan seseorang berpisah. Sampai selamanya tidak ada manusia yang selalu cocok. Kita semua berbeda —karena kita diciptakan Tuhan unik dan tiada duanya. Asal kita memiliki kemauan dan usaha untuk mau bekerjasama, perbedaan itu bukan halangan. In the end, Sim Cheong dan Heo Joon Jae mampu mengatasi perbedaan mereka dan hidup bahagia bersama. Kalo mereka bisa, kenapa yang sesama manusia ga bisa?

5. Air Mata Mermaid menjadi Mutiara


I love this one! Dalam kisah ini, Sim Cheong punya sistem "kekebalan" lain yang melindungi keberadaannya. Setiap ia menangis, airmatanya akan berubah menjadi mutiara. What a bless lol. Agak maksa sih ya sebenernya, karena yang bisa membuat mutiara kan kerang. Tapi sepertinya penulis mengambil ilham dari metabolisme kerang. Mutiara terbentuk saat tubuh kerang dimasuki kotoran dari luar. Meskipun kesakitan luar biasa saat tubuhnya terkena kotoran tapi kerang mengubah kotoran tersebut menjadi mutiara.

I think, pesan yang sama ingin disampaikan melalui kisah Sim Cheong. Air mata yang mengalir mungkin akibat dari rasa sakit yang ga bisa dilukiskan oleh kata-kata. Air mata adalah bahasa tubuh yang mengungkapkan kesedihan yang tidak kasat mata. Tapi air mata itu bisa menjadi "mutiara" saat kita ga menyerah dan terus berusaha. Sama seperti kerang, ia mengubah kotoran "Rasa sakit" menjadi pengalaman berharga yang tidak ternilai. Setiap manusia pernah sakit hati, menangis, terluka, dan disakiti, tapi bukan berarti itu menjadi garis akhir. Menjadi akhir hidup. Terkadang anugerah Tuhan datang melalui air mata. They called it, blessing in disguise. Are you on your worst condition? Are you crying overnight? It's okay. You can turn your tears into the most beautiful pearl :)


Aku juga menyukai metafora mutiara putih dan mutiara pink. Kalau menangis karena sedih, air mata akan berubah jadi mutiara putih. Tapi kalau menangis bahagia, air mata akan berubah menjadi mutiara pink. Saat orang sedih lalu menangis, itu biasa. Tapi saat seseorang begitu bahagia sampai menangis? Kita mungkin bisa menghitung dengan jari kapan-kapan saja hal itu terjadi. Dalam hidup ini, jadikan setiap hal di hidup kita bermakna. Entah itu saat yang menyakitkan, saat yang membahagiakan, saat yang berat, atau saat hidup terasa terlalu santai dan menjemukan untuk dijalani. Waktu adalah satu-satunya hal yang ga bisa dibeli atau diulang. Karena itu jangan buang-buang waktu hanya untuk sedih berkepanjangan, marah lama-lama, apalagi mendendam. Jangan buang waktu untuk hal-hal yang sudah terjadi. Terima kenyataan, dan terus maju. Move on. Saat kita terus berjalan, bekerja keras mengubah sudut pandang yang negative kepada yang positive, tangis bahagia itu bisa terjadi kapan saja. Because your mind, your heart, and your body works together to bring you happiness —more than that it's give you meaning and hope. And that's all that's matter ^^


Kisah ini punya begitu banyak pelajaran tentang hubungan yang sangat bagus. Di jaman sekarang dimana seseorang dengan mudah meremehkan komitmen hanya karena perbedaan, uang, popularitas, pengakuan dari orang lain —well dengan nonton drama ini kita seperti dikembalikan pada jalan yang benar. Drama ini membuatku teringat lagi akan dasar sebuah hubungan. Belajar menjadi dewasa dalam menjalani hubungan, karena komitmen dan pernikahan adalah satu kesatuan. Sementara komitmen dan pernikahan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang dewasa. 


Okay it’s only drama. Kenyataan memang ga se-drama film korea. Tapi berapa banyak yang sekarang suffering dalam menjalani hidup dan mempertahankan hubungan dengan orang yang dicintai? Mungkin tantangan yang dihadapi kebanyakan orang di dunia nyata bukanlah pembunuh, bukan kenyataan bahwa pasangan kita putri duyung, mungkin taruhan-nya juga bukan nyawa sendiri —mungkin halangan kita adalah ego, status, materi, suku, cara berpikir, gambar diri, kedewasaan dll. Nah, drama ini bisa sedikit mengingatkan bahwa love is about two people working together to make it works. Not just lovey dovey things we do together. Not about beauty, sexy body, even not about your face! Walaupun penampilan yang rapi, bersih, dan menarik bisa sangat membantu. Kedewasaan juga terpancar dari cara berpakaian dan bersikap. Manusia bagaimanapun lihat yang di depan mata, jadi penampilan harus dijaga —tapi bukan yang utama dan bukan segalanya. Relationship it’s about loving, understanding, sacrifice, caring, listening —on repeat.

Aku merasa jatuh hati dengan drama ini juga karena pasangan Sim Cheong-Heo Joon Jae banyak mengingatkan aku sama pasangan Grim Reaper-Sunny. Masa lalu mereka, reinkarnasi lalu ketemu lagi di kehidupan berikutnya, bener-bener mirip. Untuk ending, aku jauh lebih menyukai ending The Legend of The Blue Sea daripada Goblin. Memang sih banyak adegan yang terkesan dipaksakan atau terlihat banget supaya bisa happy ending, tapi buatku itu sepadan dengan proses-nya. Bahkan di tengah-tengah cerita —terutama di ending, banyak plot twist bertebaran. I really love it! Sayang banget drama ini harus tayang berbarengan dengan Goblin, kalau enggak aku sudah pasti menggilai drama ini sama kaya aku tergila-gila sama Goblin.


Last but not least, thank for reading my review. I hope these article helpful and useful to you all. God bless and have a nice day ^^



Note: Let's take time to adore Lee Min Ho as a super handsome con-artis






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...