Jumat, 30 Desember 2016

New Year's Eve Reflection

Welcome 2017!!
Oke, belum —sekarang belum 2017, masih Desember 2016, aku tau hahaha
Ga sangka ya sudah ada di penghujung 2016 —benar-benar penghujung, dan akan memasuki 2017.
Well, another year has gone by..
So, untuk memperingati kedatangan tahun 2017,tahun ini aku melakukan hal yang GA PERNAH aku lakukan sebelumnya —bikin refleksi.
Sejujurnya sangat berat bikin refleksi untuk tahun 2016, karena tahun ini merupakan tahun yang sangat berat untuk dijalani. Dan demi apa —dibanding semua tahun, aku memilih tahun 2016 untuk di refleksi? 

Mungkin justru karena tahun ini beratnya minta ampun untuk di jalani, aku jadi punya pikiran untuk merefleksi hidupku. Suddenly so(k) wise gitu ceritanya. Berat loh mengisi berbagai pertanyaan refleksi di bawah, tapi aku memaksa diri sendiri untuk menjawab sampai akhir —padahal ga wajib hahahaha...


Anyway, check this out: My reflection for 2016!



20 questions for a New Year’s Eve Reflection

1. What was the single best thing that happened this past year?

Actually, there's a lot of "best thing" in this year. Tapi kalau disuru memilih satu, aku mau milih hari ulang tahun-ku yang ke 28 sebagai jawaban. Sebenernya kalau mau jujur, aku paling males menghadapi ultah-ku di tahun ini. Selain angka 28 yang bikin ngeri  —karena artinya aku sudah tua!, perasaanku juga campur aduk. Aku harus terbiasa dengan 'status' baru —ehem, single maksudnya

But, it turn out so well  —unexpectedly.


Aku diundang ke pesta ulang tahun teman yang secara ajaib kembar dengan tanggal ulang tahun-ku. Jarang banget lo aku nemu teman yang ultahnya sama kaya aku. Sejauh ini cuma artis-artis —ciehh, yang share tanggal yang sama kaya aku. Beyonce and James Bay. Jadi bener-bener ajaib menurutku  kalo aku nemu temen dengan tanggal ulang tahun yang sama. Singkatnya, aku ke rumahnya dan disana kita kumpul bareng dengan semua teman gereja yang lain.

We really have a great time together! We eat together. We talk. We playing game together. We laugh laugh laugh and laugh! Di saat aku berpikir bahwa malam ini ga akan bisa lebih baik lagi, sesuatu yang lebih baik terjadi. Mereka ngasih surprise! It's just a small surprise. They just surprised me with a cake and singing "Happy Birthday" together. Sebenernya surprise-nya ditujukan untuk si tuan rumah, tapi karena tanggal ulang tahun kita sama, aku kecipratan gitulah. And it really touched my heart. Deeply. I can't cry that time  —because I'm shock (kok aku juga dikasih, itu pikiranku waktu itu hahaha), but it really really really touch my heart. Yeah, it's not much. But it means so much!


Pasca broken heart  —yang terjadi beberapa bulan sebelumnya, keberadaan teman-teman buesaarr artinya buat aku. And I never feel enough to say thank you for God that day. I feel blessed and loved by Him A lot.

2. What was the single most challenging thing that happened?

Ke Bangkok dadakan! hahahaha

Perencanaan-nya cuma sebulan sebelumnya, secara keinginan untuk berangkat juga super mendadak hahaha. Tapi semua itu terasa benar dan tepat karena aku punya seseorang untuk diajak 'gila' bersama hahaha. Meskipun harga tiket pesawatnya kemahalan, itu ga menghentikan niat-ku untuk tetep berangkat. And yes, it's challenging! Soalnya aku dan partner gila-ku merencanakan pergi ke tempat-tempat yang jauh di hari pertama. Sebenernya cukup takut dan pesimis dalam hati. But we did it!


Semuanya berjalan lancar en aku jadi punya banyak kenangan indah.

Sebenernya perjalanan ini diadakan untuk "melarikan diri" dari rumah. Dari Surabaya. Dari Indonesia. Dari kenyataan tepatnya hahaha. It's so hard to be home. Karena semua yang ada di rumah (di surabaya tepatnya) mengingatkan aku ke seseorang  dia-yang-namanya-tidak-boleh-disebut *apaansi* hahaha. Kemanapun aku pergi, kenangan itu kaya menghantui dan meneror. Sementara waktu aku pengen pergi sejauh mungkin, supaya waktu aku kembali, semuanya akan terasa berbeda. 

Dan "homesick" membuat harapanku —tujuanku jauh-jauh ke Bangkok, menjadi kenyataan. Saat aku balik ke Surabaya, semuanya sudah beda. NowI can live my life. I can see everything in different side.

Anyway kenapa aku malah curhat?! hahahaha. Intinya perjalanan ke Bangkok ini bener-bener menantang dan menyenangkan! But, this journey teach me that nothing feels like home.

3. What was an unexpected joy this past year?

My summer holidays. Yah, sebut saja liburan lebaran. Pasca patah hati, aku emang banyak menghindari waktu nganggur atau liburan. Aku cenderung lebih suka hari-hari kerja —karena aku jadi punya banyak kesibukan. Awalnya takut banget mau liburan. Mau ngapain coba selama liburan seminggu?? Kejutannya, liburan lebaran tahun ini malah sangat menyenangkan. Memang aku ga ke Bali seperti tahun-tahun sebelumnya, ga yang heboh dan berpetualang yang sampe gimana. Kali ini aku paling jauh cuma ke Malang. Trus sisanya pergi dari mall ke mall. Cafe ke cafe. Nonton bioskop. Makan all you can eat


Tapi entah kenapa, aku luar biasa seneng.

Kalau orang-orang menganjurkan untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman selepas patah hati, itu emang bener. I enjoyed my simple holidays with my friends. I can laugh as hard as I can. I can eat all the food I want to eat. I spent my days with them without thinking about my broken heart. I just being myself. En tiba-tiba liburan sudah selesai. Tiba-tiba waktu kerja sudah di depan mata. My days feel so fast with them. And once again, I always thankful with God for this. For my precious people in my life.

4. What was an unexpected obstacle?

What else? My broken heart experience of course hahaha

Sebenernya dibilang ga diduga sama sekali kurang sempurna ya. Aku sudah menduga something bad will happen jauhhh sebelum hari H. Tapi aku meyakinkan diriku kalau itu cuma perasaan takut yang berlebihan. En just before time, I do have a bad feeling too. Tapi meskipun sudah sejak lama punya intuisi kesana, bukan berarti saat itu terjadi aku ga sedih. Aku ga kaget atau aku ga depresi. Rasanya masih tetap mengejutkan dan menyakitkan. I experienced broken heart before. Not just once. Twice. But never like this. NEVER like this. Do you ever think that your world suddenly stop turning?


Hari itu, aku merasa semunya berhenti. Aku merasa aku ga bisa kemana-mana. Untuk pertama kalinya, aku bener-bener kepengen mati. Mati sungguhan. Dulu, waktu patah hati aku juga rasanya pengen mati. Tapi aku ga pernah sungguh-sungguh. Itu cuma dampak kemarahan sesaat. Tapi bener-bener serius mempertimbangkan untuk mati? Baru kali ini aku merasakannya. Aku merasa bisa mati kapan aja karena sedih. Pengalaman sebelumnya —ketika aku putus, aku selalu bisa tidur pulas. Ga peduli sesedih apapun pengalaman hidupku sebelum ini, aku selalu bisa tidur di malam hari. Hari itu, aku ga bisa tidur barang sedetikpun. Hampir 48 jam aku ga tidur sama sekali. Tiap aku berusaha tidur, kepalaku penuh dengan pikiran-pikiran mengerikan. Aku capek dan ngantuk luar biasa. Mataku bengkak karena terus-menerus nangis, tapi aku ga bisa tidur sama sekali. Untuk pertama kalinya dalam hidup, aku insomnia.

Baru setelah sekitar 48 jam —aku lupa, akhirnya aku ketiduran di kursi. Itupun harusnya aku ga ngantuk. Tapi aku mendadak ga sadarkan diri dalam waktu singkat. Ga secepat pingsan, tapi itu mungkin karena badanku sudah ga bisa menahan lagi. Aku emang ga ngapa-ngapain, tapi mentalku lelah luar biasa. Aku juga belum makan, aku cuma makan roti selembar dalam 48 jam. Bahkan saat aku akhirnya ketiduran, setelah itu waktu tidurku ga pernah sama lagi. Aku terus-menerus kebangun di tengah malem. Aku ga pernah tidur senyenyak dulu. Sepertinya insomnia ini mulai berjangkit.

To deal with this broken heart experience, it's the hardest obstacle in my life...

5. Pick three words to describe this past year.

Shocking

Blessing and,

Renewing Mind

6. What is something you did this year that you think you will remember for the rest of your life?

Ketika aku memutuskan untuk bangkit dari keterpurukan karena patah hati —my God, bahasanya alay hahahaha

Sepertinya semua jawaban ga akan lari jauh-jauh dari ini. Karena ini bener-bener kejadian yang mengubah banyak hal dalam hidupku. 

To be honest, it's HARD to wake up every morning and doing my daily things. It's HARD to meet people and answer their question. It's HARD to live after that day

Kalau dulu aku suka ketawa karena banyak emo atau meme tentang mantan, sekarang aku tau betapa pedih dan nyesek-nya arti di balik meme-meme itu. Ga jarang ketika kerja —ketika lagi serius bikin laporan, tiba-tiba aku nangis ga jelas dan merasa sangat sedih. Aku takut buka sosmed. Aku takut membaca apapun yang ditulis dan di share disana. Di saat yang sama aku juga penasaran tingkat dewa. Tapi aku ga berani menunjukkan sedikitpun apa yang aku rasakan melalui medsos. Ketika beritanya sudah tersebar —yang juga karena medsos, aku memutuskan untuk ga menjadikan medsos tempat aku mengekspresikan apapun.

Aku belajar arti nya galau dengan elegan —jijay alay hahahaha. Dibanding menunjukkan kegalauan secara terang-terang an, aku memilih nge-post hal-hal yang lucu. Yang terbalik dengan kondisi hatiku sesungguhnya. Aku diem seribu bahasa. Awalnya bahkan susah sekali untuk cerita. Susah sekali untuk share ke orang lain. Itu seperti mengulang kejadian yang menyakitkan berulang-ulang. Aku memilih melakukan hal-hal yang terbalik dengan suasana hatiku. Aku melarang diriku larut dalam keinginan untuk marah. Untuk menunjukkan semua perasaanku. Yang paling susah adalah melawan keinginan untuk larut dalam kesedihan dan keterpurukan. Keputusan untuk move on, itu yang paling BERAT. Sampai rasanya mustahil. Berpikir hal yang sebaliknya dari logika-ku dandari perasaan-ku, menyangkali diriku sendiri, wow itu super susah!

Melakukan hal-hal yang sebelumnya aku OGAH melakukannya —itu luar biasa beratnya. Tapi aku terus melawan semua keinginanku sendiri. Aku memutuskan melawan diriku sendiri berbulan-bulan. Aku melawan rasa kangen. Melawan rasa sedih. Melawan rasa pengen diperhatikan. Melawan keinginan untuk sedih berlarut-larut. Melawan keinginan untuk dibela. Melawan keinginan untuk dimengerti. Melawan keinginan untuk unjuk perasaan. Melawan keinginan untuk dimengerti Tuhan. Melawan keinginan untuk menyalahkan orang lain, diri sendiri —ini yang paling suah, dan menyalahkan keadaan.


Aku belajar untuk melenyapkan keinginanku dan belajar mengerti keinginan-Nya. Belajar menerima kenyataan dan perkara yang Dia ijinkan terjadi —ini adalah struggle paling BERAT yang harus aku hadapi pasca putus. Memutuskan untuk merelakan deadline-ku, keinginan-ku, harapan-ku, dan perencanaan-ku dengan kehendak-Nya.

Mengubah pikiranku. Itu keputusan yang ga akan pernah aku lupakan sepanjang hidupku. Sampai detik ini, aku masih berproses dalam hal ini. Karena mengubah pikiran ga terjadi dalam semalam. Ga serta merta berubah hanya karena aku mau. Butuh banyak sekali proses. Tapi bisa mencapai keputusan itu —mau mengubah pikiranku, aku bener-bener merasa itu pencapain yang berharga.

7. What is something you accomplished this year that you are proud of?

Baca Alkitab 5 pasal setiap hari!


Oke, sebenarnya ini ga dimulai sejak awal tahun. Baru bulan November kayanya aku memulai aktivitas ini karena diajak sama Vanny. Jadi aku diajak untuk ikut group yang mewajibkan anggotanya untuk baca 5 pasal setiap hari. Katanya sih dalam 52 hari kita sudah bisa menyelesaikan Alkitab kalau ga pernah bolong sama sekali. Karena ini mengharuskan aku baca Alkitab setiap hari, aku tertarik untuk ikut. Sebelumnya juga baca Alkitab sih, tapi ga pernah 5 pasal sekaligus dan seringkali bolong-bolong. Cuma setelah ikutan group ini, aku jadi termotivasi karena punya banyak rekan untuk baca Alkitab. Setiap hari kita juga diwajibkan untuk report setiap selesai membaca 5 pasal. Puji Tuhan, sejak hari pertama memulai sampai hari ini aku belum pernah bolong sehari-pun. I'm a little bit proud of it! hehehehehehe

8. What were the best books you read this year?

Wohoo! I love this question! Meskipun susah untuk dijawab ternyata hahahaha

To be honest, aku ga terlalu banyak baca buku tahun ini. Aku juga jarang bikin review. Aku juga ga sesering tahun lalu beli buku. Jujur aja tahun ini aku lebih banyak nonton film and nonton drama Korea wahahaha. Soalnya film bioskop tahun ini beneran bagus-bagus. Kalau disuru nyebutin film apa yang bagus tahun ini, aku bisa nyebutin banyak judul dalam sekejap hahahaha. 

Film WAJIB tonton!

Ga ketinggalan drama Korea-nya! Kaya nya tahun ini jadi golden years buat pecinta drama korea seperti saya. Habis drama yang diputer sejak Januari sampai Desember mayoritas bagus semua. Bikin kecanduan setengah hidup.

Drama Favorite soalnya ada Bo Gum :p

Sementara untuk buku, aku super malu untuk mengakui kalau aku cuma berhasil bikin 2 review buku dalam setahun! Memalukan banget! Parah! Padahal aku ngaku-nya pecinta buku. Abal-abal abis kan jadinya hahahaha. Buku yang aku baca juga ga sebanyak tahun lalu. Mungkin aku terlalu banyak menghabiskan waktu dengan drama Korea, jadilah buku-buku ku terabaikan. En akir-akir ini aku justru malah membaca ulang Twilight Saga. Jiahhh. Tapi kalau disuruh milih best book, ternyata aku memilih New Moon dari Twilight Saga sebagai jawaban.

Oke, artinya bukan dua cinta.. please!

Kenapa? Karena kisah New Moon seperti mengingatkan aku dengan kisah-ku sendiri. Kisah kami sama. Mungkin bukan secara spesifik. Tapi lebih ke arah perpisahan seketika yang membuat segalanya berubah. Bella menginginkan Edward kembali dan terkabul. Aku ga menginginkan hal yang sama seperti Bella, dan terkabul. Aku suka ungkapan yang digunakan dalam buku kedua Twilight Saga ini, "New Moon". Bulan Baru. Mungkin akhir yang bahagia ga selalu seperti yang aku harapkan, mungkin itu berarti sesuatu yang baru. New Moon. Dan kenapa itu bukan berarti akhir yang bahagia? Bella dan aku sama-sama punya akhir yang bahagia, but in many different way :)

9. With whom were your most valuable relationships?

My Family

This year I learned that no one can love you and accept you completely like your family do.


Tanpa keluarga yang selalu men-support, memberikan kekuatan dan penerimaan yang ga bersyarat, mungkin aku ga akan sanggup bertahan.

10. What was your biggest personal change from January to December of this past year?

Kalau dalam kacamataku sendiri, perubahan terbesar adalah aku jadi lebih percaya diri.

Seringkali, aku ga menyukai diriku sendiri apa adanya. Setiap kali aku liat kaca, aku punya 1001 kritik atau bahkan hinaan untuk diriku sendiri. Entah itu secara fisik maupun kepribadian. Aku cenderung males liat kaca di depan umum. Karena aku malu dengan diriku sendiri. Apalagi kalau mau keluar rumah, aku selalu resah dan berpikir; 

"Do I look okay? Do I look beautiful?"


Semuanya makin menjadi-jadi saat aku patah hati. Aku jadi membenci semua yang ada di diriku. Aku bahkan benci sama hidupku. Akibatnya aku jadi takut sama banyak hal. Yang paling parah adalah aku takut ketemu orang lain. Tapi mau sampe kapan aku menghindar untuk ketemu orang lain? Cepat atau lambat toh pasti ketemu. 

Aku cukup banyak menghakimi diri sendiri, karena itu aku jadi takut ketemu orang lain aku takut dihakimi orang lain. Saat aku tau sumber masalahku, aku belajar untuk berhenti menghakimi diri sendiri dan mulai belajar untuk menerima diriku sendiri. 

And I did it. Aku mulai berani lihat cermin sambil bilang kalau: it's okay to not okay
It's okay to crying overnight. 
It's okay to fall hard, you can rise up and walk again. 
It's okay to admitted that you're not strong enough. You need a helper. You need a savior. You need a friend! 

Dan ketika aku sudah bisa menerima keadaan dan diriku sendiri, maka penerimaan secara fisik akan terjadi dengan sendirinya. Aku mulai bisa lihat kaca sambil bilang aku suka apa yang kulihat. Walaupun aku sadar mukaku dari sononya judes —even my mom admitted it, aku ga terganggu lagi dengan hal-hal seperti itu.  I didn't hate myself anymore. I try to love it.  Because who will love me if I'm not?

Judes -  With fav bro, Johan LOL

Aku mulai paham bahwa aku ga bersaing dengan siapa-siapa di luar diriku —maksudnya dengan orang lain. Aku hanya bersaing dengan diriku yang dulu. Aku mulai bongkar foto lamaku dan aku bandingkan dengan aku yang sekarang. And I smiled —widely. I much better now. So I'm happy.

Aku di tahun 2008, WKWKWKWKWK

Aku rasa itu titik perubahannya —ketika aku merasa jauh lebih baik saat ini dibanding di masa lalu. Meskipun aku habis patah hati parah. Meskipun aku habis hancur habis-habisan. Meskipun aku habis dihina serendah-rendahnya. Satu yang aku yakini dengan kuat, aku merasa lebih baik saat ini dibanding kapanpun. Karena semuanya bekerja sama untuk membuat aku lebih dewasa. Awalnya aku selalu ingin kembali ke masa lalu. Ke masa sebelum putus. Tapi saat aku belajar menemukan diriku sendiri, aku sadar kalau semua proses hidupku membawa aku ke aku yang sekarang. En itu lebih baik dari sebelumnya.

Aku di tahun 2016, BETTER lah yaa :)) hahaha

Penerimaan diri membuat aku ga khawatir dengan keberadaan orang lain. Ga membuatku takut ketemu sama orang lain lagi. Karena aku ga saingan dengan orang lain, aku saingan dengan diriku yang lama. Kalau semakin hari hidupku lebih baik, kepribadianku semakin baik, karakterku semakin dewasa. 

Then I'm fine. I'm growing. I'm happy. I'm better. And the most important is I'm beautiful..the way I am ^^

11. In what way(s) did you grow emotionally?

Kalau boleh sedikit puitis, semua jawabannya bisa diwakilkan lewat lirik lagunya NDC Worship yang  "Tak Sedetikpun".


"Karya-Mu sempurna ajaib dan mulia

Penyertaan-Mu buktikan kasih-Mu kepadaku
Ku agungkan Engkau Yesus Termulia 
Kasih-Mu terindah selamanya"

Saat dengerin lirik lagu ini, aku menyadari kalau aku harus berhenti berteriak kepada Tuhan untuk mengabulkan permintaanku. Aku harus percaya bahwa karyaNya sempurna walaupun tidak seperti yang aku rencanakan. Aku berhenti meminta Tuhan melakukan sesuatu agar semua berjalan sesuai rencana-ku —atau deadline-ku. Aku berbalik dengan mempercayakan hidupku dalam rencana-Nya. Bahwa penyertaan dan kesetiaanNya dalam hidupku sudah cukup membuktikan kalau rencanaNya pasti indah. Aku pikir aku ga sanggup menghadapi patah hati yang seperti ini. Aku pikir susah untuk bangkit dari sesuatu yang seperti ini. Tapi Tuhan memampukan aku menghadapinya. Aku ga pernah berusaha untuk jadi kuat. Tapi Tuhan menguatkan aku.


Note : Bahkan ketika beberapa orang —yang tau betul apa yang sudah aku alami, mengirim pesan pribadi ke aku untuk bilang kalau mereka kagum dan mereka bangga sama aku karena setelah semua yang aku alami, aku ga hancur dan malah menunjukkan aku wanita yang kuat, aku wanita yang tegar dll —aku cuma bisa shock. Karena kalau tahu behind the scene-nya, aku ga merasa seperti itu

Aku percaya, bahwa setiap pergumulan yang aku hadapi, Tuhan punya rencana. Dia bisa menggunakan proses hidupku untuk memberkati orang lain. 

12. In what way(s) did you grow spiritually?

In a broken way

There's a phrase on a book who hit me most, it said:

"There's no other authentic way forward, but a broken way" - Ann Voskamp


13. In what way(s) did you grow physically?

Grow physically? Kaya nya badanku ga bisa berkembang yang sampe gimana-gimana ya. Yang pasti sekarang aku tambah kurus!! hahahahahaha

14. In what way(s) did you grow in your relationships with others?

Tahun ini aku banyak diajar untuk mengalah. Mengalah bukan spesialisasiku hahaha. Aku anak pertama yang cenderung suka ngatur dan suka melakukan apa yang aku suka sekehendak hatiku. Kalau aku sudah punya keinginan A, aku susah dibelokkan. Kalau masih bisa dibelokkan, berarti aku ga terlalu menginginkan hal itu. Dan orang-orang yang paling sering kena dampaknyanya pastilah keluarga ku. Aku paling susah ngalah sama keluarga. 


Tapi tahun ini aku diajar habis-habisan untuk mengalah. Banyak keadaan yang membuatku terpaksa mengalah. Aku belajar bahwa mengalah itu bukan supaya kita menang, mengalah itu lebih seperti mengetahui kemenangan di saat yang tepat dengan alasan yang tepat. Mengalah itu bukan tentang aku menang dan orang lain kalah. Mengalah artinya membunuh ego untuk menang sendirian. Karena menang yang sesungguhnya itu justru milik bersama. Bukan kemenangan namanya kalau kita cuma menang sendirian.

Sepertinya gampang buat dibicarakan ya tapi dalam praktek-nya, well.. susahnya minta ampun!!

15. What was the nicest thing someone did for you this year?

Diberi kepastian! hahahahaha. Wanita selalu suka dikasi kepastian. And there's one man give me that one.


Beliau memberikan kepastian kalau aku punya masa depan. Kalau aku masih punya harapan. Kalau aku tidak melakukan kesalahan seperti yang selalu aku tuduhkan ke diriku sendiri selama ini. Kalau aku berharga. Kalau aku cantik. Kalau aku layak dicintai. Kalau aku layak mendapatkan yang terbaik.

16. If you could change one thing that happened this year, what would it be?

Nope. I don't want to change every single thing!

Thank to Signal (Korean Drama) for teach me about this. Melalui drama Signal aku menyadari bahwa mengubah masa lalu berarti mengubah seluruh rentetan kehidupan, bahkan mengubah masa depan. Terkadang hal itu ga membuat semuanya jadi lebih baik. Karena ketika sesuatu berubah, yang lain ikut berubah. Intinya tetap impas. Misalnya, dengan mengubah masa lalu si A ga jadi mati. Tapi demi memenuhi garis kehidupan yang sudah digariskan, orang lain akan mati untuk menggantikan A. Hal itu ga hanya merugikan tapi juga lebih menyedihkan.


Well, aku ga merasa hidup ini sepenuhnya seperti itu. Tapi itu seperti kiasan. Yang sudah terjadi, berarti itu memang seharusnya terjadi. We can not change our past. Tapi satu yang pasti, hal itu terjadi bukan kebetulan. Mungkin aku merasa bersalah. Mungkin aku merasa itu kebodohan. Mungkin aku menyesal sampai pengen mati. Tapi itu ada untuk membuatku mengalahkan semua rasa bersalah, rasa benci pada diri sendiri, dan berbagai penyesalan yang mengiringinya. Everything work together for good.

17. What was your single biggest time waster in your life this past year?

Semua waktu ku yang kupakai untuk galau dan bermuram durja. Untuk sedih berlebihan dan membenci diri sendiri. Untuk marah dengan keadaan. Untuk mider sampe ga bisa tidur berjam-jam. Untuk memikirkan hal-hal ga penting. Untuk khawatir pada hal-hal yang di luar kuasaku. Untuk takut akan sesuatu yang belum terjadi.

Percayalah aku banyak menghabiskan waktu ku untuk melakukan kebodohan-kebodohan ini sepanjang tahun.

18. What was the best way you used your time this past year?

Laugh with my friends. I never get enough with this.

Beberapa orang mempertanyakan —bahkan menertawakan, keputusanku untuk gabung di Youth Bethany Choir tahun ini. Yah setelah putus tepatnya. Mereka merasa aku ketua-an. Mereka merasa aku kurang kerjaan. Mereka bilang aku malu-malu'in dll. Termasuk mamiku. Mami menentang banget aku gabung disana. Banyak orang menuding aku macem-macem. Aku kesepian lah. Aku mau cari berondong lah. Aku ga punya temen lah. Efek jomblo dll dll dll. Tapi aku GA PEDULI. 


Aku tau apa yang aku lakukan. Aku punya alasan ku sendiri, dan aku ga perlu persetujuan atau restu dari orang lain. Walaupun dalam kasus mamiku, aku tetep ngasi pengertian. Aku juga ga mau peduli orang mikir apa. Buatku, obat paling mujarab untuk menyembuhkan segala rasa sakit adalah tertawa. Joy. BYC adalah tempat aku bisa melayani sekaligus tertawa dengan sukacita. 

Aku menciptakan suasana yang kondusif untuk diriku sendiri supaya aku sembuh. Aku mengusir waktu-waktu negatif yang mendominasi dengan ketawa bareng temen-temen dan pelayanan bersama. Karena sukacita itu pilihan. Sukacita bergantung dari bagaimana aku menyikapi masalahku, bukan karena ketiadaan masalah. 

19. What was biggest thing you learned this past year?

Identitas Diri. Aku banyak belajar tentang diriku sendiri tahun ini. 

"If you compete with others you become bitter. If you compete with yourself you become better"


Itu sudah jadi prinsip hidupku sekarang. Aku belajar untuk melihat segala sesuatu dari kacamata yang benar. Karena bagaimana aku melihat diriku sendiri harus sama seperti bagaimana Tuhan melihat aku. Kalau itu belum selaras, artinya identitas diriku belum benar.

Proses itu juga membuat aku belajar mengenal diriku sendiri. Terutama mengenali karakter-ku dengan lebih baik lagi. Aku belajar bahwa hal-hal yang belum Tuhan kasih ke aku saat ini, itu bukan karena Tuhan ga ngasi yang terbaik. Tapi itu berarti karakter-ku belum cukup untuk membuat aku menerimanya. Aku harus terus berjuang memperbaiki diri. Sampai aku punya kapasitas yang cukup untuk menerima SEMUA yang sudah Tuhan janjikan.

20. Create a phrase or statement that describes this past year for you.

Waduh kalau disuruh bikin kalimat sendiri aku ga punya ide sama sekali untuk sekarang ini hahaha. Tapi aku punya satu phrase yang cocok banget untuk menggambarkan tahun ini untuk aku, yaitu:

Rome 8 : 28

“And we know that all things work together for good to them that love God, to them who are the called according to his purpose.” 

Aku bener-bener dikuatkan oleh ayat ini sepanjang tahun 2016. Ayat yang selalu mengingatkan aku bahwa Tuhan ga pernah mengijinkan permasalahan atau rintangan terjadi tanpa tujuan. Semua pasti untuk mendatangkan kebaikan ^^


Akhirnyaaaaa semua pertanyaan berhasil aku jawab. Walaupun dalam beberapa pertanyaan aku harus mikir super lama dan harus banyak mengingat-ngingat, tapi semuanya selesai! Yeayy —cheers for myself

Melalui tulisan-tulisanku di atas, aku jadi menyadari bahwa tahun 2016 emang berat. Hahahaha. Tahun 2016 bukan tahun yang mudah untuk dijalani —yah tahun-tahun sebelumnya juga ga mudah-mudah amat sih. Tapi tahun ini aku merasa extra berat dibanding sebelumnya. Kejutannya, itu malah membuat aku makin bersyukur. Tahun ini Tuhan seperti mengajari aku bahwa: "It's not about you but it's all about Me"


Fokus hidupku selama ini adalah bagaimana aku bahagia. Bagaimana aku mencapai keinginan dan harapanku. Agenda hidupku adalah aku. Semuanya tentang aku. Aku memikirkan semua berdasar dari kebijaksanaanku sendiri. Apa yang menurutku baik dan sangat baik. Tahun ini aku diajar bahwa hidup yang sesungguhnya bukan tentang aku. Bukan tentang aku bahagia atau enggak Tapi tentang apa yang baik menurut Tuhan buat aku. Apa yang sangat baik menurut Tuhan buat aku. Apakah Tuhan disenangkan atau tidak karena hidupku. Karena ketika prioritasnya Tuhan, kesenangan ku ga lagi berarti. 

Itu. Yang. Membuat. Semuanya. Jadi. Luar. Biasa. Berat. 

Still a longggg way to go. Setelah 2016 ini masih ada 2017. Proses nya masih berlanjut. Tapi kalau tahun 2016 —yang buatku super mengerikan ini aja bisa dilalui berkat penyertaan dan kesetianNya yang sempurna, apa yang harus aku takutkan untuk tahun 2017? Aku sekarang penuh harapan. Aku super penasaran dengan apa yang akan Tuhan lakukan dalam hidupku di depan. 

Akir kata, THANK YOU JESUS for 2016. It's all good. It's all great. 
Can't wait to have a better experience with You in 2017!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...