Kamis, 18 Agustus 2016

Upcoming Animation Movie: Red Heels and The 7 Dwarfs



“Tackling the inconvenient truth”


Hello again!
Ini merupakan update tercepat setelah sekian lama :D


Kali ini, yang ingin aku bahas adalah mengenai film animasi dari Korea yang "menggoda" banget untuk segera ditonton. Judulnya "Red Heels (Shoes) and The 7 Dwarfs". Tanpa sengaja waktu buka youtube tadi pagi, aku menemukan trailer film-nya di bagian atas. Tertarik dengan cover nya yang menarik —juga judulnya, aku langsung nonton trailer-nya dannnn.....jatuh cinta. Setelah itu aku langsung cari tau semua tetek bengek tentang film ini. Sutradaranya siapa, pengisi suaranya siapa, rumah produksinya siapa, dll dll dll. Terkejut lah aku waktu tau kalau ternyata film animasi ini besutan sutradara Korea.


Yup, Red Heels and The 7 Dwarfs adalah film animasi Korea yang di sutradari oleh Sung Ho Hong (Egg-Cola: A Miracle In The Dessert). Film animasi ini berada di bawah perusahaan Locus Creative Studio, sebuah perusahaan film animasi di Korea. Hak cipta untuk luar negeri —hak siar selain di Korea, sudah dibeli oleh perusahaan Finecut. Kemungkinan akan bisa disaksikan di bioskop pertengahan tahun 2017 mendatang. Karena di Korea sendiri akan tayang saat musim panas.


Film ini diadaptasi dari dongeng terkenal "Snow White and The Seven Dwarfs". Bisa jadi merupakan parodi dari cerita Snow White —atau bisa juga disebut sequel-nya. Kalau melihat dari cuplikan trailernya, inti cerita film ini adalah mengenai para Dwarfs yang sedang mengincar sepasang sepatu merah yang dimiliki seorang wanita super cantik yang kita semua kenal bernama Snow White. Sayangnya, susah sekali untuk mendapatkan sepatu itu. Karena dengan mengenakan sepatu itu, Snow White jadi terlihat cantik dan langsing. Sebaliknya bila sepatu itu dilepas, maka dia berubah menjadi wanita biasa yang gemuk dan ga cantik sama sekali.


Lucu. Itu adalah kesan pertama ku setelah nonton trailer-nya. Selain penasaran melihat para Dwarfs yang justru ingin merebut sepatu milik Snow White bukannya membantunya seperti dalam dongeng yang sebenarnya, aku juga tertarik dengan kenyataan bahwa sepatu merah itu membuat Snow White jadi terlihat cantik dan langsing. Pertanyaanku: Kemana Snow White yang cantik menurut "Mirror Mirror on The Wall?" Lalu kenapa juga para Dwarfs mengincar sepatu merah milik Snow White?

Ternyata Dwarfs yang ada di film animasi ini bukanlah Dwarfs yang biasa kita kenal dalam dongeng aslinya. Mereka sebenarnya adalah ketujuh pangeran tampan yang terkena kutukan menjadi Dwarfs. Cara mematahkan kutukan mereka adalah dengan mendapatkan sepasang sepatu merah milik Snow White. Woahh. Jelas bukan tugas yang mudah untuk mendapatkan sepatu itu, karena Snow White juga sangat membutuhkannya.


LOL! :))

Aku juga sempat membaca bahwa setting cerita ini berada dalam kurun waktu setelah Snow White sudah menikah dengan Sang Pangeran. Namun bukannya berakhir hidup berbahagia seperti dalam dongeng dengan Sang Pangeran, Snow White malah diceritakan sudah bercerai dengan Sang pangeran dan hidup sendiri. What a twist! hahahahahaha. Menarik banget ini plot ceritanya. Pantes aja kalau film animasi ini disebut-sebut sebagai sequel dari Snow White and The Seven Dwarfs :)) Ternyata setting ceritanya memang sesudah kejadian Snow White memakan apel beracun dan diselamatkan oleh Sang Pangeran. Kemungkinan besar cerita film ini malah akan berfokus pada para Dwarfs dan Snow White yang berebut sepatu merah.

Anyway aku bener-bener penasaran kenapa Snow White yang jelita bisa digambarkan menjadi super gendut dan jelek dalam animasi ini. Apakah identitas aslinya memang Snow White? Ataukah sebenarnya dia bukan Snow White? Lantas kalau dia memang Snow White, kenapa pula dia bisa bercerai dengan Sang Pangeran?


Sayangnya semua itu baru akan terkuak tahun depan. Ughhh.. masih lamaa! >.< Meskipun begitu aku salut dengan para pekerja film Korea yang sudah mampu membuat film animasi dengan gambar sebagus itu juga plot cerita yang unik dan mengundang rasa ingin tahu. Aku beneran ga nyangka kalau film ini besutan sutradara Korea. Aku sungguh-sungguh mengira ini garapan sutradara Hollywood pada umumnya. Daebak!

Tapi ga heran juga sih kalau bagus banget gambar-nya, karena biaya produksi film ini mencapai 12 juta Dolar AS. So wow kan!


Satu informasi lagi, meskipun film ini garapan sutradara Korea tapi proses pembuatannya sendiri akan dilakukan di Inggris. Hal ini dilakukan dengan dasar penontonnya bisa mencapai taraf internasional. Bukan hanya orang Korea saja. Semoga tahun depan kita yang di Indonesia juga bisa menikmati film animasi yang lucu dan super menarik ini. 

See you next year Snow White and The Dwarfs! Really can't wait! 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...