Rabu, 05 Juli 2017

Book Review : Bumi By Tere Liye

Pengarang: Tere Liye
Tahun Terbit: 2014
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: Indonesia
Pages: 440 Halaman

Rating : 3/5

Sinopsis dari Cover Belakang:

Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang.

MY REVIEW:

Raib (biasa dipanggil Ra) mendadak mendapati hidupnya jungkir balik dan berubah 180 derajat ketika ia kehilangan salah satu kucingnya, Si Hitam. Ketika ia bingung mencari kucing kesayangannya itu, mama nya mengatakan hal yang tak terduga: selama ini kucing Ra cuma satu. Cuma Si Putih. Tidak pernah ada Si Hitam. What The Hell?! Seakan kenyataan aneh itu belum cukup, Ra mendapati bahwa saat ia menghilang (oh iya, Ra ini anak ajaib yang memiliki kekuatan menghilang hanya dengan menutup wajahnya dengan telapak tangan) di sekolah, ia disapa sesosok pria kurus misterius yang memanggilnya "Gadis Kecil". Tidak ada satu manusia pun yang bisa melihat sosok misterius itu kecuali dirinya. Belum selesai Ra memecahkan identitas sosok tak dikenal, naas tak dapat dihindari. Kejutan lain menantinya.

Saat ia menghilang di sekolah —teman sekelasnya Ali, melihatnya menghilang. Tidak ada seorangpun yang tahu kekuatannya —bahkan orangtuanya. Tapi kenapa dari semua orang, harus Ali yang memergokinya sedang menghilang? Di saat ia masih berusaha menutupi kekuatannya dari Ali yang terus curiga —juga memecahkan misteri ada atau tidaknya si Hitam secara eksplisit, Ra masih harus dibuat terkejut saat mengalami kecelakaan bersama dengan sahabatnya —Seli

Ternyata bukan Ra saja yang menyimpan rahasia. Seli juga menyimpan rahasia-nya sendiri. Selain Seli, Miss Keriting —guru matemarika Ra yang terkenal galak, juga menyimpan rahasia. Tak disangka, Miss Keriting sepertinya mengenal sosok misterius yang hanya mampu dilihat oleh Ra. 

Kehidupan SMA Ra serta merta bukan kehidupan gadis SMA pada umumnya, semua rahasia ini membuka dirinya di depan Ra secara hampir bersamaan. Semua rahasia ini menuntun Ra pada sebuah dunia yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya —dunia yang mungkin saja mampu menjawab asal muasal kekuatannya dan identitas aslinya. Tak ada yang bisa dilakukan Ra selain mencari tahu kebenaran dari semua rahasia itu dan berpetualang bersama Ali dan Seli di dalamnya.

"Pagi itu aku sungguh tidak tahu, setelah sarapan bersama yang selalu menyenangkan, beberapa jam lagi, kejutan itu tiba. Ada yang tahu rahasia besarku, bukan hanya satu, melainkan susul-menyusul. Seluruh kehidupanku mendadak berubah seratus delapan puluh derajat.Perang besar siap meletus di Bumi. Aku tidak bergurau."


Oke, akhirnya keturutan juga baca buku-nya bang Tere Liye yang terkenal ampun-ampun di skala nasional ini. Bumi adalah buku pertama milik Tere Liye yang menggugah selera ku untuk membaca karya-nya. Ga banyak penulis Indonesia yang berani menulis tentang fantasi. Tapi mendengar desas-desus bahwa bang Tere Liye —yang juga terkenal dalam menulis buku anak-anak, berhasil menulis buku fantasi bahkan sudah jadi 4 sekuel, tak pelak membuatku penasaran. Seperti apa sih dunia fantasi ala Tere Liye yang katanya super keren dan bagus ini?  

Harus aku akui, bang Tere Liye memang kreatif! Ga mudah menulis fantasi. Sang penulis harus super kreatif dalam menciptakan dunia milik mereka sendiri, memberi karakter dan penokohan yang kuat di dalamnya, lalu menuliskan petualangan mereka di dunia itu. Sejauh ini bang Tere Liye sudah berhasil menciptakan dunianya sendiri. Paralel Universe —empat dunia (Bumi, Bulan, Matahari, Bintang) dan ciri khas masing-masing dunia-nya, cool banget menurutku. Aku juga suka dengan kekuatan-kekuatan yang dimiliki para tokoh di buku ini. Sedari dulu aku selalu tertarik dengan cerita fantasi yang memberikan kemampuan khusus pada lakon utamanya. 

Nah bicara soal lakon utama, di buku ini ada tiga tokoh utama. Ra, Ali dan Seli. Jujur trio ini mengingatkanku dengan trio yang ada di dunia sihir ciptaan J.K. Rowling, Harry-Hermione-Ron. Hanya saja mereka bertukar gender. Ra adalah gambaran Harry Potter —sang tokoh utama yang terlahir dengan takdir dan kekuatan mengagumkan. Ali adalah gambaran dari si pintar Hermione. Ia kelahiran manusia —muggle kalo di dunia Harry Potter, namun cerdas dan cepat tanggap akan situasi. Sementara Seli adalah gambaran Ron Weasly, sahabat Harry (sahabat Ra) yang memiliki garis keturunan luar biasa tapi kurang percaya diri dan seringkali pesimis. 

Perbedaan mereka adalah aku sangat menyukai karakter Harry. Tapi aku tidak menyukai karakter Ra. Bukan benci, tapi menurutku dia annoying. Kalau disuruh memilih, aku akan memilih Ali sebagai karakter favorit. Dia bukan saja pintar —Ali berkepala dingin, dia selalu punya rencana. Meskipun keliatan paling biasa saja dibanding dua lainnya, Ali lebih cepat menguasai keadaan. Ga seperti Ra yang bisanya cuma ngomelin Ali karena kekritisannya tapi dia nya sendiri ga bisa apa-apa selain bikin masalah dan melakukan tindakan-tindakan bodoh. Ops, aku jahat banget sih! hahahaha. She's not literally stupid, tapi Ra yang terus-menerus sibuk dengan pikirannya sendiri dan susah mendengarkan orang lain jelas ga membuatku bersimpati sama sekali. Aku sangat berharap di buku kedua nanti karakter Ra berkembang lebih baik. Ga cuma bingung sendiri tapi lebih banyak pake otak dalam bertindak. Juga lebih rendah hati untuk mau mendengarkan orang lain.


Kalau boleh sedikit menambahkan, aku kurang suka cara bercerita bang Tere Liye. Terlalu bertele-tele dan terlalu detail dalam menerangkan sesuatu. Aku sungguh bosan luar biasa di bab-bab awal ketika Ra menjelaskan kehidupannya sehari-hari juga hubungannya dengan orang tua maupun sahabatnya. Terasa terlalu lambat dan dibuat-buat. Interaksi mereka kaku. I mean, c'mon.. masa segitu baku-nya sih ngobrol dan bercanda sama sahabat sendiri? Atau sama orang tua sendiri? Aku jadi merasa Ra ini orang nya ga asik hahaha. Tapi overall bisa dimaklumi, mungkin itu memang ciri khas Tere Liye dalam bercerita. Bukan tipikal kesukaanku, tapi bukan berarti itu buruk :)

Secara garis beras aku menyukai dunia yang diciptakan bang Tere dalam bukunya. Aku udah ga sabar untuk baca lanjutan dari Bumi —Bulan. Karena di buku Bulan —bang Tere akan membahas dunia ciptaan-nya yang lain lagi. Dunia yang itu jauh lebih membuatku penasaran dibanding dunia yang dibahas di buku Bumi. 

Untuk itu aku hanya akan memberikan rating 3 untuk buku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...