Sabtu, 20 Februari 2016

Movie Review: Zootopia


Zootopia! Film animasi yang beberapa hari terakhir aku gunjingkan dengan teman chatku —sebut saja namanya Mawar, akhirnya diputar di bisokop! Super happy dan super ga sabaran untuk segera nonton di bioskop! Akhirnya, kesempatan nonton itu datang kemarin. Hari Jumat. Weekend. Waktu yang tepat untuk nonton film animasi yang menghibur dan sudah ditunggu-tunggu sejak awal tahun. 



Sebenarnya rasa penasaran akan film kartun satu ini sudah muncul sejak pertama kali aku nonton trailer-nya di Youtube. Adegan dengan para sloths itu bener-bener bikin aku ngakak dan merasa bahwa film ini nantinya bakalan lucu. And I'm right! I'm so riggggghhhttt! Zootopia tidak hanya lucu, dia ini paket lengkap. Selain lucu, karakternya imut-imut, berbagai hewan ada disana. Bahkan hewan-hewan kecil seperti kelinci, marmut, tikus dan hamster juga ada. Memanjakan mata sekali. Ditambah dengan cerita yang bagus dan sarat makna. Cocok banget untuk menghibur para pekerja seperti saya yang ngantor dari jam 8 pagi sampe jam 5 sore setiap hari —termasuk Sabtu juga kerja!


Zootopia bercerita tentang suatu masa di mana semua hewan hidup berdampingan dengan damai dan rukun satu sama lain. Tidak ada lagi yang namanya "hewan pemangsa" atau "hewan yang dimangsa". Mereka semua hidup berdampingan layaknya manusia. Di antara binatang-binatang yang hidup rukun itu adalah seekor kelinci perempuan bernama Judy Hopps. Sedari kecil ia punya impian untuk bisa keluar dari desanya —Liang Kelinci, dan pindah ke Zootopia untuk menjadi polisi. Orang tua dan semua orang yang ada di lingkungannya menentang impian Judy. Alasannya? Karena tidak pernah ada satu polisi pun yang berasal dari kaum-nya, para kelinci. Judy mengalami penghinaan atas impiannya yang unik dan sangat berani itu. Tidak hanya dihina, setiap hari ia harus mendengar kata-kata negative dari semua orang bahwa dia tidak akan bisa menggapai impiannya. 

Hal itu berlanjut bahkan ketika ia dewasa dan mengikuti training untuk menjadi polisi. Ia merupakan hewan paling kecil dan paling lemah dibanding yang lainnya. Pelatihnya sendiri setiap hari mematahkan semangatnya dengan berkata ia tidak akan pernah mampu menjadi polisi. Tapi Judy ga pernah menyerah dengan impiannya. Badannya boleh kecil dan lemah karena ia hanya seekor kelinci, tapi otak Judy encer dan ia luar biasa cerdik. Ia menutupi kelemahan fisiknya dengan otaknya yang pintar.



Singkatnya Judy berhasil menjadi polisi dan pindah ke Zootopia, tempat impiannya —tempat dimana semuanya mungkin dan bisa terjadi. Tapi Zootopia tidak seindah bayangan Judy. Zootopia memang sangat modern, jauh berbeda dengan Liang Kelinci tempat ia tinggal, tapi Zootopia berisi orang-orang modern yang berpikiran sempit. Disana pun ia harus menerima penghinaan karena ia hanya seekor kelinci. Bukannya menjadi polisi untuk mengungkap kasus, ia malah diberi pekerjaan menjadi polantas. Di hari pertama kerja ia juga ditipu oleh seekor rubah bernama Nick. Namun karakter Judy yang pantang menyerah akhirnya membuahkan hasil, ia mendapat tugas pada kasus pertamanya —untuk mencari Otter yang hilang. Dibantu dengan Nick  (yang terpaksa ikut membantu karena diancam Judy) yang merupakan saksi dalam kasusnya, mereka berdua berusaha keras mengungkap alasan di balik kasus hilangnya seekor Otter juga ke-14 hewan-hewan lainnya yang dulunya merupakan hewan pemangsa. 



Kalau mau jujur aku mau kasi rating 5/5 untuk film animasi ini. Aku suka semuanya tentang Zootopia. Selain desain grafis juga animasi nya yang bagus dan berwarna cerah, ceritanya juga ga asal-asalan dan penuh dengan pembelajaran. Film ini cocok ditonton semua orang, terutama anak kecil. Melalui Judy kita semua bisa belajar kalau mewujudkan impian itu tidak mustahil asal kita mau berusaha keras. Karakter Judy dalam film ini patut diteladani, dia pantang menyerah, selalu berpikir positif, peduli pada orang lain, penuh belas kasihan, menghormati orang tua, dan terutama tidak malu untuk mengakui kesalahan. 

Zootopia yang serba modern dan cantik-nya luar biasa itu ternyata diisi orang-orang yang berpikiran sempit dan suka meremehkan orang lain, tidak jauh berbeda dengan keadaan di dunia nyata masa kini. Sosok Judy yang selalu ingin menciptakan tempat yang lebih baik untuk orang lain datang dari desa terpencil yang bernama Liang Kelinci, bukan dari kota metropolitan yang canggih seperti Zootopia. Hal itu mengajarkan bahwa tidak peduli darimana kita berasal atau terlahir sebagai apa kita, kita bisa menjadi apa saja yang kita mau kalau kita berusaha. Kita bisa membuat perubahan yang besar dengan merubah diri kita sendiri terlebih dahulu.


Selain Judy aku juga menyukai Nick, si rubah yang menjadi rekan Judy selama memecahkan kasus. Aku suka kolaborasi mereka berdua. Mereka pasangan yang sempurna dalam mengungkap kasus. Dua-duanya punya otak yang encer dan cerdik. Mungkin ga sih kalau Kelinci dan Rubah jadi pasangan? Dalam film ga ada asmara antara Nick dan Judy yang gimana-gimana sih, aku merasa mereka lebih ke sahabat yang kompak. Tapi entah kenapa aku berharap mereka jadian aja hahahahaha. Selain itu Nick juga keren. Awalnya emang nyebelin karena dia penuh tipu daya tapi setelah mengetahui masa lalunya, aku jadi berpikir Nick ga seburuk itu. Lagipula dia punya charming-nya sendiri. I shipping them both! They're going to be a cute couple! 



Last but not least, soundtrack film ini juga ga kalah bagus lho! Selama film diputar kita akan sering dengar suara Shakira menyanyikan OST film ini di latar belakang. Shakira sendiri mendapat karakter khusus dalam film, memang ga terlalu sering muncul sih karakter yang dia perankan, tapi merupakan salah satu karakter yang ikonik dalam Zootopia. 


Happy Watching !!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...