Sabtu, 16 Desember 2017

Book Review : Heroes of Olympus "Mark of Athena"

Pengarang: Rick Riordan
Tahun Terbit: 2012
Penerbit: Disney Hyperion Books
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: USA
Pages: 586 Pages

Rating : 5/5

Sinopsis Dari Cover Belakang :

Rencana Annabeth menjemput Percy dengan damai ternyata gagal dilakukan. Leo mengacau membuat perkemahan Jupiter memburunya. Namun, misi Ramalan Tujuh harus tetap dilaksanakan. Dibayangi kejaran para mata-mata dan pasukan demigod Roma, Percy, Frank, Hazel, Jason, Piper, Leo dan Annabeth tetap berusaha mencegah rencana jahat Gaea, berlayar menuju negeri kuno di Roma.

Dalam perjalanan penuh tantangan itu, Annabeth yang baru saja merasakan sedikit kebahagiaan setelah bertemu Percy, menyimpan kegalauan. Titah sang Ibu, Athena, untuk mengikuti Tanda Athena dan menghancurkan Roma terus membebaninya. Haruskah dia mengkhianati Percy dan teman-teman Roma barunya demi mengikuti Tanda Athena?

Bersama empat narator, Mark of Athena akan membawa kita ke dalam petualangan melintasi angkasa dan samudra yang penuh jebakan dan terror mengerikan.


MY REVIEW:

"Wisdom's Daughter Walks Alone"

Argo II tiba di Perkemahan Jupiter sesuai rencana. Awalnya mereka dilarang mendarat karena dianggap sebagai ancaman —dan juga karena demigod Romawi dan Yunani tidak seharusnya bertemu menurut kebaikan mereka sendiri. Pertemuan kedua perkemahan ini dikhawatirkan hanya akan mengakibatkan perang saudara. Para Dewa-Dewi sendiri sedang menderita sakit kepala berat akibat kedua kepribadian mereka (satu Yunani satu Romawi) memaksa eksis di saat bersamaan. Semua ini dimulai semenjak pertaruhan yang dilakukan Hera —yaitu mengirim Jason ke Perkemahan Blasteran dan mengirim Percy ke Perkemahan Jupiter. Tapi menurut Juno —atau Hera, hanya itulah satu-satunya cara agar mereka bisa mengalahkan Gaea dan pasukannya. Itulah saat ini tujuan para penumpang Argo II, datang dengan damai untuk mencapai persatuan. Sekaligus untuk menjemput sahabat mereka, Percy Jackson.

Sabtu, 25 November 2017

Review Stranger Things Season 1 and 2

Setelah berhasil merampungkan 13 Reason Why, ternyata serial-serial nya Netflix ini nyandu ya. Aku jadi gelisah, ada perasaan hampa di hati —alah, waktu ga nonton apa-apa setelah namatin 13 Reason Why. Setelah berpikir ulang dan menghapus beberapa kandidat, serial berikutnya yang pengen aku pelototin di laptop jatuh pada Stranger Things


Kenapa serial ini —dan lagi-lagi, bukan Games Of Throne? Pertama, GOT bukan punya Netflix —duh. Kedua, sejak nonton IT aku terpesona dengan nuansa jadul yang diperlihatkan secara apa adanya oleh para aktor-aktor ciliknya. Banyak yang bilang persahabatan The Losers mengingatkan mereka akan persahabatan anak-anak dalam Stranger Things. Apalagi salah satu pemain IT juga main di Stranger Things. Jadilah aku babat habis serial ini dua season sekaligus! Ga mau rugi dong ya —emang konteks nya apa coba? Abaikan.


Jumat, 17 November 2017

Review 13 Reason Why from Netflix


"Hey, it's Hannah, Hannah Baker. That's right. Don't adjust your... whatever device you're listening to this on. It's me, live and in stereo. No return engagements, no encore. And this time absolutely no requests. Get a snack. Settle in. 'Cause I'm about to tell you the story of my life." - Hannah Baker 

13 Reason Why adalah serial Netflix pertama-ku. Okay, I know. I'm SO late. Serial ini uda tayang sejak tanggal 31 Maret 2017 yang lalu, and aku baru aja selesai nonton di bulan... November? Yeah, not happening. Katakanlah, aku bukan kids jaman now yang selalu ikut arus dengan nontonin apa yang lagi happening di internet as soon as possible. I have my own taste —my own time. Ga peduli taste-ku mungkin ga selaras dengan jaman now atau enggak. Contohnya, di saat semua orang uda nonton Game of Thrones —dan membicarakan tentang keren-nya serial itu, aku jadi yang paling ketinggalan sendiri karena sampai detik ini aku BELUM nonton. 

Demikian hal-nya dengan serial 13 Reason Why ini. Aku sejujurnya uda tertarik banget waktu si cantik Selena Gomez upload tentang serial ini di instagram pribadinya. Aku pikir dia akan ikut main atau ngisi soundtrack-nya. Ternyata dia termasuk yang kedua. Sekilas baca sinopsis-nya aku langsung suka sama premis 13 Reason Why. Apalagi setelah tahu serial ini diangkat dari novel dengan judul serupa karangan Jay Asher. I love books, and when book turn into movie or TV series, it must be good enough. So I want to try it


Sabtu, 04 November 2017

Book Review : Heroes Of Olympus "The Son Of Neptune"

Pengarang: Rick Riordan
Tahun Terbit: 2011
Penerbit: Disney Hyperion Books
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: USA
Pages: 521 Pages

Rating : 4.5/5

Sinopsis Dari Cover Belakang:

"Di selatan, di Negeri Nirdewa, mahkota legiun bersemayam.
Terjatuh dari es, putra Neptunus akan tenggelam...“

Saat terbangun dari tidur panjang, selain namanya sendiri, Percy hanya bisa mengingat sebuah nama—Annabeth. Dia bahkan tidak bisa mengingat siapa dia ataupun alasan kenapa banyak monster mengejar dan ingin membunuhnya. Tubuh Percy secara reflex berusaha melawan mereka dan bertahan hidup selama mungkin.

Dalam pelariannya dari para monster, dia menemukan sebuah perkemahan khas Roma. Perkemahan yang ternyata berisi anak-anak blasteran. Namun, Percy merasa itu bukan tempatnya walaupun dia tidak tahu apa alasannya. Dan, di sana dia menemukan sebuah ramalan yang harus dijalaninya. Bersama dua rekan barunya—Hazel dan Frank, Percy pun menjalani sebuah misi berbahaya untuk mencegah sebuah perang besar.



MY REVIEW :

Di review sebelumnya yaitu di akhir buku "The Lost Hero" aku sempat bilang bahwa semua rahasia akhirnya terungkap. Dimana kira-kira Percy berada dan kenapa Percy harus pergi —atau katakanlah disembunyikan. Hera —biang keladi semua ini, menempatkan Percy di tempat asal Jason. Mengetahui bahwa Percy ada di tempat asal Jason tidak serta merta membuat Annabeth menemukan Percy. Yang pasti Leo saat ini dalam sedang misi pribadi, merakit sebuah kapal besar yang bisa digunakan untuk menghadang sang musuh utama bangkit dari tidur panjangnya. Ramalan Besar mengenai tujuh demigod mulai terkuak —Leo, Jason, Piper dan Annabeth jelas termasuk dalam ketujuh demigod. Mereka masih belum tahu siapa tiga lainnya. 

Tapi sebelum lanjut kesana mari mundur sebentar. Mari lihat dari sudut pandang Percy, bagaimana keadaan-nya dan bagaimana rasanya menjadi Percy yang sedang menghilang?


Percy terbangun dari tidur lamanya di rumah seekor Serigala sakti bernama Lupa (beberapa bulan setelah Jason, Piper dan Leo bertarung dengan raksasa di buku "The Lost Hero") —tanpa memiliki ingatan apapun tentang dirinya selain nama dan kenyataan ia anak Dewa Poseidon. Satu hal lagi, sebuah nama —Annabeth (ouuww so sweet!). Ia dilatih dengan keras oleh Lupa untuk menjadi Pahlawan yang tahan uji. Lulus dari pelatihan Lupa, akhirnya Percy bebas dan bisa melanjutkan perjalanan untuk menemukan jati dirinya sekaligus seluruh ingatannya. Tapi pertama-tama ia harus menghadapi dua gorgon yang terus hidup kembali walaupun ia telah membunuh mereka berulang kali. Cuma masalah waktu sampai ia kelelahan dan kedua gorgon ini akan berhasil membunuhnya.

Jumat, 27 Oktober 2017

Korean Drama : While You Were Sleeping

It's time for Korean Drama again!!
Yeay... finally after a long time, aku nemu Drama Korea yang bikin aku niat buat nulis review!


Working Title: While You Were Sleeping < 당신이 잠든 사이에 >

Genre: Supernatural, Romance, Fantasy

Director: Oh Choong Hwan [Doctors, My Love from the Star]

Writer: Park Hae Ryun [Dream High, I can Hear Your Voice, Pinocchio]

Episodes: 16 (32)

Network: SBS

Production: iHQ

Airing date: 27 September 2017 - 16 November 2017

Filming process: Pre-produced


Setelah Goblin ga ada drama yang benar-benar menarik hati di tahun 2017 ini. Beberapa drama Detektif ada yang oke sih kaya Defendant-nya Jisung atau Tunnel-nya Choi Jun Hyuk. Tapi sebagus-bagusnya dua drama itu, mereka sama sekali ga menarik minatku untuk nulis something di blog. 

This October, muncul-lah drama baru dari penulis drama terkenal "I Can Hear Your Voice" dan "Pinocchio" yaitu "While You Were Sleeping" yang serta merta bikin aku pengen nulis review tentang Drama Korea.

Penulis drama Park Hae Ryun memang salah satu penulis drama favoritku selain Kim Eun Sook —penulis Drama Goblin. "I Can Hear Your Voice" —ada artikelnya di blog ini (ada tiga atau lebih kalo ga salah) dan "Pinocchio" merupakan salah dua dari drama Korea terkeren sepanjang masa yang ga akan pernah aku lupakan. Jadi ga heran kalau "Where You Were Sleeping" serta merta menarik minat-ku untuk comeback ke drama's world lagi.

Setelah tahun 2016 yang dipenuhi drama berkualitas dan ga bisa dilewatkan, di tahun 2017 ini para pecinta drama Korea harus gigit jari karena drama-drama bermutu kayanya sudah habis diputar di tahun 2016. Jadi ketika Park Hae Ryun nulis drama baru lagi, I'm super excited! Akhirnya, tahun 2017 ga keliatan terlalu menyedihkan dengan adanya drama Park Hae Ryun!

Selasa, 03 Oktober 2017

Review Buku : Heroes of Olympus "The Lost Hero"

Pengarang: Rick Riordan
Tahun Terbit: 2010
Penerbit: Disney Hyperion Books
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: USA
Pages: 557 Pages

Rating : 3/5

Sinopsis dari Cover Belakang:

“Tujuh Demigod akan menjawab panggilan.
Karena badai atau api dunia akan terjungkal—”

Tiga Demigod baru bergabung di perkemahan Blasteran.

Jason yang tidak bisa mengingat jati dirinya, Piper yang penuh misteri, dan Leo dengan kemampuan mekaniknya yang luar biasa.

Bersama-sama, ketiganya mengemban sebuah misi penyelamatan.

Misi yang juga akan mengungkap sebuah rahasia besar mereka di masa lalu.

Bergabunglah dengan para Demigod dari Perkemahan Blasteran dan nikmati petualangan serunya!!


MY PREVIEW:

Sedikit kilas balik dari ending serial Percy Jackson and The Olympians: Bangsa Olympus menang melawan Kronos dan pasukannya. Para Dewa kembali berjaya dan Percy menolak tawaran Zeus untuk menjadi salah satu Dewa Minor yang akan mendampingi ayahnya, Poseidon. Percy lebih memilih hidup sebagai manusia —mostly karena ia ingin bersama Annabeth dibanding menjadi Dewa *so sweet*. Tapi sebagai gantinya Percy meminta para Dewa untuk mengklaim setiap anak-nya di Perkemahan Blasteran. Percy menepati janjinya kepada Luke sebelum Luke meninggal, Percy menjamin agar tidak ada lagi demigod yang merasa terbuang atau terlupakan seperti Luke ataupun Ethan Nakamura. Percy juga meminta para Dewa melepaskan hukuman-nya terhadap Calypso di Pulau Ogygia

Setelah itu diketahui bahwa Rachel adalah utusan atau bejana dari Roh Delphi (peramal yang ada di Perkemahan) yang baru. Keputusannya untuk merengkuh takdir sebagai Oracle yang baru menjadikannya selibat —Rachel tidak bisa jatuh cinta dengan laki-laki manapun. Baru saja dilantik jadi Oracle yang baru, seketika Rachel melontarkan ramalan baru —"The Great Propechy". Ramalan Besar baru mengenai tujuh demigod yang terpanggil untuk menjawab panggilan. Tidak ada yang tahu untuk siapa ramalan itu diberikan. 

Percy dan Annabeth lantas jadian (horay!) dan sementara keadaan damai dan tenang. Dunia selamat, Kronos binasa, Ramalan Tujuh belum jelas untuk siapa —hei, bisa jadi untuk demigod generasi berikutnya.. bukan malasalah (yeah, yang benar saja). Annabeth kira ia bisa beristirahat dan menikmati kedamaian. Tapi, benarkah begitu?

Senin, 02 Oktober 2017

Review Buku : Percy Jackson And The Olympians "The Last Olympian"

Pengarang: Rick Riordan
Tahun Terbit: 2009
Penerbit: Mizan fantasi
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: USA
Pages: 452 Halaman

Rating : 5/5

Another Review:
Percy Jackson And The Olympians "The Lightning Thief"
Percy Jackson And The Olympians "The Sea of Monster"
Percy Jackson And The Olympians "The Titan Curse"
Percy Jackson And The Olympians "The Battle of The Labyrinth"

Sinopsis dari Cover Belakang:

Akhirnya, ramalan besar itu pun didengar utuh oleh Percy Jackson saat beberapa hari lagi dia benar-benar akan menginjak usia enam belas tahun.

Kekhawatiran memuncak, ketegangan menjadi-jadi.

Kronos dan sekutu para Titan menyusun strategi penyerangan penghabisan dari segala penjuru. Seluruh blasteran di perkemahan pun bersiap untuk pertempuran terdahsyat dalam hidup mereka. Bahkan para dewa pun tak tahu, apakah ini akan jadi akhir dari Olympus, akhir dari Peradaban Barat? Istana Poseidon di ambang kehancuran, raksasa terkuat andalan sang penguasa Titan, Typhon, menyerang kota dan bergeming meski dihadang bertubi-tubi oleh para dewa. Petir Zeus bahkan tak bisa melukainya!

Percy hampir tak punya harapan, kecuali satu jalan keluar yang diusulkan Nico sang putra Hades. Namun, jika keberuntunga tak berpihak padanya, tindakan itu bisa berujung pada kematiannya - dan kemusnahan Bangsa Olympia.

Petualangan Percy, Annabeth, Grover, dan Rachel kali ini akan membuat penggemar seri ini tak berkedip sedikit pun sampai halaman terakhir.



MY PREVIEW:

Akhirnya Ramalan Besar yang konon katanya bikin Annabeth selalu mimpi buruk semenjak kecil diperdengarkan ke Percy. Ramalan yang katanya mengarah ke Percy karena dia anak dari salah satu Tiga Dewa Besar Olympus —Zeus, Poseidon dan Hades. Jadi seluruh cerita Percy Jackson ini diawali dari Ramalan Besar ini —ramalan yang merujuk pada pilihan seorang Pahlawan (demigod) yang akan menentukan keruntuhan Olympus atau bahkan kejayaan-nya. Menurut Chiron dan Annabeth —juga para Dewa, Percy-lah Pahlawan yang dimaksud dalam ramalan tersebut. Pilihan apa yang harus dibuat oleh Sang Pahlawan? Yaitu pilihan untuk bergabung dengan Kronos melawan Dewa-Dewi Olympus atau menyatukan kekuatan dengan para Dewa guna mencegah Kronos mengambil tampuk kekuasaan.

Jumat, 15 September 2017

Review Buku : Percy Jackson And The Olympians "The Battle of The Labyrinth"

Pengarang: Rick Riordan
Tahun Terbit: 2008
Penerbit: Mizan fantasi
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: USA
Pages: 445 Halaman

Rating : 4.5/5

Sinopsis dari Cover Belakang:

Percy pindah sekolah (lagi!)... tapi kali ini lebih parah, ketika orientasi murid baru, Percy sudah bikin kekacauan. Belum-belum Percy sudah berhadapan dengan monster yang menyamar jadi cheerleader. Dan Percy pun sebenarnya sudah kehabisan waktu, perang antara para Dewa dan Titan semakin dekat. Kronos dan pasukan pengikutnya sedang mencari jalan untuk menembus sihir perkemahan dan meluluhlantakkan Perkemahan Bukit Blasteran. Misi baru harus segera dituntaskan. Annabeth kali ini yang memimpin. Bersama Tyson dan Grover mereka harus masuk ke bawah tanah, menjelajahi Labirin buatan Daedalus, yang luas dan rumitnya luar biasa, dengan bahaya mengintai di setiap persimpangan.

Dalam misi yang dahsyat ini monster-monster kuno mengintai mereka, Labirin menyesatkan mereka, dan kenyataan tentang keberadaan dewa Pan yang dicari Grover akhirnya terkuak. Berhasilkah Percy menyelamatkan Bukit Blasteran?


MY REVIEW:

Buku ini dibuka dengan keributan yang harus Percy alami di sekolah barunya. Di buku sebelumnya, Percy diceritakan bertemu manusia fana (manusia biasa) yang bisa melihat menembus Kabut (menembus sihir) bernama Rachel Elizabeth Dare. Ia bisa melihat pedang Percy, Riptide. Dia juga bisa melihat zombie yang mengejar Percy bahkan membantu Percy melarikan diri. Mereka secara singkat saling bertukar nama lalu berpisah. Aku pikir ceritanya cuma sampai disitu, makanya aku ga menyebut-nyebut pertemuan singkat mereka di review-ku sebelumnya. 

Ternyata dalam buku ini, gadis itu muncul kembali dan mengambil peran yang cukup penting dalam petualangan Percy dkk. Hampir sama pentingnya dengan peran Thalia —meskipun dalam buku ini Thalia sudah tidak diceritakan lagi, mengingat ia menggantikan peran Zoe dalam kelompok Para Pemburu Dewi Artemis. Rachel-lah yang kembali menyelamatkan Percy ketika ia diserang monster berwujud cheerleader di sekolahnya yang baru.

Rabu, 06 September 2017

The Perks of Being A Woman in Her Late Twenties

Jadi ceritanya kemarin lusa aku ulang tahun yang ke-29 :)
*Ehhh.. kok pengumuman? Tambah tua kok malah pamer sih? Perempuan hampir kepala 3 tapi masih single, belum punya gebetan (apalagi pacar), ga takut apa ditanyain "kapan nikah"?*
Well, nope. Ditanyain-nya sih gak takut. Tapi diminta nikah secepatnya itu yang.. hmmph..


Aku cukup lelah harus berpura-pura muda —yang aslinya memang keliatan masih muda *kibas rambut* duh! Bukannya aku berpura-pura muda ya selama ini *I'm still young, please*. Tapi aku paling males kalau disuru nyebutin umur sendiri. 

Kenapa? Karena, aku lelah dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat tidak nyaman, semacam status atau kehidupan percintaan setelah aku menyebutkan umur ku dengan jujur ke orang lain. Daripada ditanyain mending aku masa bodo aja kalau dianggep masih anak kuliahan atau baru lulus SMA gitu *yang aslinya bangga banget dianggep semuda itu* 

PASTI pada tahu pertanyaan macam apa kan? 

"Debra sudah punya pacar?"
"Belum?? Tapi gebetan ada kan?"
"Ga ada? Ehm, nunggu apa? Jangan pilih-pilih lah, uda umur juga.."

Oke, sebenernya pertanyaan itu ga mengganggu-mengganggu amat. Adalah wajar orang kepo trus tanya. Tapi REAKSI mereka waktu tau aku masih single, belum punya pacar, dan belum keliatan akan menikah dalam waktu dekat, terkesan lebih panik dari yang aku rasakan untuk diriku sendiri. Aku merasa seperti disalahkan "kok bisa-bisanya sih belum punya pacar?!! What's wrong with you?!". Yeah, that kind of reaction

Mendekati hari ulang tahun-ku yang ke 29 pertanyaan-pertanyaan itu —anehnya, semakin SERING muncul. Disertai reaksi MENYEBALKAN yang lebih parah. Kemanapun aku pergi —terutama di saat pertemuan keluarga besar, pertanyaan itu jadi "langganan" untuk ditanyakan. Kaya ada yang kurang gitu kalau ga tanya tentang pacar ke Debra.

But, why? Kenapa di Indonesia, cewek di akir 20-an yang belum nikah selalu dianggap terlambat berumah tangga? Padahal di Korea ataupun Amerika, kayanya mereka ga diburu sebegini-nya? Ini bukan pertanyaan retorik, tapi aku beneran dikejar-kejar sama pertanyaan ini KEMANAPUN dan KAPANPUN! 

Jadi, kenapa enggak aku membahas hal ini di blog?

Selasa, 29 Agustus 2017

Review Buku : Percy Jackson and The Olympians : "The Titan Curse"

Pengarang: Rick Riordan
Tahun Terbit: 2007
Penerbit: Mizan fantasi
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: USA
Pages: 367 Halaman

Rating : 4/5

Sinopsis dari Cover Belakang:

Bahaya yang datang tak berhenti hingga di situ. Sesosok monster purba yang telah punah hingga ribuan tahun kini bangkit—monster yang dikabarkan sebagai pembawa kiamat bagi dewa-dewi Olympus. Dan Artemis, satu-satunya dewi yang tahu cara melacaknya, tengah menghilang tanpa jejak. Kini, Percy dan teman-temannya, bersama dengan para Pemburu Artemis, hanya memiliki waktu satu minggu untuk mencari dewi yang diculik dan memecahkan misteri monster yang tengah diburu. Percy dan kawan-kawan pun mengawali misi ini dengan dibayangi oleh tantangan paling berbahaya yang pernah mereka hadapi: ramalan mengerikan sang Oracle mengenai kutukan bangsa Titan. Siapa yang akan menghilang di dataran tanpa hujan? Dan siapa yang akan binasa di tangan salah satu orangtuanya?

MY REVIEW:


Percy punya teman baru, Thalia Grace. Sounds familiar? Yeah, dia adalah Thalia dari Thalia's Tree yang pohon-nya mati-matian Percy selamatkan dari keracunan yang disebabkan oleh Luke musim panas lalu. The Golden Fleece yang berhasil mereka dapatkan kelewat ampuh, tidak hanya menyembuhkan pohon, Bulu Domba Emas itu menghidupkan Thalia sekaligus. Latar belakang kenapa Thalia jadi pohon? Ga usah dijelaskan ulang lah ya, baca aja The Sea of Monster :p 

Yang pasti sekarang ia anggota baru dari keluarga Percy di Perkemahan Blasteran. Dia juga anak dari 3 Dewa Besar Olympus, bahkan ia anak dari Dewa utama yaitu Zeus. Kali ini bukan Percy saja yang bisa menggenapi ramalan besar. Thalia merupakan pion baru dalam permainan takdir. Bahkan ia lebih mendekati umur 16 dibanding Percy yang masih 13 tahun. Bisa saja kegenapan ramalan itu akan terjadi sekarang, ya kan?

Rabu, 23 Agustus 2017

Review Buku : Percy Jackson and The Olympians "The Sea of Monster"

Pengarang: Rick Riordan
Tahun Terbit: 2006
Penerbit: Mizan fantasi
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: USA
Pages: 367 Halaman

Rating : 3.5/5

Sinopsis Dari Cover Belakang:

Setelah menghabiskan musim panas lalu berjuang mencegah meletusnya peperangan besar antar para dewa dengan mencari petir asali Dewa Zeus, Percy Jackson ternyata belum bisa menikmati ketenangan. Kali ini dia kewalahan menghadapi teman barunya, Tyson, anak tunawisma berbadan besar dengan tingkah seperti anak kecil yang selalu mengekor Percy ke mana pun dia pergi. Lalu tiba-tiba Annabeth datang membawa kabar buruk: Perkemahan Blasteran—satu-satunya tempat perlindungan bagi anak-anak setengah dewa—terancam dikuasai oleh para monster. Seolah-olah belum cukup, pesan mimpi juga datang pada Percy yang menyiratkan sahabatnya Grover tengah dalam bahaya.

Tak tanggung-tanggung, untuk menyelamatkan Perkemahan Blasteran dan menemukan sahabatnya, Grover, Percy harus mengarungi Lautan Monster, tempat mengerikan yang dihindari oleh pelaut waras mana pun. Dan dalam perjalanannya kali ini, ramalan yang disimpan rapat-rapat oleh Chiron dan para dewa dari Percy pun perlahan-lahan mulai terkuak.



Rabu, 16 Agustus 2017

Book Review : Percy Jackson and The Olympians "The Lightning Thief"

Pengarang: Rick Riordan
Tahun Terbit: 2006
Penerbit: Mizan fantasi
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: USA
Pages: 454 Halaman

Rating : 3/5

Sinopsis Dari Cover Belakang:

Percy Jackson—dua belas tahun, penderita disleksia—hampir dikeluarkan dari sekolah asramanya ... lagi. Tetapi itu hanya sedikit saja dari sekian masalah yang menantinya. Monster-monster dan dewa-dewi dari Gunung Olympus tampaknya berebutan keluar langsung dari buku pelajaran Sejarah Yunani milik Percy. Lebih parah lagi, Percy telah membuat beberapa di antara mereka marah besar. Petir asali milik Dewa Zeus telah hilang dicuri, dan Percy adalah tersangka utamanya.

Kini Percy dan dua orang kawannya hanya punya waktu sepuluh hari untuk mencari dan mengembalikan benda keramat tersebut dan mendamaikan kembali perang yang hampir pecah di Gunung Olympus. Tetapi tantangannya jauh lebih berat dari itu, Percy akhirnya harus berhadapan dengan kekuatan mengerikan yang bahkan lebih hebat dibandingkan pada dewa sendiri.

MY REVIEW:


Percy adalah Anak Setengah Dewa. Ia memiliki ibu manusia biasa dan ayah Dewa. Anak-anak seperti dirinya punya sebutan —anak blasteran. Karena itulah ia harus mengungsi ke sebuah perkemahan khusus yang memang ada untuk menampung anak-anak blasteran seperti dirinya dari seluruh negeri. Camp Half-Blood. Sebab kalau enggak dia akan diburu monster dan bisa saja mati kalau ga menerima pelatihan dan perlindungan dari perkemahan blasteran. Anak-anak seperti dirinya punya ciri, biasanya mereka selalu bikin masalah di sekolah, dikeluarkan dari satu sekolah ke sekolah lain, diseleksia, dan GPPH (gangguan perhatian, mereka selalu bergerak secara berlebihan semacam ga bisa diam atau hiperaktif). 

Rabu, 05 Juli 2017

Book Review : Bumi By Tere Liye

Pengarang: Tere Liye
Tahun Terbit: 2014
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fantasy, Fiction, Adventure
Negara: Indonesia
Pages: 440 Halaman

Rating : 3/5

Sinopsis dari Cover Belakang:

Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang.

MY REVIEW:

Raib (biasa dipanggil Ra) mendadak mendapati hidupnya jungkir balik dan berubah 180 derajat ketika ia kehilangan salah satu kucingnya, Si Hitam. Ketika ia bingung mencari kucing kesayangannya itu, mama nya mengatakan hal yang tak terduga: selama ini kucing Ra cuma satu. Cuma Si Putih. Tidak pernah ada Si Hitam. What The Hell?! Seakan kenyataan aneh itu belum cukup, Ra mendapati bahwa saat ia menghilang (oh iya, Ra ini anak ajaib yang memiliki kekuatan menghilang hanya dengan menutup wajahnya dengan telapak tangan) di sekolah, ia disapa sesosok pria kurus misterius yang memanggilnya "Gadis Kecil". Tidak ada satu manusia pun yang bisa melihat sosok misterius itu kecuali dirinya. Belum selesai Ra memecahkan identitas sosok tak dikenal, naas tak dapat dihindari. Kejutan lain menantinya.

Senin, 03 Juli 2017

Book Review : A Monster Calls By Patrick Ness

Pengarang: Patrick Ness
Tahun Terbit: 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fantasy, Fiction, Horror
Negara: London, England (United Kingdom)
Pages: 216 Halaman

Rating : 5/5

Sinopsis dari Cover Belakang:

Sang Monster Muncul Persis Lewat Tengah Malam. Seperti Monster-Monster Lain. Tetapi, dia bukanlah monster seperti yang dibayangkan Conor. Conor mengira sang monster seperti dalam mimpi buruknya, yang mendatanginya hampir setiap malam sejak Mum mulai menjalani pengobatan, monster yang datang bersama selimut kegelapan, desau angin, dan jeritan… Monster ini berbeda. Dia kuno, liar. Dan dia menginginkan hal yang paling berbahaya dari Conor. Dia Menginginkan Kebenaran.

Dalam buku karya dua pemenang Carnegie Medal ini, Patrick Ness merangkai kisah menyentuh tentang cinta, kehilangan, dan harapan. Ia menulisnya berdasarkan ide final Siobhan Dowd, penulis yang meninggal akibat kanker. 

Ini memang kisah sedih. Tetapi kisah ini juga bijak, kelam namun lucu dan berani, dengan kalimat-kalimat singkat, dilengkapi gambar-gambar fantastis dan keheningan-keheningan yang menggugah. A MONSTER CALLS merupakan hadiah dari penulis luar biasa dan karya seni yang mengagumkan.


It is not what I want from you, Conor O'Malley, it said. It is what you want from me.
"I don't want anything from you," Conor said.
Not yet, said the monster. But you will.

Kamis, 15 Juni 2017

My Korean Trip - Prolog


Going to Korea was my dream from a long time ago...

Dengan kesukaanku sama drama Korea, bisa ditebak kan alasan-alasan aku pengen ke Korea? Sebagian besar sama lah dengan para K-Drama lovers yang lain ^^
Pengen liat lokasi syuting drama..
Pengen nyoba makanan Korea..
Pengen nyobain pake Hanbok..
Pengen ketemu artis Korea..
Pengen dengerin orang-orang di sekitar ngomong bahasa Korea..
Pengen foto-foto eksis..
Bahkan pengen menghirup udara yang sama ama Bo Gum and Lee Dong Wook hahaha..

This year, God make it Happened! Thanks God for this chance..

I want to share not-so-short story cerita di Korea pada tanggal 1-6 April kemaren. I hope this share will help you know more about trip to Korea or bisa juga ini cuma bacaan untuk mengisi waktu luang :D 

Let's get start it...

Senin, 12 Juni 2017

Review Buku : The Silkworm by Robert Galbraith

Pengarang: Robert Galbraith
Tahun Terbit: 2014
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Mystery, Thriller, Detective
Negara: London, England (United Kingdom)
Pages: 540 pages

Rating : 4/5

Sinopsis dari Cover Belakang:

Seorang novelis bernama Owen Quine menghilang. Sang istri mengira suaminya hanya pergi tanpa pamit selama beberapa hari —seperti yang sering dia lakukan sebelumnya lalu meminta Cormoran Strike untuk menemukan dan membawanya pulang.

Namun, ketika Strike memulai penyelidikan, dia mendapati bahwa perihal menghilangnya Quine tidak sesederhana yang disangka istrinya. Novelis itu baru saja menyelesaikan naskah yang menghujat orang banyak. Yang berarti ada banyak orang yang ingin Quine dilenyapkan.

Kemudian mayat Quine ditemukan dalam kondisi ganjil dengan bukti-bukti telah dibunuh secara brutal. Kali ini Strike berhadapan dengan pembunuh keji, yang mendedikasikan waktu dan pikiran untuk merancang pembunuhan yang biadab tak terkira.

“You can’t plot murder like a novel. There are always loose ends in real life.”
 

Selasa, 09 Mei 2017

Aku Padamu Pak Ahok!


Hari ini Indonesia harus mengakui pada dunia, betapa lemahnya keadilan dan penegakan hukum yang seadil-adilnya untuk rakyat. Bahwa Indonesia masih lebih memilih suara mayoritas dibanding hukum yang seadil-adilnya. Bahwa hukum ternyata masih berpihak pada kepentingan SARA maupun golongan. Bahwa patung dewi keadilan yang matanya tertutup dan memegang timbangan untuk tidak melihat pelaku dan benar-benar mendengarkan kesaksian dua belah pihak ternyata hanya jadi hiasan ruangan semata —bukan simbol keadilan dan kejujuran.


Hari ini Pak Ahok resmi divonis hukuman 2 tahun penjara atas tuduhan penistaan agama.

Hari ini aku berduka dan bersedih luar biasa untuk seorang politikus —yang aku ga pernah kenal secara pribadi, boro-boro mau kenal..ketemu aja ga pernah! Tapi semenjak mendengar sepak terjang beliau melalui TV, bagaimana beliau bekerja keras membantu rakyat, menyelamatkan dana APBD untuk rakyat dan menegakkan keadilan untuk rakyat miskin, aku langsung jatuh hati..

Tulisan ini khusus untuk Bapak Basuki Tjahaja Purnama alias AHOK, salah satu Gubernur Jakarta keturunan Chinese yang beragama Kristen.

Jumat, 21 April 2017

"It's a Very Cool Thing to be A Smart Girl"

Lately, I've been drawn in my new book : The Alpha Girl's Guide karangan Henry Manampiring.


Waktu baru masuk bagian pertama —ketika Om Piring mengulas topik pendidikan bagi perempuan, banyak hal menarik yang aku temukan. Tapi yang paling menarik dan menggelitik keinginanku buat komentar adalah ketika Om Piring membahas hal yang satu ini:

"Konon tidak ada cowok yang mau mempunyai pacar dan istri yang terlalu pintar"

Wah ini! Beberapa bulan terakhir ini, aku memang sedang menggumulkan persoalan ini. Tapi sampai kemarin, —sebelum aku beli bukunya Om Piring, aku belum ketemu orang yang tepat untuk aku mintai pendapat, en then voila.. the topic is out! Aku luar biasa happy ketika topik ini ikutan dibahas dan disanggah oleh Om Piring di dalam bukunya. Senengnya bukan main deh sama jawaban Om Piring tentang topik ini, beliau menjawab:

"Nggak ada yang lebih bego dari mementingkan cowok di atas pendidikanmu. Ilmu tidak akan selingkuh atau minta putus. Ilmu tidak akan minta kawin lagi, atau minta cerai. Ilmu akan selalu ikut kamu"

Selasa, 14 Maret 2017

Korean Drama : The Legend Of The Blue Sea


Drama Profile

Working Title: The Legend of The Blue Sea < 푸른 바다의 전설 >

Genre: romance, fantasy, comedy

Director: Jin Hyeok [Doctor Stranger, The Master's Sun, City Hunter, Shining Inheritance]

Writer: Park Ji Eun [The Producers, My Love From The Star, My Husband Got Family]

Episodes: 20 (tentative)

Network: SBS

Production: Culture Depot

Airing date: 16 November 2016 - 19 January 2017

Filming process: live shooting


Aku barusan nonton The Legend of The Blue Sea

Ya ga barusan juga sih. Uda agak lama cuma baru sempat nulis review-nya sekarang hehehe. Beneran loh tahun 2016 emang "The Year with The Best Drama Productions" ever! Seriously, tahun 2016 layak di apresiasi karena drama-dramanya yang luar biasa. Kerasa banget bedanya dengan tahun 2017. Sampai bulan Maret 2017 ini aku belum menemukan drama yang bener-bener bikin kecanduan. Belum ada drama yang bikin greget sampe gimana gitu.

Oke, back to Legend Of The Blue Sea, seandainya drama ini ga main berbarengan dengan Goblin mungkin aku bisa jatuh cinta gila-gilaan sama drama ini. Aku suka banget inti cerita drama ini. Walaupun sama ngayal-nya kaya Goblin, but overall this drama is good ^^



The Legend of The Blue Sea mengisahkan pasangan yang sangat unik yaitu manusia dan mermaid. Fantasi banget ya hahaha, tapi dikemas dengan cantik dan indah. Ga kalah dengan Goblin, cinematography drama ini juga cantik —walaupun belum bisa mengalahkan Goblin sih.

Jumat, 03 Maret 2017

Review Buku : Antalogi Rasa By Ika Natassa

Pengarang: Ika Natassa
Tahun Terbit: 2011
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Romance
Negara: Indonesia
Pages: 344 pages
Rating : 4/5

Sinopsis dari Cover Belakang:

Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?

K e a r a

Were both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe.
How can we be so different and feel so much alike, Rul?
Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuatku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu.
Three years of my wasted life loving you.

R u l y

Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa mungkin satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, "Pak, istrinya sudah sadar," dan bahwa gue bahkan tidak sedikit pun berniat mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus, Rul.

H a r r i s

Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak pernah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, "Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love."
Thats probably as close as I can get to hearing that she loves me.


MY REVIEW:

So here I am... stuck between dream and reality. Again. Tebak karena apa? Apalagi kalo bukan side effect dari tokoh pria yang cuma ada di novel Ika Natassa. Again. Hahahaha. Damn! Kaya Ale itu belum cukup dan sekarang aku harus ketemu Harris! My God!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...