Selasa, 10 Juli 2018

Review Anime: Wotaku Ni Koi Wa Muzukashii


Aku jarang banget nemu Anime (ato Manga) dewasa yang bagus. Dewasa disini maksudnya bukan yang mengandung unsur H (Hentai) atau bahkan Ecchi. Dewasa disini maksudnya cerita, karakter dan lingkungan-nya bener-bener membahas orang dewasa pada umumnya. Biasanya anime yang bertema mature juntrungannya selalu ada adegan ranjangnya dikit-dikit. Atau yang terlalu serius dan ujung-ujungnya melibatkan tragedi (ga jarang ending-nya juga sedih). Tapi Wotaku Ni Koi Wa Muzukashii adalah perkecualian. This anime totally what I've been searching for all this time!


Anime ini diadaptasi dari Mangaka bernama Fujita dengan judul yang sama (bisa dibaca versi english translation-nya di app MangaAOn). Biasanya aku baca manga-nya dulu baru mutusin untuk nyoba liat animenya. Kebalikan dari kebiasaan, aku malah tau anime Wotaku lebih dulu ketimbang manganya. Daaannnnn, aku langsung jatuh hati sama serial satu ini. Anime dan manga nya sama-sama bagus! Very recommended!!

Kalau mau sedikit cerita, anime dan manga yang biasa aku tonton (dan yang jadi favorit tentu aja) selalu bercerita tentang anak sekolahan. Atau yang mengandung unsur-unsur magic (tapi tokoh utamanya tetep anak SMA hahaha). Liat aja review sebelumnya di blog ini yang ngebahas abis tentang Orange (lagi-lagi kisah anak SMA). Padahal aku bukan lagi anak SMA (jauh malahan dari umur anak sekolahan hahaha) tapi karena manga (atau anime) yang bagus selalu seputar anak SMA jadilah jatuh hatinya ke situ-situ aja. Contoh judul-judul manga yang aku suka selain Orange: Kaichou Wa Maid-Sama, Taiyou No Ie, Detective Conan, Kiss Him not Me, Black Bird, Chocolate Vampire, Love So Life, Rere Hello, Ookami Shoujo to Kuro Ouji, Ao Haru Ride en Tonari No Kaibutsu-kun. Astaga, semuanya lakon utamanya anak SMA! >.<


Makanya ketika nemu Wotaku, aku kaya orang buta ngeliat cahaya untuk pertama kalinya (luebay) lol. Langsung merasa childish: "Ya ampun ngapain sih selama ini nonton-nya kisah anak SMA terus kalo ternyata ada juga anime dewasa yang gokil dan keren kaya gini??!!"


Wotaku bercerita tentang Narumi Momose dan Hirotaka Nifuji yang berteman sejak kecil (tepatnya sejak SD sampe SMP). Mereka berdua adalah otaku garis keras, makanya mereka cocok banget sedari kecil. Menginjak dewasa mereka sempat putus kontak dan baru ketemu lagi ketika Narumi baru aja masuk ke kantor barunya yang ternyata merupakan tempat kerjanya Hirotaka. Reuni kecil mereka membuka kenangan lama kembali sekaligus menguatkan realita bahwa menjadi Otaku mungkin terasa keren dan menyenangkan saat kecil tapi merupakan aib saat dewasa.

Sebelumnya, sedikit penjelasan tentang Otaku. Apa sih Otaku? Otaku adalah sebutan untuk orang yang terlalu tergila-gila pada sesuatu. Kalau kamu nge fans banget sama bola ya kamu Otaku bola. Kalau kamu nge fans banget sama kereta api ya kamu Otaku Kereta Api (widih, ga keren banget nge-fans nya ama kereta api hahaha). Intinya Otaku itu fans fanatik. Segitu fanatik-nya sampai itu jadi bagian hidupmu yang tak terpisahkan. Tapi otaku yang dimaksud di komik-komik biasanya para penggila anime, kartun dan game to the extend they're have their own world. Kadang malah orang-orang seperti ini anti-social banget. Mereka kadang punya pacar virtual atau figurine dari anime kesukaan mereka. Makanya banyak orang menganggap Otaku is gross. Mereka jelas kaum yang dihindari oleh para normis (manusia normal lol).


Hirotaka Nifuji adalah Otaku Game. Dia segitu cinta-nya sama game sampe tiada hari dilalui tanpa main game. Gak cuma tiada hari. Dia bisa lupa makan, mandi dan tidur hanya karena main game. Buat dia pengalaman kencan bisa diwakili dengan main sims, ga perlu kencan sungguan! Okay, he's no hope. Bayangin aja kalian pacaran sama cowok macam gini?lol. Bahkan dia pake kacamata karena terlalu sering main game. Bukan karena dia rajin belajar. Sungguh penyesatan besar-bensaran hahaha. Sebenernya kalo buat aku ini malah jadi poin plus-nya Hirotaka sih. He looks so COOL with glassesWell, sedari dulu aku selalu suka ngeliat cowok yang pake kacamata. I don't have a glasses's fetish, not to that extent. But I really like a guy with glassesIf I recalled lot of my crush used to wear glasses (but NONE of my ex uses glasses, what an irony). Seharunya Nifuji ini cakep (and HOT if I may add), tinggi dan postur tubuhnya bagus. Sayang, karena terlalu sering main game dia jadi antik. Mukanya super lempeng a.k.a datar abis en dia ga begitu bisa bersosialisasi. Gak bisa sih tepatnya lol.


Sementara Narumi Momose termasuk otaku yang... hemm.. how I supposed to say? Well, who am I to judge but to be honest her otaku is kinda... gross? Okay, I judge her. Not that because what she like is grossBut she's Fujoshi (sebutan untuk pencinta BL/Yaoi/Love story between guys). So her otaku is.. yaoi. To the extent, she's making her own yaoi's manga). I said gross because yaoi is kind of Hentai.

Kebalikan dari Hirotaka, Narumi mampu bersosialisasi dengan baik. Dia malah tergolong cewek yang super cute. Cantik dan manis. Kabakura aja sampe nge-fans lol. Karena Narumi cenderung suka dengan cowok normal. Bukan yang otaku kaya dia. Dan Narumi menyembunyikan dengan sangat baik ke-otaku-an nya (kalo enggak ya mana ada kaum normies yang mau pacaran sama Narumi). Soalnya Narumi ini Fujoshi kelas kakap. Her manga is rate to 18++ (it means there's a mature content or sex scene on it. Sex scene between boys!). Kabakura yang juga otaku aja ga bisa ngerti kenapa ada Fujoshi apalagi para normiesFigure it out yourself why her ex-boyfriend always dumped her lolBut, who can blame him you say?

That's the point of this anime. Patah hati karena diputusin pacar (yang juga rekan kerjanya), Narumi milih untuk pindah kantor dan berkomitmen untuk menyembunyikan mati-matian ke-otaku-an nya di lingkungan kerjanya yang baru. Semua runtuh ketika tanpa sengaja ia bertemu dengan Hirotaka di kantor barunya. Hirotaka, yang tau banget kalo Narumi Fujoshi malah mengungkit-ungkit mengenai Comiket (Comic Market, sebuah event untuk para pembuat komik indie macam Narumi) di depan dua senpai (senior) mereka.


Narumi yang berniat membungkam mulut Hirotaka biar ga bocorin ke-otaku-an nya di kantor baru mengajak Hirotaka untuk minum-minum sepulang kerja. Hirotaka dan Narumi kembali berteman setelah pertemuan tidak sengaja ini. Tidak lama Narumi menyadari bahwa senpai-nya di kantor, Hanako Koyanagi ternyata malah seorang cosplayers cross-dresser (cosplayer tokoh lawan jenis). Sementara senpai Hirotaka, Taro Kabakura ternyata juga seorang otaku. Kedua senpai mereka ini membuat jalan cerita semakin tidak terduga dan menarik.

Reuni kecil Hirotaka-Narumi, para otaku garis keras, berkembang menjadi suatu kisah yang ga cuma asik banget untuk diikutin tapi juga bikin nagih. Mereka berdua menyadari bahwa sebagai otaku susah banget untuk bisa nemuin pasangan yang cocok en mau menerima mereka apa adanya. Bisakah mereka menemukan pasangan yang bisa menerima otaku kaya mereka? 


Kesebelas episode anime ini ga akan bikin kamu nyesel uda buang-buang waktu melototin layar komputer! I found this anime really relatable. Untuk orang yang sudah ga duduk di bangku sekolah lagi kaya saya, seneng banget bisa ngeliat kehidupan para pekerja kantoran macam Narumi dan Hirotaka. Lagipula kisah asmara mereka tergolong kisah asmara antara dua orang dewasa. Yang ga cuma mengedepankan perasaan yang menggebu-gebu ala anak muda baru jadian, tapi lebih ke perasaan cinta yang dewasa dan stabil. 

Kalo kalian ngarep ada adegan ciuman yang hot atau bahkan skinship yang banyak di antara kedua pasangan, siap-siap gigit jari deh. Anime ini bener-bener fokus ke hubungan yang dewasa. Hubungan cinta yang ga cuma "Pokoknya aku cinta kamu selamanya" tapi yang belajar untuk menerima kekurangan pasangan dan bersedia kompromi dengan kekurangan-kekurangan tersebut. Anime ini juga menunjukkan betapa pentingnya memberi waktu untuk pasangan biar bisa menikmati hobi dan kesukaan mereka. Karena pacaran ga berarti harus berduaan melulu en lovey-dovey all the time

Selain itu anime ini juga sedikit menyinggung mengenai gimana rasanya menjadi dewasa. Para otaku ini punya hobi yang sekilas terlihat childish. Main game, baca manga, bikin manga, menyamar jadi tokoh dalam komik, ngabisin waktu di game arcade, nge-borong komik, dll. Tanpa sadar mereka terlena dengan hobi mereka itu dan akhirnya sedih ketika menyadari kalau kenyataan ga seindah ketika mereka asik tenggelam di dalam hobi mereka. Banyak realita-realita yang harus dihadapi sebagai orang dewasa. Kadang susah untuk menjadi dewasa, lebih mudah untuk jadi anak-anak selamanya, tapi belajar menjadi dewasa juga merupakan bukti bahwa kita memang sudah dewasa. Anime ini menyampaikan pesan ini dengan lembut tapi ngena. 


Last but not least, Wotaku termasuk anime yang sangatttt romantis. Dimana romantisnya, kamu nanya? Kan adegan-nya jauh dari skinship dan hot kiss? Well, romantis ga selalu tentang skinship. Romantis ga selalu dibuktikan di atas ranjang. Romantis ga harus dilambangkan lewat bunga dan coklat. Hirotaka-Narumi bisa aja keliatan kaya sepasang sahabat dibanding sepasang kekasih. Mereka kalo nge-date kegiatannya cuma main game dan baca komik bersama, tempatnya doang yang pindah-pindah. Koyanagi-Kabakura malah tengkar mulu jarang akur. Mereka berempat malah jago banget ngeledekin pasangan masing-masing. Ga jarang Narumi pake nada tinggi kalo ngomong sama Hirotaka, secara Hirotaka lempeng gitu. Mana romantisnya kalau begitu? 


Well, romantis ga harus saying "I Loe You" all the time genks. Waktu ngeliat interaksi keempat otaku ini, kalian pasti setuju kalau aku bilang mereka ini romantis. Rasa cinta bisa ditunjukkan dengan begitu banyak cara. Ga harus ngikutin contoh di tipi-tipi dimana romantis identik dengan pemberian yang indah-indah dan kata-kata penuh sanjung puji. Hal-hal kecil yang keliatannya sepele dan biasa aja tapi kalau dilakukan dengan sepenuh hati dan rasa sayang bisa jadi romantis. 

Aku paling suka gimana Hirotaka digambarkan males-malesan buat dengerin permintaan adiknya tapi langsung tanggap kalo Narumi yang minta tolong. Palagi waktu ngeliat Hirotaka yang lempeng dan gila game bisa jadi super galau ketika dia ga yakin dengan perasaan Narumi ke dia. Ternyata si lempeng yang keliatannya bukan manusia itu bisa galau juga kalau hal itu menyangkut dengan Narumi lol (dia juga kepikiran banget waktu liat Narumi sedih btw). Atau ketika Kabakura senpai yang keliatan cuek en ga ada sayang-sayangnya sama Koyanagi bisa berusaha mati-matian untuk menebus setiap kesalahan bahkan quality time mereka yang gatot karena dia kurang peka. Bukannya romantis yang sebenernya itu kaya gini? Memberikan perhatian dan bahkan peduli akan hal-hal sepele karena itu bersangkutan dengan perasaan orang yang disayang?

Bagi yang suka anime bisa banget nyoba liat Wotaku Ni Koi Wa Muzukashii. Dari episode pertama hingga akhir, kalian ga akan berenti dibuat penasaran. Watching this is pleasure time for me. Selain unik, anime ini juga LUCUK banget, ga ada epsidoe yang ga bikin ngakak. Aku terutama paling suka episode 9 waktu mereka nge date ke Theme Park (opss..spoiler, maap). 

Satu-satunya kekurangan dari anime ini adalah ending-nya yang anti-climax. Sebelas episode rasanya emang terlalu sedikit untuk anime sebagus ini. Denger-denger bakalan ada season 2 nya karena manga-nya sendiri belum tamat. Malah manga volume 6 nya bakalan release di akhir Juli 2018 ini. Saking sukanya, aku sampe nitip temen yang lagi ada di Jepang buat nyariin manga-nya o(>.<)o *sudah tergila-gila*. Issue-nya, season 2 akan muncul agak lama karena chapter dalam manga-nya masih belum cukup untuk dibuat anime. So, maybe we can meet them again around 2 or 3 years later. So sad....hikss..


They are pair made in Heaven! SO CUTE!! 

I hope this article helpful for you. See you on next article ^^


3 komentar:

  1. Wkwkwk, akan tetapi terbesit dipikiranku, apakah narumi benar benar suka hirotaka? ato mungkin dia cuma kompromi zona nyaman,soalnya tidak ada scen yg benar benar nunjukin narumi suka hirotaka ,lol

    Atau apa mungkin si naruminya memang malu untuk mengutarakan perasaannya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Narumi suka kok sama Hirotaka :D Menurutku malah Narumi yang awalnya ngira Hirotaka ke dia cuma karena zona nyaman aja. Kalo di anime keliatannya (menurutku) waktu mereka nge-date di Theme Park dan waktu episode terakhir, waktu Narumi masak buat Hirotaka. Kalo Narumi ga bener-bener suka, kayanya Narumi ga akan ada effort lebih buat datengin Hirotaka en nyari-nyari alasan buat ketemu :p

      Banyak yang meragukan perasaan Narumi mungkin karena sebagai penonton kita uda dikasi tau duluan kalo Hirotaka sudah naksir Narumi sejak SMP, sementara Narumi ga tau apa-apa soal itu. Jadi buat penonton perasaan Hirotaka buat Narumi itu uda jelas banget. Sementara buat Narumi enggak begitu. Kayanya emang dia awalnya nerima Hirotaka karena nyaman. Tapi lama-lama dia feel something juga karena gimananpun dia bisa jadi diri sendiri di depan pacar untuk pertama kalinya. Di sisi lain, buat Narumi hubungannya sama Hirotaka bener-bener sesuatu yang baru. Dia ga pernah nge -dengan seorang otaku sebelumnya. Semua mantannya benci dengan fujosi, jadi dia semacam meraba-raba juga dalam hubungannya dengan Hirotaka. Buat Narumi, Hirotaka juga baru dalam berhubungan (en emang Narumi pacar pertama Hirotaka lol) makanya mereka kaya don't know how to express their feeling to each other.

      En sebelumnya mereka cuma childhood friend yang akhirnya ketemu lagi. Obrolan mereka juga seputar ke-otaku-an mereka. Menurutku mereka emang butuh waktu untuk lebih ekspresif aja sih hehehe

      Wah jadi kepanjangan aku jawabnya xixixi

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...